Part 15

772 58 9
                                    


.
.
.

Junhoe melangkahkan kakinya menyusuri koridor. Seperti biasa, gadis-gadis yang berada disana terus melihat Junhoe yang terlihat tak peduli dengan mereka. Banyak yang menyukainya, namun banyak yang tidak berani mendekatinya. Gadis-gadis disana hanya bisa memberi hadiah atau surat kepadanya secara diam-diam di lokernya. Tetapi Junhoe tidak pernah menerimanya, laki-laki jangkung itu langsung membuang hadiah atau surat itu tanpa melihatnya lebih dulu.

Ya, dia memang seperti itu, teman-temannya sudah sangat hafal dengan perilakunya. Setiap Junhoe ingin membuangnya, pasti ada saja temannya yang menjadi tempat sampah untuk hadiah itu.

Sudah 3 hari dia tidak terlihat disekolah dan itu menimbulkan kekhawatiran pada gadis-gadis yang menyukainya. Baru saja ia datang, para gadis langsung mendekatinya dengan sangat berisik.

"Oppa, kenapa kau tidak masuk sekolah selama tiga hari, apa kau sakit?"

"Oppa, kau sakit apa?"

"Junhoe oppa, ini hadiah untukmu."

"Oppa, jaga kesehatanmu. "

Para gadis terus saling menyaut satu sama lain, sedangkan Junhoe tetap memasang wajah dinginnya kemudian memasang headset ditelinganya. Setelah itu, ia melangkah pergi membiarkan para gadis memanggilnya dengan mendayu-dayu.

"Kenapa mereka sangat berisik eoh?" gumam Junhoe menyusuri koridor.

Ia pun berjalan seraya memainkan ponselnya dan tak memperhatikan jalan. Tanpa ia tau, ada seseorang menghalangi jalannya tetapi ia malah tetap berjalan hingga menabrak orang itu.

Brugh!

"Aish, kenapa kau berh--"

Ucapannya terhenti saat ia sadar siapa orang yang menghalangi jalannya. Seseorang itu hanya menampilkan cengirannya

"Hanya demam dan kau tidak masuk selama tiga hari?" ledek gadis itu.

Junhoe menatapnya datar dan tak berniat membalas ucapannya. Ia malah melangkah melewatinya.

"Ya! Aku berbicara denganmu junhoe-ya."

Gadis itu terus menatap punggung Junhoe yang berjalan menjauh. "Sebenarnya apa yang kau sembunyikan junhoe? " gumamnya.

                                     ****

Bel pulang baru saja berbunyi. Saeron baru saja selesai dari pelajaran Yoon seonsaengnim yaitu berenang. Yunhyeong dan Jieun mengajaknya untuk makan teokpokki bersama. Ia pun segera bergegas menghampiri mereka berdua.

"Kajja, kita makan di tempat paman shin, kan?"

Yunhyeong dan Jieun yang tengan menunggunya dikursi koridor pun mengangguk. "Kita tidak mengajak Junhoe?"

"Tidak perlu." balas Saeron.

"Kenapa? Aku akan mengajaknya." Yunhyeong segera bergegas mencarinya.

Saeron hanya menghela napasnya. Ia pun baru teringat sesuatu. "Jieun-ah, dompetku tertinggal di loker aula kolam renang. Aku ingin mengambilnya dulu, ya?"

"Ne, cepat ya?"

Saeron segera berlari ke aula kolam renang yang sudah terlihat cukup sepi. Baru membuka pintu, ia mendengar seseorang berteriak meminta tolong.

Saeron pun terkejut saat melihat seseorang yang terlihat sedang tenggelam disana. Ia benar-benar panik. Saeron pun segera melompat kekolam renang untuk menyelamatkan orang itu. Untungnya dia bisa berenang.

LOVE Comeback | KjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang