six

26 2 0
                                    

Typo everywere
Happy reading
.
.
.
.
.

Kali ini aku berangkat ke sekolah ke singaan karan aku baru bisa tidur jam 5 subuh tadi alhasil aku jadi telat ke sekolah

Entah setan apa yang membuat aku ingin sekolah hari ini

Aku berpamitan kepada ibu dan meninggalkan sarapan ku di meja makan

Aku mengeluarkan mobil ke sayangan ku dari garasi

Ada rasa cepet kek sampe sekolahan yaa rasanya begitu pengen buru buru aja bisa sampe sekolah

Saat tiba di sekolah aku di bukakan gerbang oleh satpam sekolah lalu parkir di tempat biasa aku parkir

Aku berlarian memasuki kelas hingga pada saat dekat dengan kelas ku, aku menetralkan nafasku agar tidak terlihat kecapean habis lari

Aku tarik nafas dan mebuangnya beberapa kali, melipat kedua tangan ku di depan dada, dan berjalan bak gaya ku seperti biasa

Aku memasuki kelas yang ternyata belum ada pak widodo, aku pun duduk di bangku ku

"Zaaaaaaaaaaaaaa...." teriak dara dari belakang sambil memeluki dari arah belakang dan di susul dengan hara

"Kemana kek gitu yuk, ga ada guru" ajak dara

"Lagi males ah gue pengen di sekolah aja hari ini" jawab ku

"Tumben bukannya sekolah tempat yang lo ga suka?" Tanya hara

"Hmm..." jawab ku

"Masih untung bokapnya mau ngasih saham di sekolah ini malah di sia siain ga malu?" Sindir lia yang sedang berbicara dengan genk nya dari arah pojok

Lantas aku menghampirinya dan menendang meja lia secara kasar, lalu ia merasa kaget dan berdiri seperti geregetan dan marah dengan tingkah ku

"Apa?" Aku menantangnya sembari tersenyum miring

"Lo?" Tunjuknya pada ku

"Gue tau pasti lo kan yang ambil amplop gue di kolong" tanyanya marah

"Kalo iya kenapa?" Jawab ku sembari memajukan langkah ku

"Ah.. jadi lo pencurinya?ini bisa gua laporin ke penindak kedisiplinan" tantangnya seolah aku takut

"Silahkan" aku memberinya jalan, dia pergi melalui ku begitu saja

Tiba tiba ia berhenti dan menghadap ku kini

"Jadi lo tau kalo bokap lo itu selingkuh sama anak terpinter di sekolah kita?" Tanyanya sengaja agar anak anak mendengar ucapannya

"Aisssshhh..." tanpa aba aba lagi aku langsung menaparnya dan memukulnya membabi buta

Keributan pun terjadi di kelas sehingga kami di pisahkan oleh dewan penindak kedisiplinan dan di bawa ke ruangannya

"Felizia arnold, lagi lagi kasus selalu kamu selalu saja kamu" tanya bapak guru dewan

"Tolong jelaskan ada apa yang sebenarnya" tanyanya lagi

"Dia mencuri amplop saya pak itu adalah amplop penting dan bersifat pribadi" jawab lia

Aku menatapnya lia jijik...

"Apa bener felizia?" Tanya pak guru dewan

Aku hanya diam, karna kalau aku mengakuinya sama saja aku membongkar rahasia ku

Kali ini lia menang karna aku tidak memiliki tak tik apapun, aku benci pada diriku sendiri baru kali ini aku picikan oleh seseorang yang tak ada apa apanya di banding dengan ku

"Kembalikan amplop itu felizia"

"Gue ga tau amplopnya dimana, gue ga ngambil" aku berdiri dan bergegas keluar ruangan

Saat aku membuka pintu, aku melihat liam berada di depan pintu ruangan penindak kedispilinan

"Saya yang mengambil amplop lia di kolong meja pak" akunya pada pak guru dewan

"Liam apa yang kamu lakukan?" Tanyannya tak percaya

Jelas lah liam siswa terpintar nomer 2 di sekolah ini bisa bisanya mencuri barang milik orang lain

"Saya mencurinya karna saya tahu lia ingin menjahati felizia maka dari itu saya mencurinya dan membuangnya, mungkin untuk saat ini saya belum masih bisa memberi bukti tapi akan saya usahakan untuk memeberi bukti pada bapak, selamat siang" jelasnya pada pak guru dewan

Aku melihatnya bengong, dan setelah usai ia bicara, ia menarik tangan ku untuk keluar dari ruangan tersebut

"Lepasin.." aku menyuruhnya untuk melepaskan tangan ku

Aku berlarian ke kelas karna lama lama aku tidak sanggup berada dekat dengan liam karna aku masih sayang dengan jantung ku tuhan

Saat aku sampai di kelas aku melihat anak anak yang tadinya sedang mengobrol kini duduk kembali ke tempatnya masing masing dan aku yakinin mereka sedang menggosipi ku saat ini

Aku duduk di bangku ku dan menatap mereka mereka dengan tatapan akan ku beri pelajaran kalian semua lihat saja yang berani membuka mulut tentang prihal barusan

"Apa bener za kata lia?" Tanya andiani

Aku menarik kerah andiani dan ingin segara memukul mulut laknat tersebut

Tapi niat memukul aku urungkan kemabli karna mukanya terlihat takut dan panik

"FELIZIAAAA" dan tiba tiba saja liam meneriaki nama ku dari luar kelas

"Lepasin andiani" perintahnya

Aku melepaskan tangan ku dari andiani

Liam menarik tangan andiani dan segera ke luar kelas

Aku mengikutinya tapi...

"Kamu ga apa apa ann?" Tanya liam ke andiani

Aku tidak dapat melihatnya hanya bisa mendengarnya dari balik tembok

Liam sangat perhatian pada andiani, dan tiba tiba saja hati ku terasa sakit rusuk ku terasa ada yang patah

"Kamu di apain sama felizia an?" Tanyanya lagi

Aku mendengar andiani menangis, apa sebegitu jahatnya aku?apa tindakan aku tadi salah?

Aku harus meminta maaf pada andiani kalo begitu, aku tidak ingin liam marah pada ku





See next capter...

Love In Bad LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang