PART 12

6.1K 378 8
                                    

"Loh kenapa?"

Oom Yovan kaget sekaligus bingung saat mendengar ucapan putri kesayangannya itu yang meminta untuk berhenti kursus dan segera diurus perlengkapannya untuk berangkat ke LA.

"Sisi capek ah Pa, percuma juga Sisi kursus karena selamanya Sisi gak akan bisa nyetir mobil bahkan gak akan mau lagi!" Jawab Sisi langsung bersandar manja di bahu Regina yang baru datang membawakan secangkir kopi panas dan juga minuman serta buah buah an ke ruang tamu.

"Ini ada apa?" Tanya Tante Regina sambil mengelus rambut sang Putri.

"Tuh, anak Mama tiba-tiba minta berhenti kursus dan pengen cepet-cepet diurus perlengkapannya di luar Negeri.." jawab Oom Yovan meniup kopi panasnya sebelum diminum.

"Loh kok buru-buru? Pengumuman kelulusan sama wisuda kamu aja belum sayang. Tinggal 2 minggu lagi"

"2 minggu kan gak lama Ma, kalau bisa selesai wisuda Sisi langsung berangkat!" Jawab Sisi. "Suapiinnnn!" Rengeknya kemudian saat Tante Regina menyendokkan buah.

"Papa kira habis wisuda minta dinikahin?" Celetuk Oom Yovan.

Sisi hanya diam pura-pura tak mendengar apa yang diucapkan oleh Papanya yang sengaja menyindirnya karena dulu sering sekali Sisi meminta untuk dinikahin oleh Digo. Bahkan Sisi sering menyebut 'CAMI'.

"Kayaknya ada yang lagi galau nih Ma? Berantem sama CAMI nyaa..." goda Oom Yovan lagi melihat raut Sisi yang datar dan seperti memikirkan sesuatu.

"Kamu kenapa sayang? Lagi berantem sama itu siapa namanya Pa? Kok Mama lupa?"

"Cami Ma.."

"Nama aslinya Papa. Papa nih..." protes Tante Regina sambil melotot karena tak enak melihat raut wajah putrinya yang murung.

"Digo, Ma.."

"Kamu lagi berantem sama Digo, sayang?" Tanya Tante Regina menunduk melihat Sisi sambil mengelus rambutnya sayang.

"Sisi baik baik aja sama Kak Digo. Sisi cuma capek aja Ma latihan, percuma Sisi gak akan bisa nyetir juga!"

"Tumben gak manggil Kakak Ganteng?" Oom Yovan memancing Sisi lagi yang mendapat pelototan kembali dari sang Istri.

"Sisi capek, ngantuk, mulai besok Sisi gak kursus ya Pa? Bilangin sama Oom Hardi.." kata Sisi tak menggubris sindiran Papanya lagi.

"Berarti kamu kuliahnya disini yaa?"

"Papaaaaa...." rengek Sisi sambil menghentakkan kakinya lalu memeluk Mamanya. "Mama..Sisi mau kuliah di luar negeri seperti keinginan Sisi dari awal...."

"Kan sesuai perjanjian sayang..." kata Oom Yovan.

"Papa Jahat!!"

Sisi langsung berdiri dan berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Tante Regina langsung menatap kesal pada sang Suami yang telah membuat putrinya marah.

"Papa ini kenapa sih? Godain Sisi terus, liat tuh jadi marah anaknya..."

"Janji tetaplah janji Ma..."

"Ya tapi kan Papa tahu gimana keadaan Sisi, yang membuat dia tak ingin menyetir mobil kembali. Kasian Sisi, Pa.."

"Mama juga tahu kan tujuan Papa apa melakukan ini? Papa hanya ingin Sisi sembuh dari traumanya Ma. Sampai kapan Sisi akan seperti ini?"

"Ya tetep aja Papa jahat. Pelan pelan aja untuk menyembuhkan Sisi. Kalau begini, Mama yang gak tega. Udahlah Pa, biarin aja Sisi gak usah nyetir. Mama masih khawatir kalau Sisi nyetir mobil lagi.."

"Berarti Mama udah rela nih Sisi pergi ke luar negeri?"

"Ya enggak gitu juga Pa...tau ah Pa, capek Mama ngomong sama Papa..."

Say I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang