" Lili kok belum siap siap ke kampus, sayang" tegur papa"Ntar ja pa, kuliah jam 10 kok" jawab nya
"Ya udah papa duluan ya, kalo ada apa apa call papa ya, o iya lil besok kita jemput mama di bandara ya"
"Mama kesini pa, asyik ada yang gantiin tugas Lili tiap pagi, hati hati ya pa, assalamuakaikum"
"Bagus nonton tv aja. Ngapain cepat cepat ke kampus bikin sakit hati aja. Kak Ali nyebelin, Mila nyebelin. Kak Ali udah melupakan cintanya pada ku, sebel sebel sebel , Mila pacaran dengan kak kevin, kak Ali pacarnya gonta ganti, kak Devan lagi deket dengan Sesil, terus gue sama siapa"
Dreeet........dreet......
Kulirik ponsel ku, panggilan dari Mila"Ya Mil, "
"..........."
"Gua masih di rumah"
".........."
"Iya iya, udah ya bay" kututup ponsel ku, ganti baju dandan dikit ambil kunci motor berangkat ke kampusPrilli langsung masuk ke kelas walau kelas masih sepi, buka buku, baca buku, lirik jam, membosan kan
"Uh Aku harus tetap disini gak mau ketemu Alien Syaraf, bertahan, bertahan jangan cemburu", aku bicara pada diri ku sendiri
Tak lama kemudian penghuni kelas masuk satu persatu.
" Tapi Mila kok belum muncul ya" batin ku
Baru ku sebut ,Mila sudah berada di pintu. Dia sedang berbicara dengan seseorang. Tiba tiba sepasang mata beradu pandang dengan ku dengan senyum manis nya.
"Astaga tampannya mahluk ciptaan mu ini Tuhan, Aku tak mampu membenci nya" batin ku. Tak ku sadari aku pun tersenyum pada nya
Titip salam buat Prilly ya, jangan suka cemberut jelek tau. kak Ali meledek ku
" Okey kak" jawab Mila, busyet da Mila main mata pula dengan kak Ali.
" Prill ada salam dari kak Ali" kata Mila
" Gue udah denger, lain kali bilang sama dia jangan titip salam doang, titip duit gitu biar gue cepet kaya" canda ku
" Dasar mata duitan lo" Mila meledek gue
" Milaaa, "
" suuut, dosen datang jangan berisik"
Aku pun langsung terdiam
.............
Di saat jam kuliah berlangsung ponsel ku bergetar, ku lirik ponsel ku ternyata ada yang menginvite pin bb ku dengan inisial Alsyaf. ku terima pertemanan nya.
Di saat Bergetar kembali, ku buka bbm sembunyi sembunyi, " haah" tak sadar aku mengeluarkan suara yang cukup keras
"Ada apa saudara Prilli" tanya dosen yang mendengar suara ku
" Maaf bu, pena saya jatuh"jawab ku ngasal. Ku lirik ke Mila yang tersenyum licik.
"Baik saudara saudara , kuliah hari ini cukup sampe disini" dosen pun meninggalkan kelas
Aku pun akan melangkah keluar kelas
" Prill kemana" tanya Mila
" Ke mushola yuk Mil" ajak ku
" Ngapa"
" Ya ela jelas sholat lah"
" Gue lagi dapet Prill"
" Okey gue tinggal ya"
" Pril selesai sholat langsung go to taman ya, gue nunggu lo di sana" Mila keluar kelas dan langsung menuju taman
Aku menjawab dengan anggukanDitaman sudah menunggu Trio tampan
Ali, Kevin dan Devan."Hai Kak" sapa Mila
" Mila lo sendirian" tanya Ali
" Anu kak , Prilly nya lagi sholat, tapi da janji akan ke sini selesai sholat"
"Ya uda, hai bro gue tinggal ke wc kejap ya."Ali pun menuju ke mushollah. Dia melihat Prilli yang selesai berwudhu.
Bergegas dia ambil wudhu dan ambil posisi didepan PrillyPrilli melihat ada laki laki masuk ke musholla langsung dia mengajak berjamaah
" Kakak kita berjamaah yuk"
Yang di tanya diam saja, tak menoleh sedikit pun. Mati aku batin Ali, sholat aja gue bolong bolong suru jadi imam pula"
Kakak mau kah menjadi imam ku":tanya Prilly lagi
Ali langsung mengatakan
" Mau , aku mau menjadii imam mu tapi tidak sekarang" Ali membalik badan dan tersenyum pada Prilli
" Kak Ali, maksud Lili kakak imam dan aku makmum nya.
Ali memperlihatkan senyum manisnya
Jantung Prilly berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya" Lili , abang belum fasih melafalkan ayat ayat, takut salah" alasan kak Ali.
Kalo kami sedang berdua kak Ali menyebut dirinya abang dan aku Lili." Aku pasti akan jadi imam mu, sekarang sholatnya sendi sendiri dulu ya"
Aku menjawab dengan senyum
""""""""""
Maaf kalo ceritanya amburadl sekedar mengisi waktu luang, kalo suka like ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Pernah Kelain Hati
FanfictionPrilly Rahardian nama ku, tamat SMU dengan prediket terbaik di kota ku Batam. sekarang aku melanjutkan kuliah di sebuah universitas di Jakarta. Aku di besarkan di keluarga yang biasa biasa saja, papa staf manajer di sebuah perusahaan swasta, mama p...