Special Edition II

512 41 1
                                    

Author minta maap ya karena baru bisa update sekarang dan belum bisa lanjut chapter berikutnya. Hihihi... sebagai permohonan maaf, author upload Special Edition 2 buat kalian semua. Semoga kalian suka dan Happy reading. Happy early New Year everybody!!! Happy Holiday!!!

----------- === --------------

NO ONE POV

Terlihat seorang gadis kecil sedang duduk disebuah ayunan di sebuah sekolah taman kanak-kanak. Sudah setengah jam lebih ia duduk di ayunan it menunggu kedatangan seseorang. Ajakan Ibu gurunya untuk menunggu di dalam kelas tak ia gubris. Gadis kecil itu mengayun pelan sambil menunduk menatap kedua kakinya yang saling bergesrekan dengan tanah. Ia mengangkat pelan wajahnya. Dipandanginya area bermain itu dengan pandangan sayu karena jelas sudah tidak ada siapun kecuali dirinya. Gadis kecil itu menghela nafas, oppanya itu terlambat lagi.

Jongin terlihat berusaha berlari kencang menuju sekolah Hanna. Walaupun jaraknya tidak terlalu jauh tapi ia tahu bahwa ia sudah terlambat untuk menjemput adik kesayangannya itu. Kalau saja ia bisa meninggalkan tugas piket kelasnya, Jongin pasti sudah bisa menjemput Hanna sejak setengah jam yang lalu. Namun, karena ia adalah seorang Ketua Kelas, hal seperti itu bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Dengan terengah-engah ia sampai dihalaman sekolah Hanna. Tak seorangpun ia lihat disana dan Jongin pun segera menuju ruang kelas Hanna. Namun yang ia jumpai hanya Sera-seongsangnim, yang merupakan guru TK Hanna.

"Selamat siang Sera seonsang-nim. Saya datang untuk menjemput Hanna. Apakah Ibu tahu Hanna ada dimana?" Kata Jongin.

"Ahh.. Jongin... kau sudah datang... apa kau tidak melihatnya di area bermain halaman sekolah?" ucap Sera seonsang-nim.

Jongin menggeleng pelan

"tidak ada siapapun bu di Halaman sekolah...ah.. apa Hanna pulang sendirian?" Ucap Jongin yang mulai khawatir.

"Ah... 5 menit yang lalu aku masih melihatnya duduk di ayunan taman bermain. Apabila ia memutuskan pulang mungkin ia masih belum berjalan terlalu jauh. Ayoo aku temani mencari adikmu" ungkap Sera Seonsangnim.

"Ah... baik Seonsangnim..."

Jongin dan Guru TK Hanna segera menyusuri jalan pulang yang biasa mereka lewati. Baru lima menit berjalan, jongin melihat seorang anak kecil berjalan di bahu jalan menggunakan tas punggung warna Kuning yang ia tahu pasti itu milik Hanna. Ia segera berteriak memanggil adiknya itu.

Hannaaaaaa.....!!!!

Hanna yang mendengar namanya disebut itu segera menoleh dan melihat bahwa Kakak dan Ibu Gurunya sedang berjalan cepat kearahnya.

"Ahh... syukurlah Hanna sudah ditemukan. Hanna-ya, lain kali kau harus beritahu Ibu apabila kau ingin pulang jadi kita semua tidak khawatir dengan keberadaanmu, ucap Sera Seonsangnim.

Hanna hanya mengangguk mendengar nasihat Ibu gurunya itu.

Pandangan Sera segera beralih ke arah Jongin.

"Ibu kembali dulu ya Jongin. Jaga adikmu baik-baik" Ucap Sera seonsangnim menasehati.

"Baik terima kasih Seonsangnim. Terima kasih telah menemaniku mencari Hanna", Ucap Jongin sambil sedikit membungkuk.

Sera seonsangnim segera berlalu.

Hanna mengalihkan pandangannya ke Kakaknya yang berdiri disampingnya. Bisa ia lihat semburat cemas di wajah kakaknya itu. Dengan keberanian ia memanggil Oppanya itu.

"Op..paa"

"Yaaa.... kenapa kau pulang begitu saja... kenapa kau tidak menungguku. Kau tidak tahu bagaimana khawatirnya aku saat tahu kau tak ada di sekolah" Ucap Jongin dengan nada tinggi.

"Op..paa.. maafkan aku..." ucap Hanna sambil menunduk. Hanna terdiam namun Jongin bisa melihat air mata adiknya itu menetes dengan leluasa. Jongin tersadar dengan apa yang sudah ia katakan pada adikknya itu. Ia tidak seharusnya memarahi Hanna. Ia ingat bahwa dirinya lah yang seharusnya disalahkan karena datang terlambat. Seketika itu matanya melembut sambil menatap adiknya yang terlihat sedih itu. Ia segera berjongkok membelakangi Hanna.

"Naiklah...." ucap Jongin lembut.

Hanna hanya menatap punggung kakaknya itu. Ia ragu dan merasa bersalah telah membuat khawatir Jongin Oppa.

Jongin menoleh ke arah Hanna yang masih terdiam berdiri menatapnya.

"maafkan oppa... oppa tidak seharusnya memarahimu seperti tadi. Naiklah... aku akan menggendongmu sampai rumah". Ucap Jongin sambil menghapus sebagian air mata yang membasahi pipi Hanna.

Dirasakan tangan kecil Hanna melingkar di pundaknya.

"Maafkan aku Oppa.. aku janji tak akan mengulanginya lagi." Ucap Hanna.

"sudahlah jangan sedih lagi. Aku tak marah padamu. Oppa khawatir sekali saat kau tak ada saat aku menjemputmu tadi. Ayo kita pulang." ucap Jongin.

"Baik Oppa.... tapi kau berhutang Es Krim karena kau membuat ku menunggu lama." Ucap Hanna.

" Es Krim...?? baiklah kita mampir dulu beli Es Krim di toko dekat rumah." Ucap Jongin mengiyakan permintaan adiknya itu.

Hanna tersenyum mendengar uacapan kakaknya itu. Walaupun kakaknya itu terlihat benar-benar kesal tadi. Ia sadar bahwa Jongin tak akan marah lama-lama dengannya.

Dan akhirnya kedua kakak beradik itu pulang ke rumah dengan bahagia.

------------------------------------ === -----------------------------------------

Miaaannnnnn.... kalo special edition ini keliatan absurd banget. Semoga ini bisa jadi penghibur disaat author belum sempat update lanjutan cerita sebelumnya. Maafkan maafkan....

Dan author sungguh gak nyangka kalau FF ini bisa tembus sampai 1,5K readers... terima kasih buat semua yang udah baca, kasih vote dan comment. sekali lagi author ucapin terima kasih.. Thank youu and Happy Holiday. :D  




Jongin's Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang