Pagi ini cuaca sedang tidak bersahabat. Hujan rintik-rintik membasahi seragam sekolahku. Aku menghentikan langkahku di halte. Sudah 15 menit tapi belum ada juga bus yang lewat. Hujan juga bertambah lebat. Sepertinya hari ini aku akan terlambat ke sekolah.
Tepat seperti perkiraanku, aku datang terlambat ke sekolah. Pak Erwin, guru Matematikaku langsung memberikanku hukuman berdiri di samping papan tulis dengan satu kaki diangkat dan kedua tangan memegang telinga. Aku harus melakukan hukuman ini sampai bel tanda istirahat berbunyi. Dan bel istirahat akan berbunyi ½ jam lagi. Sial!!
Teng... Teng... Teng... akhirnya bel tanda istirahat berbunyi juga. Kini hukumanku telah selesai. Tapi, sebelum Pak Erwin keluar dari kelas dia memberikanku nasihat agar lain waktu jangan sampai terlambat lagi karena itu akan membuatku kesulitan dalam mengikuti pelajarannya. Aku hanya membalasnya dengan anggukan kepala dan senyuman.
“Loe kenapa hari ini tumben banget datang terlambat?”tanya Imel, teman sebangkuku. Iya, ini emang pertama kalinya aku datang terlambat. Biasanya aku selalu datang lebih awal ke sekolah.
“Loe mau jawaban panjang apa singkat?”tanyaku balik
“Dua-duanya.”jawabnya dengan cepat.
Aku menganggukkan kepalaku lalu berkata, “Jadi, gue tuh datang terlambat karena hujan. Gara-gara hujan gue jadi nyenyak tidur dan gue jadi kesiangan bangunnya. Terus karena gue kesiangan bangunnya, gue jadi ditinggalin sama bokap gue jadinya gue harus naik bus. Loe kan tau biasanya tuh gue selalu diantar naik mobil sama bokap gue. Udah gitu busnya lama banget lewatnya. Pokoknya tadi pagi gue benar-benar sial banget.”aku mendengus kesal
“Itu jawaban panjangnya??”tanya Imel memastikan. Aku menganggukkan kepalaku.
“Dan jawaban singkatnya karena hujan gue datang terlambat.”ujarku manyun
“Yaudah kita lupain aja masalah loe yang datang terlambat. Mendingan sekarang kita ke kantin aja. Gue laper.”ajak Imel dan aku mengangguk, setuju.
* * * *Malam ini sungguh melelahkan. Begitu banyak tugas Biologi yang harus ku selesaikan malam ini juga karena besok tugas itu udah harus dikumpul. Tepat pukul 11.00 malam aku baru selesai mengerjakannya. Selesai mengerjakan tugas aku pun langsung membaringkan tubuhku di atas kasur yang empuk sambil memeluk guling. Masih beberapa detik aku memejamkan mata tiba-tiba saja aku mendengar seseorang mengetuk jendela kamarku.
‘Siapa sih malam-malam gini ngetuk jendela kamar orang?? Gak tau apa ini tuh udah malam waktunya tidur.’omelku dalam hati
Awalnya aku ingin menghiraukannya tapi lama-lama rasa penasaran di dalam tubuhku muncul. Akhirnya aku bangun dari tempat tidurku dan melihat siapa orang yang mengetuk jendela kamarku malam-malam gini. Aku memberanikan diri untuk membuka kain korden jendela kamarku. Astaga!! Ternyata Raka tetangga sebelahku sekaligus teman masa kecilku. Aku pikir tadi orang iseng yang mengetuk jendela kamarku.
“Loe ngapain sih malam-malam ngetuk jendela kamar gue?”omelku, “Ada yang mau gue omongin sama loe. Cepetan bukain jendelanya.”perintahnya.
Dengan segera aku membuka jendela kamarku dan Raka langsung masuk ke dalam kamarku.
“Lama banget sih loe bukaian jendelanya. Gue udah daritadi digigitin nyamuk.”keluhnya
“Iya, sorry gue pikir tadi kerjaan orang iseng gak taunya loe. Lagian loe mau ngomong soal apa? Penting banget ya? Ini tuh udah malam dan gue udah ngangtuk. Besok pagi apa gak bisa?”omelku
“Enggak bisa. Ini tuh penting banget.”ujar Raka
“Yaudah deh langsung aja ke topiknya loe mau ngomong apa?”tanyaku to the point. Raka menghela nafas lalu berkata, “Gue suka...”
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
General FictionSatu per satu aku mulai kehilangan orang-orang yang sangat aku cintai. Aku pernah mengusirmu pergi dari hidupku. Tapi, saat ini aku membutuhkanmu. Kamu satu-satunya yang masih tetap berdiri di sampingku. Please stand by me and never leave me alone...