Chapter 4

68 11 6
                                    

Haniko POV

Are? Aku terbangun. Ya ampun, aku terlambat datang ke sekolah. Kuharap ibuku membuat surat izin ku kepada pihak sekolah.

~~~~~~~~~~Opening song~~~~~~~~~~

|||||||

Aya POV

Saat pelajaran olahraga, semua siswa 3-1 pada berbaris di lapangan, ada yang sedang pemanasan, bercakap-cakap, sedang bermain bola, dan ada yang masih di kelas #heh!

Aku mengalihkan pandangan kepada seorang anak laki-laki yang berlari,"Hei, jangan mulai dulu" katanya sambil melambaikan tangan ke arah anak laki-laki kelas kami yang baru memulai rutinitas pria saat jam olahraga, yaitu bermain sepak bola. Beberapa anam kelas kami mendatangi orang tersebut.

"Aku minta tolong pada kalian, aku hanya ingin mengembalikan biola Haniko yang tertinggal di jalan Sakura yang ada toko kue Sasaki, toko barang bekas, disebelah kirinya toko kue Sasaki, lalu ada toko baju dan ada jalan raya. Yang banyak orang sewaktu malam, kadang-kadang tempat itu ramai dengan pejalan kaki, lalu lalu"

"Sudahlah, mana biola Haniko!" Ucap salah satu teman kami yang ada disana, tuh anak ngomong detail banget ya, bilang saja di jalan Sakura mereka udah percaya dan mengerti kok, ini malah banyak omonh ya ini itu sana sini segala macam.

"Hoh, ini biola nya. Dia pasti mengkhawatirkan biolanya dan mencarinya. Mohon maaf jika ini merepotkan, domo arigatou, " laki-laki itu pun pergi dan biola itu dengan senang hati diterima oleh teman kami. Sepertinya teman kami tak merasakan direpotkan, oh ada satu lagi, Haniko hari ini tak masuk sekolah.

"Ya ampun, enaknya pemanasan apa hari ini?" Tanya Arisa padaku.

"Iya ya, kemarin kita sudah menggunakan cara putar helikopter dengan kedua tangan, tapi hasilnya tangan kita pada pegal dan terasa sakit " Hana mengingat-ingat kejadian kami satu minggu yang lalu.

"Saat itu otak kita pada kemana ya?" Tanya Rei.

"Entahlah, aku tidak mau membahas itu lagi, capek," aku ya mana peduli. Minggu kemari nya minggu kemarin, minggu ini beda. Lebih baik aku mengambil bola basket ah, aku lagi ingin main bola basket.

Beberapa saat kemudian . . .

"Hoi main bola basket yok!!" Aku berteriak dari kejauhan kepada anggota Tenshin no Koi plus Akane untuk bermain basket. Mereka berbondong-bondong datang ke tempatku sekarang, di salah satu ring basket.

"Maksudmu kita ngapain di sini? Main basket?" Tampak dari Rei dia sedang mengeluh, Mukanya masam sekali. Ini anak kayaknya tidak berniat main basket.

"Memangnya kita di sini mau berenang? Tidak 'kan? Ayo main, team a dan team b, masing masing team 3 orang, satu jadi wasit, peraturan seperti biasa," aku  menerangkan dan mereka terlihat bersemangat kecuali Rei.

"Aku jadi wasit saja, malas mau main. Aku 'kan tidak bisa main basket," Rei langsung memilih jadi wasit, no problem asalkan dia bisa jadi wasit yang tahu peraturan dan adil.

Kamipun pada osum *istilahnya meletakkan satu tangan tiap orang diatas salah satu tangan lainnya, dan mengatakan OOOOSUM, siapa yang keadaan tangan terbuka\tertutup, hitam\putih. Ah sudahlah kalau kalian tahu kayak apa itu osum, Author susah mau jelaskan, cari di mbah google.

Lanjut ke cerita.

Barusan sekali osum, ada 3 tangan putih dan 3 tangan gelap, lucky. Yup, satu team terdiri dari 3 orang, setelah osum, aku, Asami, dan Hana satu team sedangkan musuh kami yaitu Harukichi, Akane, dan Arisa di team lainnya, Rei yang menjadi wasit.

Yah, kalau dipikir pikir aku sih jago main basket, Asami kan hebat main sepak bola, pasti dia bisa juga main basket, Hana? Sepertinya tidak... lawan kami mudah sekali, Harukichi tidak bisa shooting tapi jago dribble, Arisa tidak bisa main basket, kalau Akane tidak tahu, dia anak baru pindah, baru seminggu disini. Aku juga belum terlalu dekat dengannya, hanya Asami sama Harukichi saja yang dekat dengannya.

Tenshi No KoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang