Author POV
Sore ini Alena sangat tidak sabar ingin segera bertemu dengan kakak nya .
Katakan bahwa Alena itu bodoh . kenapa ? Austin kakak yang ingin memberikannya pada teman-temannya yang sampai saat ini masih ia sayang tanpa peduli perbuatan apa yang telah ia perbuat .
Begitulah Alena tidak dapat membenci orang yang ia sayang . Alena terlalu lembut untuk marah kepada seseorang .
Aluna sekarang sudah bersiap pergi ke rumah kakaknya .
Tapi semuanya berubah saat Luna dan Jaxon datang dengan tatapan sendu .
"Kalian kenapa ?" tanya Alena seraya menghampiri Luna dan Jaxon .
"Kakak mu Luna ." jawab Luna terpotong .
"Kakak kenapa ?"
"Kakak mu sudah meninggal sejak satu minggu yang lalu ."
"Kakak meninggal kenapa ?"
"Dia meninggal karena kecelakaan . malam itu ia pulang dari club dalam keadaan mabuk saat ia tiba di jalan ia tertabrak sebuah sedan dan pelaku melarikan diri ." Luna menceritakan semua apa yang ia lihat .
Betapa shock nya Alena atas apa yang ia dengar . belum cukupkah ia kehilangan orangtuanya ? dan sekarang ia harus kehilangan kakaknya .
"Katakan itu bohong ." ucap Alena berusaha menahan tangisnya .
"Ini benar adanya Lena ." jawab Luna .
Air mata dengan derasnya mengalir di matanya . Alena tidak dapat lagi menahan tangisnya yang ingin pecah mendengar kabar bahwa kakaknya meninggal .
Rasanya ia tak dapat lagi menahan berat tubuhnya oleh karena itu Jaxon berdiri di belakang Alena dan segera menangkapnya agar tidak jatuh .
Alena tidak percaya Austin meninggal karena kecelakaan .
"Austin ..." teriak Alena serak .
Dengan cepat Jaxon merengkuh tubuh Alena dalam pelukannya mencoba meredakan tangisnya .
Ia tahu bagaimana rasanya kehilangan . sakit sangat sakit .
"Jax aku masih sayang padanya meskipun ia tidak sama pada ku . tapi dia kakak ku Jax dan sekarang ia meninggal belum sempat aku mengatakan kata sayang padanya . yang terakhir ku katakan adalah 'aku sangat benci padanya' ini ... ak .." kalimat Alena tidak tersusun dengan baik .
"Aku tahu kau sedih . menangislah ." ucap Jaxon seraya mengusap rambut Alena sayang .
Dalam hati Jaxon ia sangat sakit hatinya terasa di tusuk ribuan jarum .
Bagaimana tidak ? kini takdirnya menangis di hadapannya dan ini untuk yang pertamakalinya .
Alena melepas pelukannya . ia lari ke kamarnya lalu menutup pintunya kasar dan ia menguncinya .
Alena POV
Yang aku butuhkan sekarang adalah sendiri . kakak ku yang sangat aku rindukan kini meninggal .
Kejadian masa kecil kami tiba-tiba kembali berputar di otak ku .
Kami bahagia , tertawa , berbagi kasih sayang . dan sekarang yang aku rasakan adalah sakit saat tahu kakak ku meninggal .
Lagi-lagi air mata lolos dari pelupuk mataku membasahi pipi dengan kulit putih milik ku .
Sebentar lagi akan datang musim salju . biasanya aku dan kakak dulu suka bermain di luar dan menunggu salju turun .
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Book 1]
Vampire"Dia milik ku , dia takdir ku dan akan selamanya begitu !" - Jaxon Mcenzie . "Apa ?! aku takdir seorang vampir ? bagaimana jika ia membunuh ku ? Astaga ! Ini mimpi buruk ! siapapun tolong bangunkan aku !" - Alena Athena Valerie . Dua makhluk yang be...