PART 11

981 30 0
                                    

" Selamat pagi Papa cayang, sarapan sudah siap, silahkan makan Mr.Rahardian" sapa Prilly

" Selamat pagi juga sayangku Nona Prilly Rahardian , terima kasih sarapannya. Tolong siapkan satu porsi lagi buat teman papa ya"

" Jam berapa teman papa datang "
" Jam satu tadi malam"
" Tadi malam, jadi dia tidur di sini dong"
" Iya, yang punya apartemen ini. Mungkin masih tidur dikamarnya"

Ali sudah bangun sejak tadi. Sejak ketemu Prilly di apartemen ini Ali jadi kepikir pada rencana papanya yang akan menjodohkanya dengan anak om Rahardian. Selesai sholat subuh Ali langsung menelfon orang tua nya.

" Pa, Papa ke apartemen Ali ya sekarang"
".................."
" Ya sekarang, pagi ini"
" ............... "
" Ali setuju dengan tawaran papa kemaren"
".............. "
" Itul lo perjodohan dengan anak om Rahardian "
" ............. "
" Sekarang pa, nanti keburu dia pergi dari sini, ayolah pa"
" ............ "
" Thank papa"

Ali keluar kamar, menuju ke ruang makan.

" Li, ayo sini sarapan, mana sarapan nya Lil, siap kan dong"

" eh iya pa , bentar ya om........."

Prilli terkejut melihat sosok yang berdiri di belakangnya.

" Abang....., papa ...ini" Prilly menunjuk Ali dengan heran

Ali tersenyum nakal padanya.
" Aku Ali, gak usah repot repot siapin sarapan", katanya pada Prilly sambil menarik sarapan Prilly

" Itu sarapan Lili bang, kok diambil"
" Aku tamu disini, harus di hormati"
" Dasar Alien Syaraf"

Rahardian tersenyum melihat pertengkaran Ali dan Prilly.

" sudah sudah coba lihat Li siapa yang datang itu" kata Rahardian

Keduanya bangun dari kursi

" Ngapain ikut ikutan" kata Prilly
" Kan Ali yang om suru buka pintu" balas Ali
" Gue yang papa suru" balas Prilly
" Gue....."

" Suda......h, Ali buka pintu , Lili siapkan sarapan untuk Ali

Keduanya berbagi tugas dan saling mencibir

Ali langsung membawa kedua orang tua nya ke meja makan. Rahardia terkejut melihat Syarif dan Cintya bertamu pagi pagi.

" Om, jangan bengon aja, kita sarapan dulu, baru nanti Ali kasi tau tujuan Ali suru Papa dan mama kesini.

" Ya udah, gue bawa sarapan ne, bentar ya gue siapin dulu." Cintya menyusun bawaannya di meja makan.

Prilly tak menyadari kalo kedua orang tua Ali akan sarapan bersama. Dengan membawa sepiring nasi goreng yang langsung di berikannya pada Ali

" Ini abang punya" katanya . Kemudian menarik piring yang ada di depan Ali.

" Gak mau, gue mau yang ini" kata Ali menahan piring yang ada didepannya

" Lili, " panggil Rahardian
Lili baru menyadari sedari tadi ada yang memperhatikan tingkah laku mereka

" Ma..maaf, ada tamu ya" Prilly tersenyum malu pada kedua tamunya dan dibalas senyum oleh keduanya

" Selamat pagi om, tante" sapanya
" Selamat pagi sayang " jawab Cintya
" Kamu duduk " perintah Ali

" Siapa lu merintah merintah gue, Alien Syaraf" ucap Prilly dengan suara pelan.

" Sadar gak lo orang yang lo katain Syaraf , tu Dia" Ali menunjuk ke arah papanya.

"Hah" Prilly kelihatan pucat dan malu
" Apa !!?";Syarif pura pura marah
" Mm maaf om cuma canda dengan bang Ali" Prilli melirik Ali cemberut

" udah ah pa, ayuk sayang kita siapin sarapan buat pejantan tangguh" ajak Cintya ke Prilly

Cintya dan Prilly ke dapur menyiapkan piring dan gelas . Makanan yang Cintya bawa di salin ke piring.

" Nah, yuk kita makan, tidak ada yang boleh berantem sampe selesai makan " kata Cintya

" weeh, kuning telurnya belum mateng" ucap Ali jijik . " Nih makan lah" di opernya piring nasinya ke Prilly

" Ogah, situ kan tadi yang ngotot mau yang itu, rasain, makan tu telur"

Ali mau membalas ucapan Prilly tapi Cintya langsung menjewernya.

" Jangan berantem lagi, sampe makan selesai." Perintah Cintya

" Iya ma"
" Iya tante"

...............

Tak Pernah Kelain HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang