confused

21 2 0
                                    

Enjoy reading genks
Tiati typo
.
.
.
.
.

Aku mendapat kabar dari pihak rumah sakit bahwa ibu telah menghembuskan napas terakhirnya pada saat jam pelajaran di sekolah sedang berjalan

Tanpa aba aba aku langsung berlarian ke luar menuju parkiran

Aku masih tak percaya dengan pihak rumah sakit itu

.
.
.

Sesampainya di rumah sakit, aku melihat ayah dengan tatapan sedih, kesal, benci, dan iba

"Di mana ibu za sus" aku bertanya pada perawat rumah sakit yang menangani ibu ku

"Akan segera di antar pulang oleh ambulance za, zia yang sabar ya sayang" ucap perawat tersebut

Rumah sakit milik liam ini memang lah rumah sakit yang menaungi ibu ku dari awal sakit hingga sekarang maka dari itu seluruh pekerja rumah sakit mengenali keluarga ku

"Ayah...za ga mimpikan?" Ucap ku menghampiri ayah

Ayah membalas ku dengan pelukan

"Kenapa ibu bisa jatuh sakit begini yah?" Tanya ku lembut karna masih menahan air mata ku sembari di pelukannya

"Ayah juga tidak tahu nak"

Tak lama keranda ibu keluar dari ruangan ICU dengan ibu yang di tutup oleh kain

Aku tak mau melihatnya...

Aku tak mau melihatnya...

Aku tak mau melihatnya...

Tapi aku tetap melihatnya, wajah ibu ku yang cantik, pucat sembil tersenyum dan dengan hawa tubuh yang dingin sekali

Ibu ku sudah benar benar telah tiada padahal aku masih ingin bertanya tentang adik ku

Jika saja adik ku masih di sini aku tidak lah kesepian, aku dapat menceritanya semua ke pedihan ku dengannya

.
.
.

Pemakaman kini di laksanakan, banyak dewan guru dan juga teman satu kelas ku datang untuk berbelasungkawa

Aku bersama dengan dara dan hara saat ini berdiri di depan nisan ibuku, kami semua memanjatkan doa untuknya

Aku sudah tak begitu memangis lagi lantaran aku sudah begitu tegar, iklas dan tangguh menghadapi semua ini karna aku percaya tuhan menempatkan ibu di tempat yang terindah

Selesai pemakaman aku menguru diri di kamar, bukan karna aku masih bersedih karna ibu tapi aku masih berfikir tentang adik ku

Ibu meninggal dan meninggalkan beribu pertanyaan dari mulai penyebab ia jatuh sakit sampai ia menyuruh ku untuk mencari adik ku, sebenarnya apa ini?

Aku terbingung lantaran aku berfikir ibu jatuh sakit karna bajingan itu ketahuan selingkuh tapi ibu tidak memperlihatkan ke sedihan itu pada ku malahan ia berbicara tentang adik ku

Aku bingung tuhan apa yang sebenarnya terjadi

.
.
.

Aku memasuki kelas, aku bertemu dengan hara dan dara rasanya itu, rasa sedih ku saat saat di rumah terbayarkan

"Hei genks kita mau caw apa engga nih?" Tanya dara dahulu pada ku dan juga hara

Aku hanya terdiam karena yaaa aku sedang malas ke mana mana hari ini tapi aku juga tidak ingin belajar, gimana dong?

"Udah deh dar ga usah ke mana mana dulu, masih suasana duka kali lu ah" jawab hara

"Yey...gue kan ngasih saran biar dia ga galau lagi har" di jawab lesu oleh dara

"Genks sini deh merapat" aku menyruh mereka untuk berdekatan dengan ku

Aku terpikir satu hal, aku ingin meminta bantuan kepada mereka untuk mencari adik ku

Semoga saja aku tidak salah minta tolong pada dua manusia bedebah ini

"Kenapa?" Sahutnya berbarengan

"Lo berdua tau kan gue punya kembaran?"

Mereka hanya mengangguk

"Nah, nyokap sebelum meninggal dia ninggalin pesen ke gue, katanya gue di suruh nyari adek gue"

"Maksudnya apa sih za?ade lu bukannya udah lama meninggal?" Jawab hara biang beloon mana suaranya gede banget cem toak musolah

"Suara lo gede banget biadab" aku menjitak kepala hara

"Sorry..hehe"

"Jadi gimana rencana lo?" Tanya dara penasaran...

.
.
.
.

Sepulang sekolah aku melihat banyak orang di depan rumah, aku penasaran ada apa dan perasaan ku mengatakan bahwa ini buruk

"Ada apa pak rame rame?" Aku bertanya pada salah satu orang yang di depan rumah ku

"Teu nyaho neng bapak teh baru jugaan sampe" jawab bapak itu

Aku penasaran apa yang sedang di ributin warga di sini, akhirnya aku menerobos segerombolan warga untuk mencoba masuk ke dalam rumah

Aku melihat garis polisi di depan pintu rumah ku, dan aku bertanya pada pak polisi

"Pak sebenarnya apa yang terjadi di dalam" tanya ku saat sampai di depan halaman rumah

"Bapak arnold telah melakukan bunuh diri di dalam nona" jawab pak polisi

Dan seketika semua darah dalam tubuhku berhenti berjalan jantung ku nyaris tak berdetak pikiran ku tak tentu arah

Aku terbujur kaku tak jatuh dan juga tak mati di tempat, tapi entah kenapa hati ku hancur berkeping hingga tak ada bagian tersisa

.
.
.

Author POV

Felizia berjalan ke arah pintu dengan tatapan kosong, namun di halau oleh para polisi yang sedang mengurus kasus tersebut

Saat salah satu polisi menyuruhnya untuk segera keluar dari TKP felizia menatap polisi tersebut dengan garang

"Dia ayah gue...DIA AYAH GUE LO! GAK BERHAK NGUSIR GUE POLISI BODOH...hiks..hiks..hiks.."

Sembil tersedu ia memukuli polisi tersebut hingga akhirnya polisi tersebut menijinkan felizia untuk melihat ayahnya

"Ayah..ayah..bangun yah, za tau ayah bajingan tapi ayah ga boleh begini ga boleh ninggalin za sendirian, ibu udah ga ada masa ayah juga ga ada za sama siapa yah?ha?hiks..hikss.." Gadis itu berucap sambil menangis histeris di depan jasad ayahnya yang masih belum di tangani kusus oleh para medis.


Maaf banget nunggu lama
Soalnya ga ada paketan buat update, di tambah akunya mau UAN maaf banget

Jadi aku bisa ngeupdate abis UAN..
Doain ya semoga lulus, aminn...

Thanks for vote/coment

Love In Bad LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang