Malam ini aku sangat frustasi mengerjakan tugas fisika yang menurutku sangat sulit. Rasanya ingin sekali menelfon Imel dan menanyai jawabannya. Tapi, aku takut akan menganggunya belajar.
Aku bingung siapa yang bisa membantuku menyelesaikan tugas ini. Kak Citra gak mungkin bisa membantuku karena dulu dia jurusan IPS bukan IPA.
Tok... Tok... seseorang mengetuk pintu kamarku dan tidak beberapa lama pintu kamarku terbuka. Kak Citra!!
“Hai, dek! Kok tumben kamu di kamar terus. Emang lagi ngerjain apa?”tanya Kak Citra yang kemudian duduk di sampingku
“Ini kak aku lagi pusing banget ngerjain tugas Fisika.”keluhku
“Coba sini kakak lihat ya siapa tau aja kakak ngerti.”ujar kak Citra
“Ah... mana mungkin kakak ngerti kakak kan dulu IPS bukan IPA.”ledekku lalu kak Citra menjitak kepalaku
“Auh!!”rintihku kesakitan sambil mengelus-ngelus kepalaku yang tadi dijitak oleh kakakku sendiri
“Sepele banget sih kamu sama kakakmu ini. Udah sini biar kakak lihat tugas kamu.”pintanya.
Dengan sedikit ragu aku menyerahkan tugas Fisika ku padanya. Dari raut wajahnya aku melihat dia tampak biasa-biasa saja. Sepertinya dia tau jawaban dari tugasku ini.
“Sini pulpen kamu biar kakak yang ngerjain tugas kamu.”pintanya
“Emang kakak ngerti?”tanyaku dan lagi-lagi dia menjitak kepalaku, “Auh!! Sakit kak!!”rintihku
“Sepele banget sih sama kakak. Kakak tuh dulu sering bergaul sama anak IPA jadi ya kakak ngerti sedikitlah pelajaran IPA.”jelasnya
“Oo... gitu. Yaudah kalo gitu kakak ajari aku aja biar aku ngerti. Aku gak mau kakak yang ngerjain tugasku. Kakak cukup ajari aku aja.”ujarku
“Okey.”ucapnya lalu dia mengajariku dengan sabar sampai aku benar-benar paham dengan rumus Fisika yang dia ajarkan.
Tepat pukul 10.00 aku selesai mengerjakan tugasku. Aku merasa lega banget karena akhirnya tugasku bisa selesai juga sehingga aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini.
Tapi, kak Citra justru melarangku untuk tidur karena dia ingin curhat samaku. Ya mau gak mau aku harus mendengarkan curhatannya meskipun mataku sudah sangat mengantuk.
“Pris, menurut kamu kakak cocok gak sama Alvin?”tanyanya
“Ya cocoklah kak. Emang kenapa?”tanyaku balik
“Gak pa-pa kakak cuman lagi mikir aja apa mungkin ya kakak sama Alvin bisa terus bersama selamanya. Kamu kan tau kakak sama Alvin beda usianya 3 tahun. Kakak takut dia bakalan ninggalin kakak dan cari cewek lain yang seusia dengan dia atau mungkin yang lebih muda dari dia.”ucap kak Citra dengan nada sedih
“Ya ampun kak. Cinta itu gak pandang usia. Aku yakin kok Alvin akan selalu setia sama kakak.”ujarku optimis padahal aku sendiri juga gak tau apakah Alvin akan setia sama kak Citra atau enggak. Tapi, ya aku berharap dia akan selalu setia dengan kak Citra dan semoga aja dia udah melupakanku.
“Amin... kakak juga berharap gitu dia akan setia sama kakak.”ucap Kak Citra, “Oya, di sekolah kamu pasti banyak banget ya yang suka sama Alvin secara... dia kan ganteng jadi pasti di sekolah dia punya banyak fans.”gumam kak Citra
“Ya gitu deh. Di sekolah emang banyak banget kak yang ngejar-ngejar dia tapi semuanya dia tolak. Dan dia justru ngejar cewek lain yang bersikap biasa aja sama dia dan cuek sama dia. Lucu banget ya kak.”ujarku tertawa sendiri tapi kemudian aku langsung sadar kalo aku telah salah menceritakan hal tersebut. Kak Citra pasti penasaran siapa cewek yang kumaksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
General FictionSatu per satu aku mulai kehilangan orang-orang yang sangat aku cintai. Aku pernah mengusirmu pergi dari hidupku. Tapi, saat ini aku membutuhkanmu. Kamu satu-satunya yang masih tetap berdiri di sampingku. Please stand by me and never leave me alone...