Di kampus pun teman temannya pada cemas liat Prilly yang berpenampilan beda dari biasanya
" Prill" Mila menegur sobat nya ini sambil meraba dahinya
" Ngapa, lo pikir gue sakit kan?, nggak jawab nya. Gue super duper sehat and no sick.
"Tapi napa jalan lo kayak ......."
" udah ah, cape ni, yuk kekelas" ajak Prilly memutuskan pembicaraan
" Prill udara panas loh, buka de syal nya, gak gerah apa"
" jangan kepo de" balas Prilly
***********£
Dreet.... drèet
Telpon Prilly berdering ketika kelas usai
" Ya , da pa"
........................" ya" jawab Prilly pelan
.......??.......
" ya "
.........
" ya"
..........
" ya , bay"" Sapa yang nelpon Pril, kok jawabnya cuma ya, ya" tanya Mila
" hem" Prilly menghembuskan nafas dengan kasar
" Sebenarnya ada apa si, cerita dong ke gue, gue sedih liat lo seperti ini"
" Gue takut, Mil"
Mila pikir Prilly takut karena tinggal sendiri di apartemen, karena Mila tau papa Prilly sudah balik ke Batam
" Ya ela Prill, hari gini masih aja takut tinggal sendirian, hantu itu cuma dalam khayal kita, kalo kita takut dia malah senang, kalo kita berani dia malah menyingkir" celoteh Mila
" elo apaan si Mil, yang gue takutkan lebih dari hantu tau, serba salah dideketin bikin gue stress di hindari dosa" Prilly galau
" what the meening?"
" Auk ah, yuk beli es krim, Mil" ajak Prilly
" udah gak galau ne, Senyum dong Prill, nah gitu kan cuakep"
" Ne es lo," Prilly memberikan sebungkus es krim pada Mila
" Terima kasih, kita nongkrong di mana sore ini Prill" tanya Mila sambil menjilat es krim nya dengan santai
" Nggak de, gue langsung pulang aja"
" Gue kerumah lo ya" pinta MilaPrill tersedak dan batuk batuk
" uhuk uhuk"" slow aja napa"
" Gue lagi pengen sendiri, kangen papa mama" terpaksa Prilly berbohong
" Ya, ya , ya gue ngerti, kangen kak Ali juga kan?" ejek Mila
Prilly hanya menatap Mila
" Elo gak tau Mil itu lah mahluk yang gue takut kan sekarang, setiap bertemu Ali gue jadi panas dingin" batin PeillyTen ten suara klakson membuyarkan lamunan Prilly , mereka serentak liat ke arah mobil yang berisik itu
" Prill gue duluan ya jemputan gue datang tuh"
Jendela mobil terbuka, Prilly melirik ke dalam mobil
" Hai Prill, sendirian aja, Ali mana":tanya kak Kevin
Prilly hanya mengernyitkan dahi
" Apa kak Kevin tau ya, kalo gue ini istri Ali " batin Prilly
" Kok bengong Prill, santai ajalah, dan awas syalnya lepas" Kevin tertawa geli melihat mimik wajah Prilly
Mila bingung dengan topik pembicaan Kevin ke Prilly
" Ada apa si honey" tanya pada Kevin
" What , honey?, ganjen lo Mil" potong Prilly
";Nothing, cuma mau bergurau sama Prilly doang" jawab Kevin
" Dah pergi pergi pergi " Prilly membuka pintu mobil dan mendorong Mila masuk ke mobil,
" Ok de Prill, siap siap untuk nanti malam ya, da da Prilly"
Prilly menunjukkkan tinjunya pada Kevin
***********
Setibanya di rumah Prilly langsung memburu Ali
" Aliiiiiii" teriak Prilly dengan emosi
" Sabar dong sayang , Gak usah teriak teriak,"
" Abang cerita apa ke kak Kevin,"
" Cerita apa ya, gak da tuh"
" Abang jahat, Lily jadi malu kan sama kak Kevin, pasti kak Kevin cerita de ke Mila, kasi tau kak Kevin jangan cerita dulu ke Mila, cepat telpon Kak Kevin"
" Iya iya, sabar" Ali menelpon Kevin
" Sayang kita kurang cepat, Kevin udah cerita ke Mila" Ali pura pura frustasi
" Haaaa haaa" Prilly nangis
" Ya Tuhan istri ku ini minta di sumpel ya mulutnya, diam Lily kayak bocah aja" Ali memeluk Prilly dan menenangkan emosinya
" Abang cuma bercanda, Kevin bisa nyimpan rahasia kok," bujuk Ali
" Betah banget pake syal, gak gerah, dibuka aja ya" pinta AliPrilly hanya diam ketika Ali melepas kan Syal dari lehernya. Terlihat lah kiss mark yang tak beraturan di leher jenjang Prilly.
Seketika itu juga Ali mulai merasakan Aliran darah memenuhi junior nyaSuara Ali mulai melemah, tatapannya mulai sayu, tangan kekarnya mulai gemulai menyentuh mata bibir dan hap, bibir mereka beradu dan mata saling menatap dalam diam, hanya suara nafas yang saling berburu.
"Sayang, I love you"
" I love you too "Selanjut nya, ah ah
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Pernah Kelain Hati
FanficPrilly Rahardian nama ku, tamat SMU dengan prediket terbaik di kota ku Batam. sekarang aku melanjutkan kuliah di sebuah universitas di Jakarta. Aku di besarkan di keluarga yang biasa biasa saja, papa staf manajer di sebuah perusahaan swasta, mama p...