three

25 2 0
                                    

Typo everywere
Happy reading
.
.
.
.
.

Hari ini aku hara dan dara bolos sekolah kali ini aku bolos pergi ke mall untuk belanja belanja saja

Kami pergi makan terlebih dahulu karna mengisi perut adalah nomer satu buat kami

Walaupun kami banyak makan tapi kami bersyukur di beri badan yang segini segini saja hahahaha

"Za liat deh pasangan itu, norak banget sumpah" tunjuk hara pada mbak mbak dan mas mas di mall

"Lu gilak ya har?lagi makan nunjuknya barang kotor macem begitu" sahut ku, abisan dia engga jelas ngekomen hidup orang terus

"Za za liat deh yang di sana, ada om om sama dede emes" kali ini dara yang bicara

"Mana?" Tanya ku yang agak penasaran

"Itu gilak punya mata jangan kecil kecil makanya za"

Aku melihat dengan pandangan jauh tapi agak aneh om om itu sepertinya aku kenal siapa dia

Aku lihat lagi dengan jelas tapi susah karna dia sedang berjalan

Sangking penasarannya aku mencoba keluar restauran yang aku singgahi demi melihat om om tersebut

"Za mau kemana?za...za tunggu, makanan lo belom abis gilak"

"Tunggu gua penasaran nih bentar"

Aku lari mengejar om om itu, aku harus tau dia siapa habis dari pada mati penasaran mending aku cari tau

aku melihatnya sedang menuruni eskalator akupun memgikutinya diam diam

Hingga akhirnya aku mulai dekat dengan mereka "Haaaappp" aku menghalangi jalan mereka dengan kedua tangan aku buka lebar lebar

"Eh.. eh.. salah orang om dek maafin aku om maafin aku dek" saat aku minta maaf ke adek gemes dengan mengedipkan sebelah mata ku dengan alsan ingin sedikit mengejeknya saja

Akhhh tapi kalo di pikir pikir tadi bukan mereka deh yang aku liat, aku berfikir keras sambil berjalan ke arah restauran yang tadi aku tinggalin kan sayang makanan masih banyak tadi sayang kalo ga di abisin

"Udah nyarinya?" Tanya dara

"Salah orang gilak malu maluin gua aja" sahut ku di balas tawa oleh mereka

"Lagi lu gilak ngapain di ikutin?untung gue sama dara ga jadi ngejar lo" oceh hara

"Udah ayo makan dulu aja" jawab ku

Setelah kami selesai makan, kami mulai berbelanja aku melihat ke toko toko sepatu di ujung terlihat menarik perhatian ku

"Eh hara dara sini liat sepatu yuk yang di ujung, bagus bagus deh kayanya" panggil ku pada mereka

"Mana?" Sahut mereka berbarengan

"Di ujung yuk"

"Eh iya kayanya bagus bagus, yaudah ayu" sahut dara di iringin jalannya yang super cepat

"Tungguin gilak" sahut ku dan hara

Saat sudah sampai di toko sepatu tersebut, aku melihat om om yang tadi di tunjuk oleh dara tadi kini sedang memilih milih sepatu

Aku mendekati mereka karna masih penasaran, aku berpura pura mencari sepatu di dekat mereka mencari juga

Posisi mereka membelakangi ku saat ini, aku pun terus mendekatinya

"Siapa si ni om om, kaya ga asing banget buat gue sumpah mati penasaran gue" aku ngedumel seperti biasanya

Aku maju selangkah lebih depan untuk dapat melihatnya, aku syok siapa yang aku lihat sekarang

"Astaga"

Aku membekap mulut ku saat ini, rasanya ingin sekali aku menampar wanita jalang itu

Aku berlarian jauh meninggalkan toko sepatu tersebut tanpa pamit dengan hara dan dara

Yang ada di pikiran ku saat ini hanya ingin lari saja tidak mau melihat adegan tadi dan tidak ingin melihat mereka

Aku memanggil taksi dan masuk ke dalam taksi tapi aku bingung akh harus ke mana tujuan ku saat ini?

"Dek mau kemana?" Tanya supir taksi

Aku hanya diam tidak menanggapi bapak supir taksi ini

"Dek...kemana tujuan adek?"

"Dek...dek..."

Aku masih terdiam

"Dek lebih baik adek turun saja dari pada tidak ada tujuan" sahut sang supir lagi

Aku menangis saat itu juga sehingga pak supir itu ke bingungan saat ini. Aku masih tidak percaya dengan ke jadian tadi, aku sedih melihat ke nyataan yang ternyata pahit sepahit ini

Aku harus mencari ibu, saat ini aku ingin memeluknya yaaa hanya memeluknya tanpa tau apa sebab aku seperti ini

"Apa adek tidak apa apa?" Pak supir bertanya sambil berjalan, aku memutuskan untuk balik ke rumah saja

"Hmm" sahut ku lesu

"Baiklah" sahut pak supir kembali

Aku ingin cepat cepat bertemu ibu, semakin aku memikirkan ibu hati ku semakin sakit

Bagaimana bisa ia melakukan ini pada kami?aku tidak habis fikir tuhan cobaan apa yang engkau kasih pada kami?

Jika ibu tahu kenyataan ini bagaimana nanti ia?apa sanggup menerimanya?padahal sebelumnya semua terasa indah dan damai

Ibu maafkan aku dan kelakuannya...


Wait next capternya genk....

Love In Bad LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang