PART 19

3K 42 0
                                    


Kehamilan Prilly sudah lapan minggu. Prilly tampak tegar, tidak ada mual, nafsu makan tidak terganggu. Kalo dia ngidam dia cari sendiri tanpa merepotkan Ali

Ali melihat perubahan yang terjadi pada Prilly tapi dia tak tau apa. satu bulan ini  Prilly rajin minum susu pagi dan malam sebelum tidur. Prilly tampak sedikit berisi

" Gitu banget mandangnya" Prilly nyindir Ali

" Sayang kamu nampak gendutan de"

" Ia ne, kan uda dua bulan."

" Apa yang dua bulan?"

Prilly tak nenjawab pertanyaan Ali

"Sayang hari ni kamu ngantor gak"

"Napa mang nya"

"Antarin Aku dong......"

" Sayang ,hari ini Abang sibuk, banyak kerjaan yang mesti disiapkan tepat waktu, papa minta laporan perusahaan secepatnya,"

"Oh , gitu ya,  gak pa pa de, nanti Aku ajak Mila aja" Sebenarnya Prilly kecewa dengan penolakan Ali tapi dia pura pur tak bermasalah

"Kamu hati hati ya sayang, dan jaga pola makan , nanti gendutan lo"  Ali mengecup kening Prilly dan Prilly langsung menutup hidung nya karena mual bila cium bau Ali

"Abang bau ya" Ali mengendus endus baju nya
"Perasaan harum deh"

Prilly hanya tersenyum lucu

**********

"Ya, Mila gak bisa nemenin gue cek up. Pergi sendiri aja deh" Prilly meletakkan hp nya meja dan meneguk sisa susu nya sampe habis

Prilly keluar apartemen dan menyetop taxi
"RS kasih ibu ya bang"
Dalam perjalanan Prilly melihat gerobak tukang rujak
"Minggir bang, saya di sini aja" Prilly berhenti dekat tukang rujak, setelah membayar ongkos taxi Prilly turun dan menghampiri abang tukang rujak

"Bang rujaknya satu"
"Pedes neng" tanya abang rujak
"Sedang aja" sambil menunggu rujak di buat Prilly bermaksud nelpon dokter kandungan tuk menunda jadwal cek up pagi ini, ternyata hp nya tertinggal

Di jalan Ali yang akan kekantor
"Vin, siapkan semua file di meja gue, bentar lagi gue sampe kantor"

"Lo lo lo, kata Mila lo mau antar Prilly cek up pagi ini, jadi gue handel semua kerjaan lo"

"Nggak lah, gue lagi di jalan menuju kantor, eeeeh tadi lu bilang Prilly mau cek up, mang dia kenapa"

"Lo gak khawatir apa, yang kemaren lo beranten habis habisan tendang mukul jungkir balik sama dia,"

"Dia nya baik baik aja"

"Istri lo, anak lo gimana"

Ciiit suara rem berdecit karena di injak mendadak oleh Ali

"Anak gue, anak dari hongkong" Ali tertawa mendengar ocehan Kevin

"Anak yang di kandung Prilly begok"

"What, Prilly hamil"

"Suami begok lo, Istri hamil gak tau. kalo gak mau buat gue aja" Kevin ledekin  Ali

Ali merenung sejenak, mengingat ingat tingkah Prilly yang gak biasanya. Ali langsung menelpon Prilly . Tapi tak ada jawaban. Kemudian Ali menelpon Mila menanyakan Rumah sakit tempat Prilly cek up sebelumnya.

" Thank you Mil, gue mau susul Prilly dulu" kata Ali di akhir pembicaannya si telpon

Ali menacari Prilly di RS kasih ibu, tapi Prilly belum nyampe

"Memang seharus nya jadwal cek up bu Prilly pagi ini pak, tapi sampe sekarang bu Prilly belum datang" kata salah seorang perawat rumah sakit

"Aduh,,,Prilly kamu di mana sayang, telpon gak diangkat" Ali mulai frustasi

Ali kembali ke mobil bermaksud mencari Prilly di jalan.

"Sayang maaf kan abang, seharusnya di saat begini abang gak boleh membiarkan kamu pergi sendirian"

Jauh di ujung jalan Ali melihat seseorang yang sedang asyik ngobrol sambil mengunyah sesuatu

"Enak bang rujaknya, apa sih bumbunya"
Tanya Prilly

":Ada aja, rahasia" jawab tukang rujak

"Abang takut saya sainginya, sampw gak mau buka rahasia rujaknya"

"Neng ini bisa aja"

Mereka pun tertawa bersama

"Bang , bungkuskan satu lagi ya, mau bawa pulang"

"Neng ini lagi hamil ya", tanya bang rujak

" Kok abang bisa tau,"

Bang rujak hanya tersenyum
"Waktu istri saya hamil anak pertama, saya sennnengg banget. Kemana mana saya temenin, apa yang dia pengen saya cariin sampe dapat, sampe ngidam makan mangga yang dicuri saya kakukan"

"Bahagia nya istri abang,"Prilly membayangkan jika dirinya seperti itu

"Neng ini suami nya mana" tanya bang rujak

"Apa bang"

"Neng ngelamun ya, maaf kan saya atu neng"

"Ngga papa bang, suami ... saya" Prilly tak meneruskan kalimatnya

Ali menitikkan air mata mendengar pembicaraan Prilly dengan abang rujak
Aku memang suami yang gak peka

"Ssyang" panggil Ali yang dari tadi mendengar obrolan Prilly dengan bang rujak


Tak Pernah Kelain HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang