Pregnant

5.6K 275 2
                                    

Author POV

Hari semakin berlalu Alena dan Jaxon sudah kembali berbaikan tidak ada lagi kata sendiri . mereka saling menjaga satu-sama lain .

Dan mengenai Chatriora ia menghilang secara tiba-tiba tapi mereka tidak perlu khawatir karena ada Luna yang memantau gerak gerik Chatriora .

Akhir-akhir ini Luna mengalami banyak perubahan ia mulai menunjukan kemampuan sihirnya .

Ini adalah kemampuan langka yang di miliki bangsa vampir dan Luna mewarisisnya .

Ia juga mulai membuka sekolah sihir untuk mengajar para penyihir yang baru lahir .

***

Sinar matahari pagi berusaha menerobos masuk lewat celah-celah jendela untuk membangunkan dua pasangan yang tengah tertidur .

Jaxon terbangun tapi ia tidak melihat Alena di sampingnya . ia panik mencarinya ke sana ke sini .

Sampai akhirnya ia menemukan Alena di kamar mandi dan ia .. muntah ? .

Dengan langkah panik Jaxon menghampiri Alena di kamar mandi .

Pintu tidak di kunci sehingga Jaxon dapat masuk dengan mudah .

"Sayang kau kenapa ? apa kau baik-baik saja ?" tanya Jaxon panik .

"Aku tidak apa-apa Jax .. hoek .."

"Kau tidak baik-baik saja Lena lebih baik kita ke rumah sakit sekarang ."

"Tidak . lebih baik kau keluar sekarang aku tidak mau kau melihat muntah ku ."

"Aku tidak akan keluar dan meninggalkan mu sendiri di sini , kita ke dokter ya ."

"Aku lemas Jax ."

"Atau aku panggi Harry saja ?"

Alena hanya mengangguk . Jaxon keluar dengan cepat sementara Alena terbaring lemah di atas tempat tidur .

Tak lama kemudian Jaxon datang bersama Harry , Luna , Willy dan Jasper .

"Kak kau baik-baik saja ?" tanya Luna .

"Perut ku sakit Lun ."

"Ada apa dengan Alena Jax ?" tanya Jasper .

"Aku tidak tahu tadi ia muntah ." jawab Jaxon seraya duduk di samping Alena dan menggenggam tangannya .

"Tenang Jax dia akan baik-baik saja ." Willy mencoba menenangkan Jaxon .

"Alena kenapa Harry ?" tanya Jaxon .

Harry memandang Jaxon lalu ia tersenyum simpul padanya .

"Kau akan menjadi ayah Jax dan Lena kau akan menjadi ibu ." ucap Harry .

"Maksud mu Alena hamil ?" tanya Jaxon tidak percaya .

"Iya dia hamil ."

"Jax , aku hamil Jax ." Alena memeluk Jaxon bahagia .

"Tapi sepertinya Alena harus menjadi vampir karena jika tidak daya tahan tubuhnya bisa menurun dan kemungkinan ia dan bayinya tidak akan selamat . Alena mengandung bayi vampir ." lanjut Harry yang membuat Jaxon melirik ke arah Alena .

"Tak apa Jax ubah saja aku ." Alena tersenyum .

"Kau yakin ?"

"Iya . aku hanya ingin bayi kita selamat ."

"Baiklah ."

"Kalau begitu kami keluar dulu ." pamit Harry dan sekarang hanya tersisa Alena dan Jaxon .

"Sekarang saja Jax ." pinta Alena dengan suara lirih .

"K-kau yakin ."

"Ya ."

Jaxon membantu Alena untuk duduk dan memudahkan posisinya untuk menggigit Alena .

Dan ...

"Aaarrggghhhh ...." Alena menjerit karena gigitan Jaxon setelah itu pandangan Alena kabur dan gelap .

Maaf

Hanya kata itu yang bisa di ucapkan Jaxon pada Alena .

***

Jaxon POV

Hingga saat ini Alena belum bangun juga . itu semua akibat gigitan ku .

Aku masih setia menunggunya hingga ia bangun .

"Jax ia belum bangun ?" Luna masuk .

"Belum . ada apa ?"

"Tidak ."

"Jaga Alena aku ingin ke hutan . sudah lama aku tidak berburu ."

"Baiklah ."

Aku pergi meninggalkan Alena bersama Luna . sementara aku ke hutan untuk berburu .

***

Cukup lama aku berburu dan hari sudah mulai sore aku harus pulang . apa Alena sudah bangun ? .

#rumah

Setibanya di rumah aku segera masuk menuju kamar untuk menemui Alena .

Ia sudah bangun dan sepertinya baru saja mandi . sekarang ia tengah duduk di depan meja rias dan tengah memoles wajahnya dengan make up natural .

"Hai sayang ." sapa ku seraya memeluknya .

"Kau dari mana ?"

"Hutan . beruburu ."

"Lihat mata ku ."

Ya , matanya merah sama seperti ku dan itu semakin menambah kesan cantik dan elegan pada matanya .

"Kau canti dengan mata itu ." puji ku . Alena hanya tersenyum simpul .

"Ada satu permintaan dari ku ." aku sudah lama ingin mengatakan ini .

"Apa ?" Alena berbalik menghadap ku .

"Aku ingin melakukannya lagi ."

"Tapi aku .."

"Aku akan melakukannya dengan lembut ."

"Sekarang ?"

"Ofcourse ."

Ku tuntun Alena menuju tempat tidur . ia berdiri dan ku raih pingganggnya . ku tatap mata merah cantiknya .

Kecupan demi kecupan ku berikan pada Alena lama-lama kecupan itu berubah menjadi lumatan lembut .

Akhirnya yang aku inginkan darinya dapat terwujud .

________________________________

Hahaha maaf ya gk di lanjut

Kalian tahu sendirilah apa yg terjadi

Oke jngn lupa voment ...

Destiny [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang