PART 14

1.3K 37 0
                                    

Di kantor Ali tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya. Sedari tadi dia memikirkan kejadian tadi malam dan dilanjut kisah tadi pagi.

**Flash back*

Dari bandara Soekarno Hatta Ali dan Prilly langsung menuju rumah keluarga Syarief. Setelah makan malam mereka langsung pulang ke apartemen Ali dengan nenaiki mobil Ali.

Mereka belum terbiasa berduaan dalam satu ruangan, sehingga membuat mereka gugup tanpa melepas kata kata. Hanya deru kendaraan yang lalu lalang.

Tiba tiba

" Gua" Ali dan Prilly bersuara secara bersamaan, kemudian sama sama terdiam
dan saling nenatap

" Elo duluan deh" kata Ali memberi kesempatan pada Prilly

" Nggak, elo" bantah Prilly

" Elo lah" perintah Ali

" nggak mau"

" Ya ya Abang duluan yang ngomong, puas lo",

Sambil menyetir Ali membicarakan apa yang harus Prilly lakukan di apartemen  nanti bersamanya.

"  Masih ingat pesan mama kita kan, urus makan minum suami, urus pakaian, urus kasurnya dan kebutuhan......

Prilly memotong ucapan Ali
" Elo tenang aja Bang, pasti gue urus, itu yang gue lakuin selama tinggal sama papa di Jakarta ini"

Ali mengkerutkan dahinya bertanda bingung dan heran," apa dia mengurus om Dian juga di atas ranjang?, ya Tuhan, masih perawan dia" batin Ali berkata

"Ngapa lo bang, masih ada yang mengganjal di hati?" Tanya Prilly

" eh iya, kita berdua tidak boleh lagi nembahasakan diri elo dan gue, pake aku dan kamu atau sayang gitu"

" Terserah abang aja, dan yang ingin Lily omongkan, malam ini Lili tak bisa urus abang seperti ucapan mama, Lily sangat capek pengennya langsung tidur, kalo udah sampe Lily di gendong ya bang"

" Mau maunya, oga ah, berat, jangan tidur dulu da mau nyampe, nah ayo turun" 

Prilly tak menjawab dan tidak juga beraksi dengan panggilan Al

" Ya ela uda tidur," ditatap wajah istrinya dan diusap lembut kedua pipi Prilly lalu di kecup keningnya, di pandangi lagi bibir yang selalu bawel.

" Bibir mu manis kalo lagi diam, sexi kalo sedang bicara" ucapnya pelan. Dikecupnya bibir Prilly dengan lembut, Ali nenghentikan kegiatannya karena merasakan Prilly bergerak

" Ah cuma ngulet aja, gue angkat aja ni bocah seperti waktu itu, ntar lanjutin di atas ranjang" pikir Ali sambil tersenyum geli.

**************

Setiba di kamar, Ali merebahkan Prilly di ranjangnya yang empuk, kemudian bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai Ali hanya memakai kimono tanpa daleman beranjak keluar dari kamar mandi. Ali terkesima menyaksikan pemandangan diatas ranjangnya. Baju Prilly tersingkap sampe ke dada memperlihatkan lekukan tubuhnya yang sintal dan padat layaknya seorang atlit.

Ali mendekat ingin meraba tubuh yang menggiurkan itu, tiba tiba Prilly melakukan gerakan yang membuat Ali terpental jatuh.

" Busyet da, ni cewek nantangin gue, gak tau apa gue mantan sense" Ali menggerutu dan kembali mendekati Prilly

" Yah dia masih tidur nyenyak, masak gue mau berantem sama orang tidur si...." Ali memukul mukul kepalanya yang tetasa berdenyut menahan gairah bercintanya dan memilih tidur di sofa

**Flash back **

" ha ha ha " Ali tertawa geli mengingat kejadian tadi malam tambah lagi keluguan Prilly mengartikan urusan ranjang.

" Dia pikir urusan ranjang cuma beresin tempat tidur doang, minta di tatar ne istri gue, awas lo ntar malam gue keluarin jurus kungfu panda" Ali bicara sendiri dalam tawanya

" Apakah bapak baik baik saja? " tanya Rita sekretaris Ali yang sejak tadi berdiri didepan Ali

" Ah iya, ngapain kamu di ruangan saya, ini ada kevin lagi, Sembarangan masuk gak ngetuk pintu", Ali mengomel pada Rita dan Kevin

" Maaf pak, tap...." Rita ingin menjelaskan tapi di potong Kevin

" Biar saya yang urus Rit, kamu kembali bekerja" pinta Kevin pada Rita

" Ya pak, saya permisi" Rita keluar ruangan Ali dengan rasa takut

" Bro, tadi tu Rita cemas banget liat lo senyam senyum sendiri, dipanggil gak da reaksi, lalu Rita panggil gue minta bantuan kalo kalo elonya gila" Kevin menjelaskan pada Ali dengan senyum menggoda. " terbanyang malam pertama ya" goda kevin lagi

Ali hanya menggaruk garuk kepala yang sebenarnya gak gatal dan kembali senyum senyum culun

" Gimana, berhasil kah menjebol gang lawan dengan sekali tendangan, atau pake tendangan finalti?" Kevin terkekeh lucu melihat ekspesi wajah Ali

Ali pun menceritakan kejadian tadi malam yang membuat badannya pegel pegel

" weih sudah seminggu nikah belum bisa ngepas kan junior, jadi belum tau dong muat apa gak" canda Kevin

" Hus tu mulut di jaga ngapa, nanti denger yang lain, mati gue di ledekin" Ali mendesah dengan lemas

" Sorry, sorry Li, apa perlu gue bantu menyerang lawan, di sayap kiri pun jadilah" kekehan Kevin semakin kuat

" Nggak perlu, sana sana lo bikin gue tambah stres aja" Ali mengusir Kevin dari ruangannya

Tak Pernah Kelain HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang