sayap pelindung

33 2 0
                                    

Mouse natcha a.k.a Liam Tundeer

Typo everywere
Happy reading
.
.
.
.
.
.

Sesampainya aku di depan rumah aku menghapus air mata ku terlebih dahulu, lalu aku mamasuki gerbang

Aku mencari keberadaan ibu

"Ibu... ibuuuu..." panggil ku

"Apa anak ku?ko udah pulang?"

Aku tersenyum melihat ibu yang sedang duduk menonton tv di ruang tamu

Aku berlari mendekatinya dan langsung segera memeluknya, aku ingin menangis saat ini juga namun harus aku tahan

"Kamu bolos za?" Sambil mengusap kepala ku

"Hmm" angguku saat ini

"Kenapa tiba tiba pulang za?tumben langsung meluk ibu?" Tanya ibu sambil tersenyum kepada ku

Ya tuhan kenapa ayah tega memperlakukan ibu ku yang baik seperti malaikat ini?

Flashback mall

"Siapa si ni om om, kaya ga asing banget buat gue sumpah mati penasaran gue" aku ngedumel seperti biasanya

Aku maju selangkah lebih depan untuk dapat melihatnya, aku syok siapa yang aku lihat sekarang

"Astaga"

Aku membekap mulut ku saat ini, rasanya ingin sekali aku menampar wanita jalang itu

Pantas saja orang ini terlihat tidak asing, ternyata oh ternyata dia adalah ayah ku

Aku memergoki ayah ku yang sedang selingkuh kini, hati ku seperti tersayat pisau, tertusuk busur, dan tidak dapat di sembuhkan

Flashback off

"Hmm za sengaja bolos mau minta buatin kue tar sama ibu" aku terseyum seraya masih di pelukan ibu saat ini

"Loh ko tumben si za?" Tanya ibu bingung

"Iya bu besok za ada tugas di suruh jualan sama guru kewirausahaan za, za bingung bu mau jual apa?makanya za hari ini bolos buat minta buatin kue tar sama ibu" bohong ku padanya

"Yaudah beli dulu sana bahan bahannya di swalayan" suruh ibu pada ku

"Siap bu"

Aku bangun dari pelukannya dan melihat ibu ku lekat lekat, mati matian aku berusaha untuk tidak menangis di depan ibu

"Udah beli za ya ampun malah ngeliatin ibu" omelnya

"Hahahaha iya bu iya" tawa ku padanya dan di susul cubitan kecil di lengan ku

Aku berjalan ke swalayan dengan berjalan kaki, sepanjang perjalanan aku mulai menangis kembali

Aku berdoa kepada tuhan aku ingin melindungi ibu dari rasa sakit hati yang akan menimpa dirinya kelak

Jika suatu hari nanti terjadi sesuatu pada ibu aku lah orang pertama yang akan memeluknya

Aku ingin menjadi sayap pelindung ibu dark mulai sekarang

Tapi aku yang harus aku lakukan agar ibu tidak merasa kecewa pada ayah?

Apa aku harus merahasiakan ini semua?apa aku harus bilang pada ayah bahwa ke busukannya telah terlihat oleh ku?

Kalau memikirkan ayah saat ini rasanya ingin sekali aku pergi dengan ibu dan meninggalkannya sendiri hingga ia tua hingga ia tidak ada seorang pun yang merawatnya

Dan membunuh jalang tersebut yang bisa bisa merebut ayah ku dari ibu ku

Jahat sekali aku bukan?yaaa seperti itu lah aku

Tak terasa kini aku berada di depan gerbang sekolah ku, padahal niat awal ku ingin ke swalayan

Tapi tak apa aku memasuki sekolah yang ke betulan sedang jam istirahat, aku pergi ke kelas ku dan duduk di bangku ku

Aku meratapi nasib ku di ruang kelas yang sepi, rasa benci dan kesal beradu satu saat ini

Aku menangis kembali, lagi dan lagi aku menangis dengan kepala tertunduk dan menutup wajah ku dengan ke dua tangan ku

"Nih di elap fel"

"Hmmm" aku membangunkan kepalaku untuk melihat siapa yang sedang berada di depan ku

Tiba tiba orang tersebut tanpa aba aba langsung mengelap air mata ku dengan sapu tangannya

Orang itu adalah liam, aku bengong melihat ia yang lancangnya menyentuh wajah ku

BUUKK aku langsung memeluk liam aku menangis di pelukannya saat ini karna memang sudah tidak tahan lagi untuk menanhan air mata ini

"Yaudah nangis aja fel" liam mengusap usap kepala ku saat ini

Kini aku tidak memperdulikan jantung ku saat ini, aku hanya butuh seseorang di sisi ku untuk menemani duka ku saat ini

"Maaf ganggu za aku boleh pinjam liam?"

Aku melepas pelukan ku dari liam seraya menghapus air mata ku

Aku merasa canggung saat ini dan entah datang dari mana andiani merusak suasan ku saat ini

"Hmm" aku mengiyakannya

Aku buang muka pada mereka berdua sambil melipat ke dua tangan ku di dada, ini adalah gaya biasa ku agar tidak terlihat rapuh di depan andiani dan liam

aku berdiri hendak keluar seraya menggendong tas ku untuk pergi ke tujuan awal yaitu swalayan, ibu pasti sedang menunggu ku saat ini karna ia tahunya aku sedang bolos

Aku berjalan dan melihat mereka berdua sesaat yang sepertinya sedang berbicara serius di jendela saat aku sedang berjalan meninggalkan kelas

Saat aku sudah sampai di rumah dan sudah membeli bahan bahan untuk membuat kue tar bersama ibu

Aku melihat di garasi ada mobil ayah terparkir di sana, aku berlarian masuk ke rumah untuk melihat ibu ku

"Tuh yah za bolos lagi lihat alasannya ingin membuat kue tar untuk tugasnya besok" canda ibu pada ayah

Aku menatap ayah seperti mengisyaratkan untuk jauhi ibuku jauhi ibu bajingan

"Kamu kenapa za?" Kini ayah yang berbicara sambil mengusap pipi kanan ku

TAPP aku menepis tangan ayah dari pipi ku "tidak apa apa za mau buat kue tar bersama ibu dan hanya berdua saja" bicara ku tegas kepada ayah dan melaluinya

Ibu mengikuti ku dari belakang

"Za ada apa sama ayah?kami terlihat beda hari ini za?" Ibu bertanya pada ku saat sudah sampai dapur

"Hmm" aku menjawab malas seraya melihat ibu, lalu aku terseyum dan berkata "ga apa apa ibu aku hanya ingin berduaan saja dengan ibu makanya aku tadi menyuruh ayah untuk tidak menganggu kita"

"Ibu kira kami sedang marah dengan ayah za, ga biasanya juga lagi kan kamu marah sama ayah"

Memang benar kata ibu, aku hampir tidak pernah marah dengan ayah, karna sebelum kejadian ini aku memandang ayah adalah lelaki idaman ku aku sangat menghormati ayah di banding ibu ku

Tapi kini sudah berubah, sekarang aku hanya ingin memandang ibu ku saja, ingin melindunginya dari orang orang yang menjahatinya



See next capter....

Love In Bad LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang