Baikan

5.1K 283 3
                                    

Jaxon POV

Sudah seminggu Alena tidak bicara pada ku . aku meminta maaf ia hanya menangis . kalian tahu ? rasanya hati ku sakit saat melihat Alena menangis .

Jasper dan Luna selalu ada untuk ku . Willy dan Harry pun ikut membantu .

"Sudahlah Jax lebih baik sekarang kau peluk ia ." saran Willy .

"Tidak semudah itu Wil bahkan ia sudah satu minggu ini tidak keluar kamar ." jawab ku .

"Apa ia benar-benar tidak mau menemui mu ?" tanya Harry . aku hanya mengangguk lemah .

"Bagaimana kalau kita buat kejutan agar Alena mau memaafkan Jaxon ." saran Jasper .

"Setuju !" seru Luna .

Jasper dengan serius menyusun rencana tentang apa yang harus aku lakukan agar Alena mau memaafkan ku .

Rencana yang Jasper sarankan adalah aku akan menghampirinya dan berusaha bicara selembut mungkin pada Alena akan ku berikan kejutan itu di belakang rumah .

***

Malam hari tiba dan kali ini adalah waktunya untuk aku berikan kejutan ku .

Semua persiapan untuk kejutan sudah di sipakan oleh Jasper dan yang lain .

Sekarang aku menemui Alena di kamar .

Yang ku lihat adalah Alena tengah duduk di dekat jendela persis sama ketika ia kehilangan kakaknya .

"Hai sayang ." sapa ku . Alena menoleh ke arah ku tanpa senyum sedikitpun dan kembali mengalihkan pandangannya pada jendela .

Kondisinya jauh dari kata baik . matanya bengkak karena ia tidak berhenti menangis , tubuhnya kurus dan rambut emasnya tergerai panjang tidak beraturan .

"Ada apa ? bukankah kau seharusnya bersama Chatriora ?" ya aku tahu Alena menyindir ku .

"Aku tidak bersamanya . aku hanya ingin bersama mu ."

"Cih ! jangan membujuk ku !"

"Sungguh aku hanya ingin berdua dengan mu ." aku berlutut di bawahnya yang tengah duduk dan menggenggam tangannya . Alena tidak menolak .

"Lupakan itu Jax ."

"Bisakah kau ikut dengan ku sebentar ?" Alena hanya menoleh ke arah ku .

"Ku mohon ." mohon ku .

"Ke mana ?" Yap ! Alena mau .

"Biarkan ku tutup mata mu ." Alena hanya mengangguk kecil .

Aku menutup matanya dengan kain hitam setelah itu aku menuntunnya menuju taman belakang rumah dengan hati-hati .

Setibanya di sana aku menyuruh Alena berhenti melangkah .

"Kita di mana ?" tanya Alena .

"Akan ku buka yang menutupi mata mu kau boleh membuka mata dalam hitungan ke tiga ."

Aku membuka ikatan kainnya dan mulai menghitung mundur .

"Satu .. dua .. tiga .." Alena membuka matanya dan di depan sana terdapat sebuah tulisan ...

I'm sorry Lena , maafkan aku . Aku tahu aku salah , aku mengerti perasaan mu tapi ini semua tidak benar . aku tidak lagi mencintainya dan yang aku cintai sekarang hanya kau only you nothing else . so now , don't cry again and happily with me my girl .

Alena menangis karena haru air mata itu meluncur dari mata cantiknya .

"Jax .. maafkan aku . aku .. hiks .. aku egois Jax maafkan aku ." Alena berbalik dan memeluk ku .

"Ssstttt ini bukan salah mu ini salah ku jadi aku yang harus minta maaf ." Alena mengangguk dalam pelukan ku .

"Masih ada hadiah untuk mu sayang ." bisik ku . Alena mendongakan wajahnya .

Aku menuntunnya menuju hadiah apalagi yang akan ku berikan padanya .

Di meja sana terdapat sebuah ice cream yang menjadi makanan favorit Alena dan ada juga sebuah dress cantik berwarna hitam yang tidak lain warna favoritnya .

"Ini dari Jaxon Lena ." Luna memberikan hadiah dari ku dan itu adalah dress yang aku katakan .

"Jax ini untuk ku ?" tanya Alena melirik ku .

"Tentu sayang ." jawab ku seraya mengusap puncak kepalanya .

"Ice cream ...." mata Alena sangat berbinar begitu melihat ice cream .

"Dari mana kau tahu ini favorit ku ?" tanya Alena pada ku .

"Kau lupa ? aku tahu isi fikiran mu ."

Alena bangkit dari duduknya dan berlari kecil ke arah ku .

"Terimakasih sayang aku bahagia ." Alena memeluk ku erat .

"Jadi kau memaafkan ku ?"

"Aku memaafkan mu . dan jangan ulangi itu lagi ."

"Aku mengerti ratu ." Alena terkekeh kecil . Ku lepas pelukannya dan ku raih dagunya . ku cium bibirnya lembut dan ku lumat lembut bibir yang selama ini menjadi narkoba bagi ku .

"Terimakasih ." ucap ku setelah melepas ciumannya .

"Baiklah adik-adik ku sekalian mari kita tinggalkan mereka berdua saja ." sela Harry .

"Terimakasih atas bantuan kalian ." ucap ku .

"Ofcourse Jax ." jawab Luna lalu setelah itu mereka pergi ke dalam rumah .

Alena mengajak ku duduk yang di mana terdapat ice cream di sana . Alena segera melahap ice cream itu .

Aku memeluknya dan kepalanya bersandar di dada ku .

Bahagia rasanya bisa memeluknya kembali . aku harap kebahagiaan ini tidak akan pernah ada lagi yang mengusik . Aku bahagia bersamanya tuhan .

________________________________

Horrreeeee baikan ..

Guys jangan lupa voment oke

Biarin lah kalo ceritanya rada GJ tapi vote ya ..

Destiny [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang