Part 17

5.4K 283 1
                                    

Author POV

Pukul delapan malam . Jaxon baru terbangun setelah ia melakukan pertempuran dengan Alena .

Ia melihat wanita cantik itu tengah tidur dalam pelukannya . tidur dan dadanya menjadi bantal .

Perlahan Jaxon mengelus rambut emas milik Alena . Jaxon suka saat melihat Alena tertidur wajahnya sangat menggemaskan .

Jaxon sangat mencintai Alena dan menyayanginya . rasanya tak ingin lagi mereka jauh seperti saat itu .

Jangan tinggalkan aku lagi . bisik Jaxon di telingan Alena .

"Enggghhhh ..." Alena menggeliat dari tidurnya dan melingkarkan lengannya di pinggang Jaxon .

"Alena bangun sayang kita makan malam ." Jaxon membangunkan Alena lembut .

"20 menit lagi ." jawab Alena malas .

"Ya baiklah ."

Seraya menunggu Alena bangun dari tidurnya Jaxon memutuskan untuk membaca novel yang selalu Alena baca ia penasaran dengan ceritanya .

#20 menit kemudian ..

Jaxon merasakan ada sesuatu yang bermain di perutnya . Alena . ia memainkan jari-jari rampingnya di atas perut sixpack Jaxon .

"Kau bangun ?" tanya Jaxon seraya menyimpan novel yang ia baca di atas nakas .

"Iya . aku lapar ."

"Kita makan malam sekarang ."

Alena mengangguk lalu ia turun dengan tubuh yang di tutup selimut tebal . ia masuk ke dalam kamar mandi untuk memakai bajunya .

Setelah selesai mereka segera turun ke bawah untuk makan malam . di atas meja sudah terdapat banyak makanan termasuk darah .

Seketika bau darah menyeruak ke dalam penciuman Alena matanya terfokus pada gelas yang berisi darah di meja makan .

"Apa ada darah untuk ku juga ? aku sudah menjadi bagian dari bangsa kalian ." tanya Alena seraya menarik kursi lalu duduk .

"Tentu saja . ini untuk mu ." Jasper meletakan satu gelas darah di depan Alena .

Alena mengambil gelas yang berisi darah tersebut . awalnya ia hanya mengamatinya saja tapi ia mulai menegaknya habis .

"Ini manis ." komentar Alena .

"Itu darah pertama mu ." Willy .

Setelah itu mereka semua makan bersama . di sela-sela makan malam mereka tertawa bahagia .

Malam semakin larut tapi Alena belum juga tidur . ia berdiri di balkon kamarnya memandang ke luar .

Hal yang sangat ia rindukan saat ini adalah kakaknya . sudah lama ia tidak melihat kakaknya bahkan sekarang ia dan kakaknya sudah beda dunia .

Jaxon datang menghampiri Alena dan berdiri di belakangnya .

"Kau rindu kakak mu ?" tanya Jaxon yang sudah tahu isi fikiran Alena .

"Iya . sudah lama aku tidak melihatnya ."

"Kau sangat sayang padanya ."

"Kau benar Jax . tapi kerinduan itu akan selalu ada tidak akan pernah habis bahkan sekarang kami beda dunia ."

"Tapi kau tidak sendiri . ada aku , Luna , Jasper , Willy dan Harry . kau memiliki kami ."

"Ya aku tahu aku tidak sendiri ."
Jaxon berusaha mencari ide agar Alena tidak terus teringat pada kakaknya Austin .

"Bagaimana kalau besok kita ke kerajaan ." saran Jaxon .

"Benarkah ?"

"Iya . besok juga ada penobatan kita sebagai raja dan ratu yang baru ."

"Kau serius ?"

"Aku serius ."

"Aku mau . tapi yang lain ikut ?"

"Tentu saja . mereka juga akan di beri penghormatan raja dan ratu ."

"Tapi aku sedang ..."

"Hamil maksud mu ?"

"Iya ."

"Tak apa Lena . ia jugakan calon puteri kerajaan juga ."

"Baiklah besok kita ke sana ."

"Lebih baik sekarang kita tidur ."

Ya , besok adalah hari penobatan Alena sebagai ratu dan Jaxon sebagai raja .

Kenapa Alena baru di nobatkan sekarang ? karena ia baru saja menjadi vampir murni .

***

Matahari pagi membuat Alena terbangun lebih dulu dari Jaxon ia tak ingin hari berharganya hancur .

Dari luar kamar terdengar suara ketukan pintu . Luna .

"Maaf aku mengganggu tapi sebaiknya kau ikut dengan ku . aku akan membuat mu cantik ." Luna menarik Alena menuju ruangannya . Luna bilang Alena akan cantik bila ikut bersamanya , ntahlah apa yang akan di lakukan Luna .

"Jangan terlalu berlebihan Luna . aku tidak pernah dandan menor ." pinta Alena .

"Ini tidak menor , ini cukup . hampir selesai ."

"Terserah kau saja ."

Akhirnya Alena selesai dengan urusan make upnya . kini ia sangat terlihat cantik dengan makeup natural dan gaun berwarna hitam panjang tanpa lengan hingga menutupi kakinya tak lupa juga rambutnya di sanggul asal sehingga menyisakan beberapa helaian rambutnya yang memberikan kesan cantik pada wajahnya .

"Sekarang aku akan melihat Jaxon ia sedang apa . kau diam dulu di sini ." pamit Luna .

"Baiklah ."

Sementara itu ...

Jaxon sudah siap dengan pakaian kerajaannya yang menunjukan ia adalah seorang raja .

"Jax , kau siap ?" tanya Luna seraya mengetuk pintu kamar Jaxon dan Alena .

"Sudah . Alena di mana ?"

"Di kamar ku . cepatlah semuanya sudah siap ."

"Aku keluar sebentar lagi ."

15 menit kemudian mereka semua sudah berkumpul di ruang tengah . hanya tinggal Alena yang belum datang .

"Alena .. cepat sayang kita akan per--" kalimat Jaxon terpotong saat melihat Alena turun dari tangga .

"Iya Jax ." suara lembut Alena .

Sejenak Jaxon terpaku dengan penampilan Alena . Alena benar-benar cantik kali ini , perutnya yang sedikit membuncit karena hamil tidak menghalangi keanggunan dari Alena .

"Lihat kakak ipar ku cantik bukan ?" tanya Willy .

"Ini berkat ku ." sela Luna .

"Kau suka Jax ? Huh ?" ejek Jasper .

"Dampingi dia Jax ." suruh Harry .

Jaxon menghampiri Alena lalu mengulurkan tangannya . Alena menyambut uluran tangan Alena .

"Senang mendapat balasan uluran tangan mu ." ucap Jaxon seraya mencium punggung tangan Alena .

"Hahaha belum Jax aku belum menjadi ratu ."

"Sudah cepat kita berangkat sekarang ." sela Harry .

Mereka pergi menggunakan mobil mereka masing-masing . hari penobatan Alena akan di mulai .

_______________________________

Chapter 17

Horreeee Alena jadi ratu nih

Maaf ya kalo di chapter ini garing ak bingung mau nulis apa jdi alakadarnya deh

Tapi hargain ya jangan lupa voment juga guys ..

Destiny [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang