Enjoy reading
.
.
.
.Pagi tiba, aku baru tersadar aku benar benar sendiri di dunia ini, tak ada ayah atau ibu yang menjagaku di kala aku sakit seperti ini bahkan bik mayah juga tak menungguku saat ini
Aku mengambil handphone ku di bawah bantal hanya ingin melihat jam berapa sekarang
"Holaaaaaa" teriaknya dari arah samping
Aku terkaget ternyata hara dan dara dan yang tadi terika adalah si tengil dara
"Udah baikan nona?" Tanya dara
"Menurut lo?" Jawab ku
"Sorry telat tadi abis dari tolilet dulu" tiba tiba liam datang
"Maaf yah" dan satu lagi andiani
Dara, hara, liam, dan andiani menjenguk ku pagi pagi
Mereka bilang bahwa mereka telah mendapat ijin dari guru piket untuk datang menjenguk ku
"Tadi dia bawah gue liat ada cewek yang mirip sama elo deh za" dara memberi tahu ku
Sontak aku kaget dan yang terlintas di fikiran ku adalah kembaran ku
"Dimana dar?" Tanya ku penasaran
"Bercanda deng hahahaha, kaku amat si lu za ah bete" jawabnya heboh
"Alig lu dar ga lucu" jawab ku cemberut
"Keluar aja yu am"
"Sebentar an"
"Di luar aja bete aku am"
"Aku mau ngomong dulu sama felizia an"
Berisiknya pasangan ini ya tuhan..
Panas sekali aku melihat mereka di sini"Kalo mau keluar ya keluar aja sendiri kali an ribet banget sih kaya baru ke rumah sakit" sahut hara kesal
"Kan gue udah bilang ngapain lo ikut kalo ujung ujungnya begini" satu lagi tambahan dari dara
"Manja...hahaha" sahut hara dan dara berbarengan dan di susul oleh tawa mereka karna berucap di detik yang bersamaan, aneh kan dua bedebah ini?
Tak lama mereka balik ke sekolah karna pihak sekolah menijinkannya mereka hanya sampai jam istirahat pertama saja
Aku merasa bosan lagi dan berfikir apa yang mau di bicarakan liam tadi
"Akhh...ngapain mikirin liam si goblok" sambil mengacak acak rambut ku yang tak kusut menjadi kusut
"Bisa pelankan suara anda nyonya" gadis dari arah samping memerintah ku
Siapa dia berani beraninya ia memerintah ku begini, ga tau siapa yang ia beri perintah
"Siapa lo ngatur ngatur gue?" Aku membesarkan volume suara ku kepadanya
SREEKK... tirai di buka olehnya
Saat tirai terbuka kami memandang satu sama lain dan ternganga..
Aku menatapnya dan dia pun sebaliknya menatap ku, tanpa berkata tanpa berucap kami sama sama memandang lama
SRREEKK... tiari di tutup lagi olehnya
"Jangan di tutup" perintah ku
Dia diam, gadis itu mendiami ku
"Siapa lo sebenarnya?" Tanya aku lagi
Dia masih terdiam
Aku turun dari tempat tidur ku untuk menghampirinya
"Akhww..." selang infus ku terjepit dan aku memutuskan untuk mencopot paksa infus di tangan ku
Aku melihatnya sedang menyelimuti kakek kakek, lebih tepatnya kakek kakek yang di rawat di sebelah ku
"Apa lo kenal gue?" Tanya ku pas sudah di tempatnya
"Tidak, aku baru pertama kali bertemu dengan mu" jawabnya sopan
"Wajah kita mirip bukan?apa ini takdir?haha, perkenalkan nama ku feliza" jawabnya sambil mengulurkan tangan pada ku
"Feliza?" Tanya ku ulang
"Nama kamu feliza juga?" Tanyanya bingung
"O..o..ohh gue felizia" jawab ku kikuk
Aku tak menjabat tangannya dan malah balik ke tempat tidur ku
.
.
.Author pov
"Kamu ga apa apa felizia?tangan kamu banyak ngeluarin darah" tanyanya menghampiri m felizia sambil memencet bel agar perawat datang
"Ibu sama ayah udah ga ada mereka ninggalin za" za berbicara dengan tatapan kosong
Tak lama suster dateng dan bertanya
"Ada apa?kenala banyak darah di jalanan?"
Suster melihat sumber arah darah itu dan tapat berada di tangan felizia darah itu mengucur
"Biar saya yang menangani nyonya ini" jawab suster oada feliza
Felizia sepertinya mengalami stres berat di tambah ia bertemu dengan kembarannya di rumah sakit
Feliza terheran ia tidak mengetahui bahwa ia memiliki kembaran, sebab ia hidup hanya dengan kakeknya saja yang ia tahu hanya kakeknya dan ia tidak tahu siapa orang tuanya
Feliza balik ke tempat kakeknya, kakeknya di rawat karna kakeknya abis terkenal musibah kecelakan dan beruntung orang yang mencelakainya adalah orang yang bertanggung jawab
Feliza dari kecil hidup miskin bersama kakeknya di rumah yang nan sempit
Untungnya karna feliza gadis rajin dan pintar ia dapat bersekolah dengan baik berkat pemerintah yang menyekolahkannya hingga tingkat SMA
Feliza sangat bersyukur karna dari ke tidak punyaannya ia justru bangga dengan ke adaan yang seperti ini
Sebab ke adaan ini lah yang membuat feliza hidup mandiri, hidup sopan, dan hidup jauh lebih baik ketimang ia menjadi orang kaya
Suka gimana gitu bikin timeing yang tetap buat mereka ketemu, jadi yah yaudah begini adanya yah sorry kalo ga suka genkss
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Bad Life
Teen FictionBaca langsung aja genk Ini emang cerita ceritaan cuma sebatas cerita spam kalo mau di baca syukur engga yasyudah, tapi di mohon sangat untuk budayakan tidak mengcopy karya orang yang genk yaaa walaupun cerita ini cerita abal abal. Jangan lupa comvot...