Part 4

1.2K 111 11
                                    

.
.
.

"Akh, badanku.." laki-laki yang tertindih olehnya memekik sakit dan tiba-tiba matanya membulat saat menyadari sebuah bibir menempel pada pipi kanannya.

"Hey-bangun!! apa yang kau lakukan??."
Teriakan itu membuat Saeron membuka matanya. Meyakini apa yang terjadi bukanlah hal bodoh.

"AAAH!!?!" Ia terkejut. Sangat terkejut saat apa yang ia lakukan itu sangat memalukan. Tapi itu benar-benar tidak disengaja.

Dengan cepat ia bangun dari tubuh laki-laki itu. Dan laki-laki didepannya itu sangatlah tidak asing baginya.

"Aish, sakit bodoh!" Laki-laki itu berusaha bangun dengan memegang pinggangnya.

Saeron membeku. Menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangannya. Ia benar-benar malu dengan apa yang ia lakukan barusan. Menimpa seorang laki-laki dan meciumnya. Sangat memalukan. Kenapa kesialan ini selalu terjadi padaku,  Rutuknya.

"KAU??" Ucap Saeron menunjuk laki-laki didepannya.

Laki-laki itu lagi. Laki-laki yang selalu membuatnya sial seperti saat ini.

"Ya! Kau lagi, apa yang kau lakukan ha? Memalukan."

Tanpa mereka sadari, murid lain yang sedang berada disekitarnya sangat jelas melihat kejadian barusan. Terlebih lagi para gerombolan gadis yang sudah berteriak dan nampak terkejut. Bagaimana tidak, mereka terjatuh dengan posisi yang cukup mengejutkan-saeron diatas Junhoe-Junhoe dibawahnya-saeron mencium pipi kanan Junhoe. Itu mengundang kekesal para gadis disana.

"Hey-kau sengaja agar bisa menciumku?" Bentaknya saat mendengar bisikan gadis disekitarnya.

Ya, Junhoe berkata seperti itu karena ia benar-benar malu. Ini cukup konyol jika image nya luntur hanya karena insiden memalukan ini. Sebisa mungkin ia memperlihatkan kesalahan gadis didepannya untuk menjelaskan semuanya. Dia sangat egois.

Mata saeron bergerak gusar. "I-itu, itu tidak sengaja."

Jinhwan yang berada di samping hanya terdiam. Mencerna semuanya lalu membantu membersihkan baju Junhoe.

"Sudahlah, ayo kita kekelas. Dia tidak sengaja." Sahut Jinhwan. Ia juga menyadari bahwa sudah banyak pasang mata memberikan perhatiannya pada mereka.

"Bodoh, kau bilang itu tidak disengaja? Kau menciumku itu tidak sengaja?"

"A-aku tersandung, itu benar-benar tidak sengaja!"

Saeronpun berlari. Menjauh dari laki-laki itu. Entah dia berlari kemana, tetapi langkah itu membawanya ke perpustakaan. "Bodohnya aku, apa yang ku lakukan" rutuknya.

"Hei!!, mau kemana kau? dasar." teriak Junhoe.

Saeron tak menghiraukan teriakan laki-laki itu. Ia hanya tetap berlari dan akhirnya sampai di perpustakaan. Baginya hanya perpustakaanlah yang membuatnya tenang. Tempatnya yang sepi jauh dari kegaduhan ditemani dengan buku-buku yang banyak.

"Astaga, bagaimana ini. Kenapa ini bisa terjadi. Saeron bodoh." Rutuknya pada dirinya sendiri demgan memukul keningnya.

"Kenapa harus laki laki itu? Bagaimana nasibku. Tuhan, apa banyak yang melihat kejadian itu? Itu sangat memalukan." Ia lantas menenggelamkan kepalanya pada kedua tangannya.

Saeron berusaha menenangkan hati dan mulai berfikir itu memang hanyalah ketidak sengajaan, tidak usah di besar besar kan, tetapi entah kenapa hatinya begitu berdebar saat kejadian itu.

Setelah dia sudah lebih tenang akhirnya diapun pergi kembali kekelasnya.

Baru saja sampai di kelas, teman temannya melihat Saeron dengan aneh. Dalam hatinya berbicara. "apa? ada apa? Apa kejadian itu sudah tersebar?"

LOVE Comeback | KjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang