Chapter 3

84 11 8
                                    

Chapter 3

Author POV

"GILAA!!!" Teriak Hana, semua yang ada di kelas menoleh ke arahnya, keadaan kelas pada saat itu sunyi dan masih jam istirahat.

"Bakayarou!!! Kau menganggu keadaan kelas Hana! Untung aku tidak ada penyakit jantung. Jika aku ada penyakit jantung, bisa-bisa aku langsung mati di tempat!" Sontak Rei kesal pada Hana, Hana pun bermuka masam.

"Kalian semua itu tidak tahu aku sedang apa, kalian mau tahu? Ini loh, serial drama Korea terbaru yang ada Lee Min Ho, judulnya Flower and the beauty girl. Yah tapi dia jadi pemeran yang nantinya mati di episode tiga, kan gila sutradaranya!! Masa' cowok ganteng dan terkenal jadi main perannya singkat amat, malahan tokoh utamanya See Loo Hwa" *Author ngarang namanya, untuk menghindari ada yang tersinggung untuk para Korealovers. Sorry kalau namanya bukan mirip kayak orang Korea, karena Author tidak berpengalaman dengan hal yang begituan*

"Ihhh, kesel deh, pecat aja tuh si sutradaranya biar mampusss!! Lee Min Ho cocoknya jadi tokoh utama, kan kan kan?" Hana yang dari tadi mengoceh tiada henti pun membuat teman yang ada di kelas jadi kesal.

"Sorry ya, menurut kita, pembicaraan lo itu..." kata-kata Rei lalu disambut oleh teman-teman yang lainnya...

"Nggak ngurus, nggak nanya, nggak penasaran, dan nggak penting!" Jawab semua yang ada di kelas serempak, diwakilkan oleh Rei yang pertama kali berbicara. Hana lalu mengamuk tidak jelas.

~~~~~~~~~~Opening song~~~~~~~~~~

¢¢¢¢¢¢¢¢¢

Keadaan di kantin, saat kejadian Hana mengamuk tadi waktunya bersamaan ketika Asami, Akane, dan Harukichi pergi ke kantin bertiga. Mereka rencananya membeli sandwich isi di kantin.

"Astaga, benar ramai ya." Ucap Akane yang bicaranya terbalik.

*astaga, ramai sekali ya #Author translate nih.

"Maklumi saja, dia kan pindah ke Prancis saat berumur 5 tahun. Wajar." Kata Asami.

"Ckk, aku ini pintar jadi jangan di bilang lagi. Otak ku sudah mandiri, jadi jangan di manjain." Jawab Harukichi dengan sombong.

"Maksud mu jangan dimanjakan itu apa? Ngeres otak mu ya?" Tanya Asami curiga, sedangkan Akane hanya diam berusaha mengerti apa yang dibicarakan oleh mereka.

"Ngeres? Aku tanya lagi dengan kau, aku tidak berpikiran ngeres tadi, tapi kau berpikiran bahwa otak ku ini ngeres, berarti kau yang berpikiran ngeres bahwa aku berpikiran ngeres sedangkan kau berpikir hal-hal aneh dan setelah itu kau mengadu padaku bahwa otak ku ngeres dan sekarang kau pasti berpikiran yang tidak tidak padaku. Tunggu???(berpikir) kau hentai!" Harukichi bicara panjang lebar pada Asami, Akane yang mendengarnya terkejut, Akane berpikiran bahwa Harukichi mengatakan apa yang tidak bisa Akane terjemahkan selama hidupnya. Jangankan Akane, Asami saja tidak mengerti, tapi ada satu cara agar Asami mengerti dan cara ini selalu dia lakukan saat Harukichi mengatakan hal-hal yang berada di luar jangkauannya.

"Dan intinya adalah?" Ini dia, cara pamungkas nya Asami.

"Intinya adalah, aku lapar!" Ucap Harukichi sungkat, padat, jelas, langsung ke inti.

GUBRAKKK....

Benar-benar tidak sesuai dengan apa yang menjadi topik pembicaraan tadi.

"Sudahlah, ayo kita beli sandwich!" Asami lalu mengambil uangnya dan kemudian Asami mengambil sandwich berisi mi, di ikuti oleh Akane yang membeli sandwich berisi sosis sedangkan Harukichi mengambil sandwich berisi ikan salmon mentah.

"Aku perhatikan Harukichi selalu membeli sandwich berisi ikan salmon ya, berbeda dengan kita yang setiap harinya membeli sandwich dengan isi yang beragam, kenapa?" Tanya Akane pada Harukichi. Harukichi yang masih mengunyah makanan menoleh pada Asami dengan tampang yang sedikit berbeda.

Tenshi No KoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang