PART 9

939 29 0
                                    

Baru saja Ali masuk halaman kampus, belasan mata bahkan mungkin puluhan mata memandangnya dengan kagum, dengan stelan safari di lengkapi dasi.

" Bro, lo dari mana mau kemana" sapa Kevin pada Ali

" Dari sana mau kesini" jawab Ali ngasal

" Lo mau ngantor"

Ali baru sadar kalo penampilannya bak seorang CEO.

" Ah, gue lupa buka jas dan dasi, bentar ya" Ali berlari ke mobilnya. Diganti pakaian kantornya dengan stelan kaos dan jeans, sepatu santai

" Li, biasanya dari parkiran ke kantin atau ke kelas lo bawa pendamping, hari ni kok sendiri aja" tanya Kevin

" Udah insyaf kale" ledek Devan
Di ledekin gitu Ali diam saja dan menutup mukanya dengan kedua tangannya.

" Hai, what happen,"
"Ali, nggak biasanya kamu begini, cerita dong" pinta Kevin

" Guys, menurut kalian Prilly itu suka gak ya sama gue" tanya Ali

Kevin dan Devan hanya melongo
" hai !!" Bentak Ali " gue nanya "

Kevin dan Devan tertawa ngakak sampai megang megang perut

" Di tanya malah ketawa, malas gue," Ali berniat meninggalkan kedua temannya itu.

" sabar, bro, sabar" kata Kevin " emang lo suka sama Prilly
Ali hanya menganggukkan kepalanya

" elo cinta Prilly" tanya Devan
" Sepertinya gitu, cinta itu sejak dulu ada" Ali pun cerita tentang masa lalu dia dan Prilly waktu di Batam

" Jadi elo tiap hari gonta ganti cewek di depan Prilly itu"

" gue cuma mau bikin dia cemburu"
" Ooooo"
" Tapi gak berhasil, dia malah mengira gue ni play boy, sex mania lah. Dia malah manjauh."

" Sebaiknya lo langsung nembak aja, gimana" usul Kevin

"Rencana gue gitu, gue udah gak betah mendam ini lebih lama lagi"

" Bro itu Prilly dan Mila, mau kemana tuh mereka.

" Vin lo bawa Mila menjauh dari Prilly, biar gue bisa pede kate sama Prilly" pinta Ali pada Kevin

" Sip Bro"

Kelvin mendekati Prilly dan Mila

" Sayang temani Aku ke aula yuk"
" Tapi Aku mau sholat dulu bareng Prilly di mushollah.
" Nanti aja bareng aku, aku juga belum sholat, gak pa pa kan Prill pergi sendiri"

" yah ga pa pa kok" silahkan aja

Prilly menuju mushollah seorang diri. Ali mengikutinya dari belakang. Ketika Prilly masuk ke mushollah Ali telah berada di depannya.

" Hari ini aku siap menjadi imam mu" ucapan Ali membuat Prilly bingung

" Maksud kakak apa" tanya Prilly

Ali pun bingung menjelaskannya
" Maksud kakak kita sholat berjamaah, imam, makmum" menunjuk dirinya dan aku

" Oo iya kak, ayuk" jawab ku dengan hati berbunga bunga
.......................

Selesai sholat Ali mengajak Prilly ke kantin.
" Lili pesan apa dek" tanya Ali
Prilly mengkerutkan dahi mendengar panggilan adik
" Kakak gak salah manggil ne"
" gak lah, elo kan adik nya Endru, berarti adik gue juga"
" Ooo " Prilly da sempat GR

" Anu kak , tunggu Mila dulu ya"
" Tadi Kevin bilang dia dan Mila udah makan duluan, jadi gak usah di tunggu"

" Mila gitu deh, huh " kata ku kesal
" Udah cepat pesan apa"
" Anu kak," kok Aku deg degan sih batin ku.
" Di sini kayaknya gak ada makanan yang namanya anu," ledek Ali

" Kakak mulai de nyari gara"
" Maaf maaf"
" Aku makan nasi soto dan minum nya lemon tea dingin"
Ali tersenyum mendengar pesana ku
" bentar ya "

Menunggu pesanan datang Ali pasang strategi untuk mengungkapkan isi hatinya.

" Lil, Bang Endru pa kabarnya" Ali membuka percakapan dengan menyinggung teman lamanya

" Baik Kak,"
" Lili masih ingat setahun yang lalu di hari perpidahan SMU."

" Apa ya , lupa tuh" jawab ku gugup,
" Mau abang ulangi lagi".
" Gak usah bang"

" Pesanan datang " pelayan kantin mengantar pesanan

" Yuk kita makan, Lili udah laper"

.............
Bersambung

Tak Pernah Kelain HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang