Tenshi No Koi

Chapter 1

Chapter 1

Aya Igarashi POV

Musim semi! Kembali ke sekolah. libur sekolah itu panjang. Pengen cepat sekolah, kangen dengan sahabat yang rata-rata agak--memang--aneh dan enggak jelas.

Hmm, hidup normal itu enggak berkesan, enak kalau ada fantasy nya gitu ya. *akibat kebanyakan nonton anime*

Perkenalkan, aku Aya Igarashi, salah satu anggota geng absurd di sekolah ku, namanya geng Tenshin no Koi. Anggotanya ada tujuh dan aku terkenal paling gila diantara yang lainnya. Julukan untukku banyak sekali, nggak usah disebut lah, ikuti saja alur cerita ini.

Kami ini bisa dibilang aneh (Tenshin No Koi) kenapa? Kalian bisa menilainya sendiri.

Cukup basa-basinya, sekarang yang terpenting...

AKU BISA TERLAMBAT SEKOLAH!!

Aku mengayuh sepeda ku dengan cepat. Sialnya, jarak antara rumahku dengan sekolahku itu jauh, hampir di setiap jalanan ada tanjakan yang tidak mungkin aku lewati dengan sepeda.

"Go go go!" Aku terus berusaha. Tapi, alhasil aku menuntun sepedaku.

Dan ternyata, aku menemukan salah satu anggota Tenshin No Koi yang sedang berjalan kaki, yaitu...

"Hoi!! Chicken Katsu!! Aku dibelakangmu!" Aku menyapanya dan sedikit menjahilinya, dia menoleh dan agak sedikit kesal padaku. Oh! Atau mungkin dia sangat kesal padaku.

"Hah!! Apa yang kau katakan baka! Sudah ku bilang jangan memanggil ku dengan ejekan nama keluargaku!" Asami Chikamatsu, orang yang sering membuat puisi antah berantah, dia menyukai seorang pria yang jelas jelek dan tidak begitu ahli dengan pelajaran--bukan bodoh ya, nanti dia tersinggung--dan Asami mengikuti ekstra kurikuler sepak bola khusus perempuan, dia sangat pandai dalam bermain sepak bola.

Grup sepak bola Asami, yaitu Suzu Football Club, pernah menjuarai Nagoya City Championship tahun lalu, Asami dan beberapa teman klub nya yang berhasil membobol gawang lawan dengan skor 7-2. Asami sangat pandai masak di bandingkan dengan kami. Yah, bisa dibilang mungkin aku dan Asami adalah dua makhluk yang meramaikan Tenshin No Koi. Aku juga sangat dekat dengan Asami atau selalu menempel dengannya seperti magnet jika bertemu. Bahkan banyak yang mengira kalau kami yuri. Ewh, apakah segitu dekatnya kami, sampai di kira seperti itu? Menurutku tidak.

"Heh? Jadi kau merasa ya namamu itu Chicken Katsu? Buktinya kau menoleh padaku saat aku memanggil mu dengan sebutan... Chicken Katsu!" Bukannya marah, malahan dia tertawa sambil memukulku. Aku rasa dia memang aneh.

"Cukup, sekarang sudah jam berapa?" Tanya Asami padaku, saat itu juga aku menyadari bahwa kami akan terlambat sekolah. Yah, aku sih memang sering terlambat sekolah khususnya hari sabtu, begitu juga dengan Asami. Makanya, kami tidak mau berdiri di luar kelas dan dilihat banyak orang. Aku sudah bosan sekali terlambat.

Pasti akan ada yang berbicara seperti ini.

"Ya ampun. Aku sering melihat mereka berdua berdiri di depan lorong, pasti mereka sering kesiangan."

"Mereka tidak punya malu ya? Sering sekali mereka terlambat, bukannya berubah malah semakin menjadi."

"Ah! Kenapa mereka sering sekali terlambat? Apa di rumahnya tidak ada jam weker?"

Ugh, aku sudah sangat sering mendengar hal itu!!! Tidakkah mereka tau apa yang aku rasakan?! Satu kata, yaitu malu.

Bagaimana orang yang kita suka, melihat kita dengan sikap buruk kita?

Ditambah lagi, aku tidak mau terlambat di hari pertama masuk sekolah.

Cih, saat jalan kembali mulus, tidak ada tanjakan lagi. Baru lah aku langsung mengayuh sepeda, ditambah Asami duduk di belakang ku. Rupanya kami belum terlambat sekali, pas di depan lorong gerbang sekolah, bel pun berbunyi. Syukurlah selamat untuk hari ini, tidak tahu besok-besoknya terlambat atau tidak.