[4] The Bitter Truth

5.3K 588 30
                                    

_Part Four_

"Tidak, itu tidak benar... kalian pasti berbohong..."

Hanya isakan Junsu dan Kim Mi Sun, ibunya yang dapat mendengar. Sementara sang kepala keluarga, Kim Junhae hanya bisa diam. Ini sangat sulit. Ia sangat tahu jika Yunho sangat mencintai anaknya satu itu. Tapi ia sama sekali tidak bisa berbuat apapun saat Jaejun dinyatakan meninggal. Polisi hanya bisa menemukan jam tangan Jaejun di tepi sungai dasar tebing tempat anaknya terjatuh.

Ia mengerti bagaimana perasaan Yunho terhadap Jaejoong saat ini. Wajah mereka yang sangat mirip membuat Yunho meraskan keraguan di hatinya dan ketidakpercayaannya akan hilangnya Jaejun.

Dengan tangan bergetar Yunho mengamil jam tangan milik Jaejun. Air matanya terjatuh kembali, ia sangat kenal dengan jam tangan itu. hadiah ulang tahun yang ia berikan untuk Jaejun tahun lalu.

Benarkah jam tangan ini akan menjadi kenangan terakhir darinya untuk sang kekasih?

"Kalian yakin Jaejun sudah mati?" celetuk Yunho dingin.

Keheningan menyelimuti semuanya.

"Hyung," panggil Junsu terisak saat Yunho bangun dan beranjak berjalan menuju kamar Jaejoong.

"Biarkan," kata Mrs. Kim menghalangi putra bungsunya untuk menyusul Yunho.

"Bagaimanapun juga Yunho harus tahu dan bisa menerima kenyataan ini."

"Appa, aku sangat yakin Jaejun hyung masih hidup!" balas Junsu.

Mr. Kim terdiam, ia juga berpikir sama dan mengharapkan apa yang ia pikirkan itu benar. Harapan bahwa Kim Jaejun masih hidup.

Jaejoong membuka matanya saat mendengar pintu terbuka dengan kasar.

"Katakan padaku jika semua itu tidak benar Jae," celetuk Yunho sambil mendekat ke arah Jaejoong.

Jaejoong melirik ke arah tangan Yunho yang tengah menggenggam jam tangan milik Jaejun. Dan sedetik kemudian tatapan matanya mengarah menelisik ke dalam mata Yunho yang memerah, menatapnya memohon. Entah memohon apa.

Jaejoong dapat merasakan hatinya bergetar melihat tatapan Yunho. Entah mengapa, dia meraskan sakit.

"Kau Kim Jaejun, bukan? Katakan padaku!" nada frustasi Yunho semakin merasakan rasa tak nyaman di hatinya.

"Kumohon, jawab aku."

"Aku Kim Jaejoong."

Jaejoong memalingkan wajahnya saat isakan Yunho membalasnya.

Lelaki cantik itu merasakan jantungnya berdebar saat Yunho memeluknya. Punggung Yunho yang bergetar, getaran tangis di bibir Yunho dan nafas memburu dari lelaki tampan itu dapat ia rasakan sepenuhnya. Menyakitkan.

"Katakan padaku jika kau adalah Jaejun, aku tidak akan membencimu jika kau menyebabkan Jaejoong hilang. Kumohon, katakan padaku kau adalah Kim Jaejunku."

"Aku Kim Jaejoong, Jung Yunho."

Yunho menggelengkan kepalanya dan sedikit melirik ke arah leher Jaejoong. Dan sedetik kemudian tangisnya pecah. Jaejun sama sekali tidak mempunyai tanda itu. Kekasihnya tidak memiliki tanda lahir itu.

"Terimalah kenyataan jika Jaejun sudah mati." Datar Jaejoong.

"..."

"Siapapun kau, bagiku kau adalah Kim Jaejun. Apapun yang terjadi."

Jaejoong mendorong tubuh Yunho dan menatapnya tajam.

'kau mengharapkan aku yang mati, Yunho?'

I Want You To Know Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang