[6] The Reason

6.1K 587 22
                                    

The Reason.

Tapi, lagi-lagi aku melakukan kesalahan.... 
Kesalahan yang fatal...
Kau pergi menjauh karena ku...

Karena kebodohanku diriku...

Karena keegoisanku yang kukuh mempertahankan rasa benci yang kuciptakan untukmu...

Maaf.

Maafkan aku yang harus menciptakan rasa benci itu...

Antara kau dan aku...

Hanya karena satu hal...

Satu hal...

Karena kau bukanlah takdirku...

Aku tahu jika kau adalah takdirnya...

___ Part One ___

Figur itu nampak tengah menyembunyikan dirinya yang tengah memerhatikan lelaki tampan yang tengah bersandari di kepala ranjang rumah sakit itu. Sesekali lelaki tampan itu tersenyum dan cemberut saat mendapatkan godaan dari orang-orang yang menemaninya saat itu. Namun, kepalsuan itu sama sekali tidak bisa menutupi perasaan yang sebenarnya saat ini. Pancaran mata itu sama sekali tidak menampilkan kebahagiaan yang ia tunjukan kepada orang-orang itu. Melainkan kepedihan dan luka mendalam jauh lebih banyak mendominasi pancaran mata tajam miliknya.

Berbeda dengan pancaran mata seseorang yang tengah memerhatikannya diam-diam. Penyesalan dan kekecewaan dapat dengan jelas tergambar di dalamnya. Menatap lurus kearah lelaki tampan yang lagi-lagi memerkan senyum palsunya.Walau itu bukan di tunjukkan kepadanya, tapi hatinya tahu itu adalah sebuah kamuflase dan hatinya juga dapat merasakan hal yang sangat menyakitkan karenanya.

"Aku mencintaimu," gumamnya pelan.

"Karena itu, karena mencintaimu." bisiknya pelan sebelum bergegas meninggalkan tempat persembunyiannya.

"Maaf dan bencilah aku, Yunho."

*****

Langkah ringan tanpa beban itu membawa lelaki cantik itu masuk ke dalam sebuah ruangan yang baru ia kenal. Mata bulatnya bergerak-gerak kecil mengamati arsitektur bergaya eropa yang memanjakan pandangannya. Elegan dan sangat berkelas.

"Tuan muda Junki sudah menunggu anda di dalam,"

Jaejoong menganggukkan kepalanya angkuh. Ia menutupi rasa bingungnya dengan Junki yang tiba-tiba saja mengajakknya bertemu di tempat ini.
Ia segera menegaskan wajahnya saat ia merasakan ada yang berbeda dengan lelaki manis di hadapannya ini. Bukan seperti Junki yang ia kenal sebelumnya.

"Apa tujuanmu sebenarnya?"

Jaejoong terdiam saat mendengar kalimat itu menyapanya ketika ia tiba di hadapan lelaki manis itu.

"..."

"Apa kau ingin membunuh kakakku setelah kau membunuh ayahku?"

Mendengar pertanyaan yang di lotarkan oleh Junki, Jaejoong tersenyum simpul.

"Apa SIN sudah memberitahumu?"

"Jawab pertanyaanku!"

"Kau tahu apa jawabanku, Shin Junki."

"Kau pikir aku akan tinggal diam? Sebelum kau melakukannya, aku akan membunuh Kim Jaejun terlebih dahulu.

Jaejoong membulat matanya. Baru saja orang yang di hadapannya itu menyebut nama adiknya. Seketika pikirannnya menjadi kacau. Apa maksud semua ini? Awalnya ia meminta bantuan kepada Junki untuk mencari keberadaan adiknya. Apa sekarang lelaki itu sudah menemukan adiknya? Atau,

I Want You To Know Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang