Part 11(2)

1K 114 15
                                    


.
.
.

"Awass!!" Teriak namja itu saat melihat sebuah buku akan terjatuh dari raknya.

BRUKK!!

Saeron tidak sempat menghindari buku itu dan akhirnya bukunya pun menimpa kepalanya.

Saeron menjerit kesakitan seraya memegangi kepalanya.

Namja itu terkejut, kemudian menghampiri Saeron yang terhuyung.

Dengan cekatan namja itu menangkap tubuh Saeron yang ingin terjatuh.

"Aish.. pabo! Kenapa kau tidak menghindarinya."

"Ya! Ini salahmu Koo Junhoe, kau mengejutkanku." balas Saeron dengan meringis karena kepalanya terasa perih.

"Kau itu pendek, kenapa tidak min--"

Ucapan Junhoe terhenti saat melihat sebuah darah mengalir di kening kanan Saeron.

"Keningmu berdarah." Junhoe terlihat panik sedangkan Saeron hanya meringis menahan perih dikeningnya.

"Benarkah?" Saeron sedikit terkejut lantas ingin memegang keningnya.

"Jangan disentuh." Junhoe menepis tangan Saeron.

Junhoe mengeluarkan sapu tangan dari sakunya kemudian membersihkan darah yang mengalir dikening Saeron dengan begitu berhati-hati.

"Aw!! Pelan-pelan pabo!" Saeron meringis saat Junhoe sedikit mengenai lukanya.

"Kau yang pabo! Tunggu disini, aku akan mengambil plester." Junhoe lantas bergegas pergi dan Saeron hanya menatapnya heran.

Tak butuh waktu lama, Junhoe sudah kembali dengan membawa plester. Ia langsung menghampiri Saeron yang sedang duduk dan memijat pelipisnya.

"Sini" tiba-tiba Junhoe menarik wajah Saeron membuat wajah mereka benar-benar dekat.

Beberapa detik mata mereka saling menatap satu sama lain. Saeron lantas mengalihkan pandangannya.

Junhoe menggaruk tengkuknya lalu membuka plester yang ada ditangannya.

"Ini, pakailah untuk lukamu." Junhoe sebisa mungkin menutupi rasa gugupnya sedangkan Saeron hanya terdiam.

Junhoe dengan ragu memasang plester dikening Saeron dan Saeron hanya menatap wajah Junhoe yang membuat jantungnya berdegup tak stabil.

Setelah beberapa detik rasa cangkung menyelimuti mereka. Junhoe benar-benar tidak suka dengan suasana seperti ini.

"Dasar ceroboh! Itu semua salahmu. Kenapa tidak minta tolong seseorang untuk mengambilkannya." pekik Junhoe yang ditatap oleh Saeron dengan kesal.

"Ini juga salahmu, kalau saja kau mencari buku itu dengan benar, kepalaku ini tidak akan terluka." balas Saeron dengan mencondongkan dagunya.

"Hey, kalian ini bisa diam tidak? Apa tidak tau ini adalah perpustakaan?" Seorang yeoja yang berada disamping mereka pun marah karena merasa terganggu dengan suara yang mereka buat.

Junhoe dan Saeron menoleh secara bersamaan kearah yeoja itu dan tersenyum kikuk.

"Ah-mianhae, mianhae." Saeron berdiri lantas membungkukkan badannya 90 derajat.

Junhoe dan Saeron saling menatap lagi dengan tatapan yang tajam.

"Sudahlah, aku pusing. Kutunggu kau sepulang sekolah." Saeron melangkah pergi seraya memijat pelipisnya.

Junhoe mengelus tengkuknya lantas menyusuri koridor untuk kembali kekelas.

                                    ****

LOVE Comeback | KjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang