[11] Hope and Answer

8.3K 739 91
                                    

Hallo! Saya lagi mumet buat persiapan sidang skripsi  karena itu saya memutuskan buat edit fic dan meng-uploadnya.

Adakah yang menunggu ini?

2 Chapter setelah ini adalah endingnya. Jadi siap-siap ya :)

Selamat Menikmati! 

_Part 11_

"Aku akan menyusul Junsu," ujar  Yoochun. Kekasihnya terlalu banyak memakan waktu untuk sekedar mengambil sweater. Dan membuat makan malam keluarga yang sedang berlangsung itu sedikit tertunda.

"Kalian bisa memulai makan malam ini. Nanti aku dan Junsu akan menyusul." Sahutnya sebelum berjalan ke kamar Junsu di lantai dua.

Senyuman Yoochun mengembang saat melihat sang kekasih.

"Su-ie," panggilnya.

Yoochun mengerutkan keningnya saat lelaki imut itu tidak membalasnya.

Junsu terlihat tengah tertegun di depan sebuah kamar. Merasa ada yang tidak beres, Yoochun pun segera menghampirinya.

"Junsu, kau baik-baik saja?" Tanya Yoochun sambil menepuk pundak Junsu.

"Chun." gumamnya sambil menujuk pintu di depannya.

"Huh?"

"Aku—aku lama tidak melihatnya,"

Yoochun mengerti. Junsu tengah membicarakan Jaejoong. Dan ia juga merasa sudah cukup lama ia tidak melihat Jaejoong. Biasanya sesekali lelaki cantik itu pasti menampakkan dirinya.

"A—pa dia baik-baik saja?" Tanya Junsu ragu. Seingatnya ia melihat Jaejoong di malam pertungannya dengan Yoochun.

Yoochun menggeleng.

"Aku harus memastikannya!" seru Junsu saat merasakan suasana hatinya menjadi sedikit tidak tenang.

Dengan kasar ia membuka pintu kamar itu. Mereka berdua sedikit mengerutkan keningnya saat melihat kamar itu dalam keadaan gelap. Mungkin Jaejoong belum pulang, pikir mereka. Junsu pun melangkah dan meraba sisi kanannya untuk menghidupkan lampu.

Yoochun dan Junsu tertegun. Tepat saat lampu menyala, dapat mereka lihat dengan sangat jelas ranjang, sofa, lampu meja, dan semuanya tertutupu kain putih. Apa maksud semua ini?.

Hanya ada dua benda yang hanya tertutupi pelastik bening. Perlahan Junsu melangkahkan kakinya menuju benda itu. Sebuah boneka lumba-lumba dan boneka beruang dengan ukuran jumbo.

To: Junsu~ie.

Junsu hanya mengikuti hatinya untuk mengambil amplop berwarna ungu muda yang menggantung di boneka lumba-lumba itu.

~> Congratulatios,Junsu.

Sekarang ada Yoochun yang akan menjagamu. Apa kau senang?

Janganlah mendahului Jaejun untuk menikah,mengerti?!

Mulai saat ini, jagalah eomma, appa dan juga kakakmu. Dia lebih kekanakan darimu,

Dan, maafkan aku.

Berbahagialah bersama Yoochun ^~^!

Anyeong.

~Jaeoong.

"Huh?" gumam Junsu bertanya. Apa ini?.

Dan ia tidak tahu mengapa air matanya jatuh begitu saja. It's like farewell letter. Pikir Junsu.

Sementara Yoochun nampak berpikir sangat keras setelag membaca surat itu. Di tambah melihat kamar Jaejoong yang sama sekali tidak ada isinya. Tadi ia sudah memeriksa lemari, tidak ada satupun baju ada di sana. Apakah dia pergi?.

I Want You To Know Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang