Shot!

3.6K 24 1
                                    

Oh, Hawaii. Tempat ini memang tepat untukku bersantai setelah aku bertugas. Semua badanku rasanya remuk tak karuan. Tulang rusukku berat untuk diangkat. Mengingat kejadian beberapa minggu lalu, aku harus berlarian dari rooftop ke rooftop lainnya bersama Jennifer. Selain itu, terjadinya baku tembak di TKP membuat Jennifer harus dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan ke depan. Ia tidak bisa menjadi rekanku lagi sampai beberapa bulan ke depan. Dan kabar baiknya, Mr. Clove mengizinkanku pergi berlibur selama satu bulan sebagai permintaan maafnya atas terjadinya adegan baku tembak, parkour dari rooftop dan terjun payung yang konyol.

Aku melanjutkan sunbathing dan menikmati pemandangan pantai yang terbentang luas di depan. Jelas ini adalah liburan terlamaku. Satu bulan!! Bayangkan!! Aku yang sudah tiga tahun menjadi agen tidak pernah mendapatkan liburan selama satu bulan. Man, terlalu banyak kasus belakangan ini. Apalagi bulan ini ada beberapa pejabat dan artis yang memintaku untuk menangani kasusnya.

Okay, Im done. Aku akan kembali ke hotel dan istirahat untuk sejenak. Baru tiga hari yang lalu aku sampai di sini. Oh, Hawaii memang indah. Dulu grandma memiliki rumah di sini. Jadi, mau tak mau aku sering menghabiskan liburanku di sini.

Aku mencoba merilekskan diri. Menutup mata dan mencoba tidur. Ini sangat nyaman. Kamar size King dan service penuh membuatku nyaman berada di sini. Baru lima menit aku menutup mata, handphone ku tiba tiba berdering. Grrr, sialan. Siapapun yang menelfon akan kucincang saat aku pulang dari sini.

"Hallo? Kira Style here". Kataku malas.

"Kira where are you??". Aksen Inggrisnya yang kental membuatku malas dan ingin menutup telfon ini lagi.

"Hello Mr. Clove. Bukannya kau menyuruhku liburan selama satu bulan sementara Jennie sedang di rumah sakit?!". Biar dia ingat janjinya.

"Oh. Maaf, janji itu harus kutarik kembali!".

"Shot!! Aku lelah dengan semuanya. Aku akan kembali ketika Jennie juga kembali!". Aku meninggikan nada berbicaraku.

"Hey, listen. Kau tahu Leah? Dia mengacaukan semuanya. She mess up my office. Dan kau tahu?? Surat kaleng berdatangan setiap hari!!". Mr. Clove berusaha menjelaskan. Oh aku sangat muak.

"Ughh, sudah berapa kali kau menggunakan alasan itu agar aku kembali bekerja?".

"Kira, now Im serious. Cassandra tertembak mati tadi malam saat ia sedang lembur. Dan Leah, aku tak tau ia pergi ke mana".

Ya tuhan, kasus apa lagi ini?. Kalau ini hanya gara gara Leah ceroboh dan terlalu bodoh untuk mengambil keputusan, tidak mungkin akibatnya sebesar ini. Cassandra tertembak mati. Oh godd, sebentar lagi harus Leah yang tertembak mati.

"Memangnya kasus apa yang Leah atasi?". Tanyaku malas.

"Pastikan kau pulang dengan selamat, jangan berikan benda berharga pada orang sekitarmu terutama handphone! Lalu akan kuberitahu apa yang Leah kacaukan!".

"Jadi aku harus pulang sekarang?".

"Detik ini juga! Tiket pesawatmu sudah kutitipkan di loket bandara. Cari saja orang bernama Kevin. Dan sebutkan kodemu".

"Ughh, okay then Clove. Bye!!".

Sialan. Liburan yang menyebalkan. Apa apaan, Clove bisa memanggilku seenak kepalanya. Kalau Jennifer belum sembuh, aku harus bekerja dengan siapa?. Leah? Oh, kau tidak tahu seberapa bodohnya dia. Maksudku, untuk seorang agen, ia yang paling payah dan ceroboh. Kalau tidak ceroboh, bagaimana bisa ia mengacaukan kantor?. Sampai terjadinya pembunuhan Cassandra sang resepsionis yang tak kalah cerdasnya denganku.

-------------------------

Heeyyaaa, ketemu lagi sama aku istrinya Niall Horan *eh *abaikan :D

Ini fanfiction pertama aku loh. Hope you like it :)

Thanks for reading. Vote and comment needed :D

DaydreamerWhere stories live. Discover now