Chapter 12

555 48 5
                                    

                 

Buat yang sudah nungguin lanjutan ceritanya. Minta maap karena updatenya lamaaa banget. Maap lagi kalau semisal nie cerita geje atau gimana gitu... huhu... Happy Reading :D

-----------  ==  ---------------

Hanna POV

Aku masih terdiam di kasur kamar hotel sambil menatap layar ponsel yang sudah gelap. Aku sungguh tak bisa mempercayai ini semua. Bisa kurasakan keringat dingin mulai muncul. Jantungku berdegup kencang. Sungguh, aku takut.

Aku berusaha memberanikan diri melihat kembali tulisan-tulisan yang jelas akan mengubah nasib dan kehidupanku. Menatap kembali ke gambar yang menampakan wajahku dengan sangat jelas. Aku bahkan nekat mengalihkan pandanganku ke bagian komentar. Bisa kulihat beberapa respon fans yang tidak terima dengan berita yang beredar. Ada pula yang memberikan komentar bernada netral walaupun tidak banyak. Dan jelas bola mataku lebih banyak mengarah pada kata-kata umpatan yang sangat jelas diperuntukkan untukku. Aku lemas. Sampai sebuah suara mengaggetkanku.

Ya Hanna-sii, kau sudah bangun? Jam berpa ini? Tanya Minji unnie yang menggeliat ringan di sampingku.

Karena tak mendapat jawaban apapun dariku. Minji unnie mengambil handphonenya dan hanya dalam hitungan detik aku bisa merasakan sebuah reaksi yang sudah bisa aku duga tentang apa itu.

Ya...Ya... Hanna-yaa... apakah ini dirimu? Eh.. bagaimana bisa? Benarkah semua berita ini? Tanya Minji Unnie panjang lebar sambil mengalihkan pandangan dari ponselnya ke arahku.

Aku menatap Minji Unnie dengan tatapan kosong.

"Tolong katakan unnie kalau ini semua tidak nyata, katakan unnie kalau ini semua cuma mimpi, ini tidak benarkan unnie?"  ucapku lemas masih dengan tatapan kosong.

Ya...Hanna-ya... apa yang sedang terjadi? Bagaimana kau bisa ada di foto itu dengan Jongin Oppa? Ya... kau tahukan kita punya batasan walaupun kita bekerja sebagai salah satu personal assisten mereka? Kata Minji Unnie berusaha mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Aku diam. Menunduk. Tak bisa ku jelaskan semua dengan kata-kata. Aku hanya belum bisa menyampaikan bahwa apa yang terjadi tidak lah benar. Aku memang punya hubungan dengan Jongin Oppa tapi bukan sebagai pasangan kekasih tapi aku adalah adik kandungnya.

"Unniee... ini semua salah paham? Aku tidak ada hubungan apa-apa! Sungguh... dan kejadian kemarin, aku berusaha kuat untuk tidak mengungkitnya dan bagaimana ini bisa terjadi?" kataku berusaha meyakinkan Minjie Oenni.

"Ya.. kejadian apa yang kau maksud Hanna-ya?" Tanya Minji Unnie penasaran.

Aku terdiam tanpa ada harapan untuk membahasnya kembali dengan Minji Unnie. Aku baru mau beranjak dari tempat Tidur saat aku mendengar sebuah panggilan di ponselku. Bisa kulihat Nama Jongin Oppa terpampang jelas disana. Dengan langkah seribu aku langsung masuk ke dalam Kamar mandi dan menerima panggilan dari Oppa.

Me      :   Op...ppa....bagaimana ini? Bagaimana bisa? Op...ppaa...

Oppa  :  

Hanna ya... tenang lah... semua akan baik-baik saja... kau tak perlu cemas. ada oppa disini. Kau tak perlu khawatir.

Aku terdiam tak sanggup untuk mengucapkan sepatah kata apapun.

Oppa  :  

tidak akan terjadi apa-apa sungguh. Oppa akan berbicara dengan manager-nim. Menceritakan bagaimana kejadian sesungguhnya. Oppa yakin Manager-nim bisa membantu mencari jalan keluarnya. Dan..kalau ada berita yang tidak-tidak di Media jangan kau masukkan hati. Okey.. semua akan baik-baik saja. Yang terpenting kau tenangkan dirimu dulu oke. Oya...Assisten DO yang sekamar denganmu, aku mengenalnya dan ia orang yang baik. Oppa yakin ia mau membantu mu, paling tidak sampai kita semua tiba di Korea. Aku akan mengabarimu setelah bicara dengan manager-nim.

Jongin's Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang