tak sanggup

25 2 0
                                    

Pas lagi nulis ini dengerinnya lagu hyolyn feat basick semi final unpretty rapstar vol.2

Typo everywere
Happy reading
.
.
.
.
.

Aku memasuki ruangan kelas yang ramai, aku melihat liam bersama andiani lagi lagi andiani sekali lagi andiani mereka selalu saja bersama

Sudah dua hari liam tidak bicara dengan ku bahkan melirik ku saja tidak sama sekali

Kenapa karna di diamkan oleh liam hati rasanya sakit seperti ingin menangis saja

Padahal aku di diamkan oleh anak satu sekolah tidak lah masalah buat ku

Tapi ada apa dengan hati ku dengan liam saat ini?apa benar aku menyukainya?apa memang aku memeliki rasa padanya?

Di tambah masalah kasus ayah ku, walaupun berita yang beredar hanyalah masih kabar yang belum pasti tapi tetap saja ke benaran akan terbongkar bangke yang terkubur dalam dalam pasti baunya akan tercium itu sih kata pepatah

Saat aku sampai di kelas dan duduk di bangku ku DUUKK aku menjatuhkan kepala ku di atas meja, aku merenungkan bagaiman jika ibu ku tahu perihal ini?

Sejauh ini ibu belum tahu apa apa, karna aku dan ayah selalu menutupinya

Flashback satu hari yang lalu

"Felizia" panggil ayah yang sedang membaca koran di area kolam renang tepatnya di halaman belakang rumah ku

"Hmm" aku saat itu sedang berjalan ingin menaiki tangga untuk masuk ke kamar ku, aku pun berhenti melangkah dan menatapnya sambil ke dua tangan ku lipat di dada

"Kemari sebentar nak" panggilnya lagi

Aku menghampirinya dan duduk di sebelahnya saat ini

"Bagaimana sekolah mu?" Tanyanya basa basi

"Sekolah za?tidak baik, kenapa?" Jawab ku skaratis

"Kau sudah mengatahuinya sekarang kan, ayah mohon kita rahasiakan ini pada ibu za" perintah ayah

"Cepat atau lambat ibu akan tahu ke busukan ayah, tanpa kita mesti berbuat janji seperti ini aku sudah bertekad untuk melindunginya dari siapa pun, jadi tolong urus saja masalah ayah sendiri jangan melibatkan aku atau pun ibu" aku hendak berdiri dan melangkah meninggalkannya

Flashback off

Aku muak dengan ayah ku semakin dia dekat dengan ibu aku semakin ingin memisahkannya

Jika saja ibu tidak sakit aku pasti sudah memberitahunya dan aku akan pergi bersama ibu meninggalkannya

Sayangnya semua itu harus aku tahan, lantaran ibu ku yang terlalu mencintai bajingan itu dan ia sedang mengiap kanker otak

"Zaaaaaa..." panggil hara dari belakang

Aku bangun dari renungan ku dan menengok ke arahnya

"Kenapa har?" Tanya ku seraya terseyum

"Lo sakit?" Tanyannya khawatir

Aku menggeleng tanpa mengendurkan senyuman ku terhadap hara dan dara

Aku berdiri hendak pergi, entah lah yang pasti aku tidak tahan untuk tidak mengluarkannya sekarang

Aku berjalan seraya melipat kedua tangan ku di depan dada, saat aku ingin manaiki tangga yang di bawahnya adalah toilet wanita aku mendengar seperti ada yang sedang berbicara dan suara itu tidak lah asing

"Aku tau kamu kan an yang kasih foto bukti selingkuhnya ayah felizia ke lia"

Aku mendengarnya dari balik tembok

Yaaa ini adalah suara liam yang bersama andiani, aku tidak lah kaget karna memang semua anak wanita di sini membenci ku kecuali hara dan dara

"Iya itu aku am, aku melakukan itu semua karna kamu am karna kamu, kamu tau aku engga suka kamu yang diam diam suka melirik felizia, dan sekarang aku makin muak saama felizia karna kamu ingin membantunya, iya kan?" Amukanya andiani pada liam

Aku sedikit tidak percaya memang iya liam sering meliriku?andiani cemburu pada ku?

"Aku meliriknya?kapan?aku hanya melirik kamu an, aku melihat kamu an mungkin karna kamu dan felizia sejajar maka dari itu kamu salah paham" ujarnya

Oh jadi begitu...ujar ku dalam hati oke jujur tadi aku sempat ke pedean

"An tolong felizia an cuma kamu yang bisa jadi bukti kuat" bujuknya lagi

Kenapa liam?kenapa kamu sampe segininya ingin membantu ku?

"Sudah liam, lo ga usah bantu gue apa apa, gue bisa sendiri, dan buat lo (aku menunjuk andiani) makasih udah ngebongkar kebenarannya"

Entah lah memang aku pemberani atau bagaimana, aku keluar dari balik tembok dan menghampirinya

Lalu aku pergi dan berlari menaiki tangga demi tangga hingga sampai lah aku di sini, di atap sekolah

Aku ingin menyendiri saat ini, aku tidak butuh siapa siapa saat ini aku hanya ingin sendiri

Aku melihat langit yang gelap, banyak awan hitam di sana, apa ini? Ucap ku dalam hati

Tiba tiba ponsel ku bergetar, di sana tertera telpon rumah yang menghubungi ku, lantas segara aku angkat

"Non ibu kambuh lagi, ibu sekarang masuk ke rumah sakit lagi non cepat pergi temui ibu non" ujar bik maya di telpon

Lantas aku bergegas lari menuruni tangga demi tangga lagi, hanya di pikiran ku hanya satu apa ini karna ayah?

Aku tidak ingin ibu ku kenapa kenap tuhan, selamatkan lah selamatkan lah

Aku masih berlari sepertinya tangga saat ini menjadi bertambah banyak aku semakin mempercepat lari ku hingga aku terjatuh BRUUK..BRUKK.BRUUKK..

akhirnya aku sampi di tangga akhir dengan cara menggelinding akibat jatuh

Aku berlarian kembali dan segera ke parkiran...

Aku menancapkan gas hingga full, aku mengemudi seperti orang ke surupan saat ini

Saat tiba di rumah sakit, aku buru buru naik lift ke ruangan ibu ku berada

Aku seperti orang ke takutan saat ini yaaa karna memang aku sangat takut dengan ibu ku saat ini

Aku berdoa di dalam lift agar ibuku tidak kenapa kanapa, aku terus berdoa hingga lift terbuka

Aku keluar dan berlarian kembali menuju kamar ibu ku di mana ia di rawat

Akhirnya aku sampai di ruangannya, aku mengetuk pintu dan membukanya

Di sana aku melihat ibu ku yang pucat makai banyak selang di wajahnya, ia tersenyum pada ku saat ini tapi tak lama ia memejamkan matanya

Aku membalas menangis sejadi jadinya...








Next capter....

Love In Bad LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang