Part 2

1.7K 123 4
                                    

.
.
.

"Anyeong.." ucap Yunhyeong tersenyum.

Yunhyeong sudah berdiri di depan pagar rumah Kim Sae ron dengan senyum mengembang.

"apa kau sudah siap? masuklah bidadariku." ucap yunhyeong lagi sambil membuka pintu mobil.

"aish, kau ini pagi pagi sudah membuat ku mual saja." jawab saeron sambil memukul lengan Yunhyeong.

Yunhyeong hanya tertawa kecil lantas masuk kedalam mobil.

"Apa kau ingat, dulu aku sering sekali memanggilmu oppa, padahal umur kita sama." kata Saeron memecah keheningan di dalam mobil.

"Iya, ternyata kau masih mengingatnya."

"tentu, karena wajah mu itu memang cocok untuk di panggil oppa." ledek Saeron.

Yunhyeong mendengus."Ya! menyebalkan." lantas menjitak kening Saeron.

Dan akhirnya mereka mengobrol dan menceritakan pengalaman mereka yang pernah terjadi.

Saeron melangkahkan kakinya lebih dulu."aku duluan yaa.."

Belum sempat menjawab, Saeron sudah jauh dari pandangannya. "dasar."

Tiba tiba ada seorang gadis menabraknya, gadis ini terlihat terburu buru dengan membawa banyak buku.

"mianhae, aku tidak sengaja." Ucap yeoja itu sambil membungkukan badan.

Gadis itupun pergi begitu saja dan tidak menyadari bahwa bukunya ada yang tertinggal. Yunhyeong sempat berusaha memanggilnya tetapi dia tidak mendengar.

"Hey..!!"

Yunhyeong juga tidak tau siapa gadis itu. Akhirnya yunhyeong pun membawa buku itu dan akan mengembalikannya jika bertemu lagi.

                                     ****

   
"Roti selai strawberry nya aku ingin satu ya bibi Jung." minta Saeron kepada bibi Jung si penjual.

Tetapi, seorang laki-laki datang dan mengambil roti yang Saeron ingin beli. Saeron menatapnya kesal.

"Heey..!! itu milikku, kenapa kau mengambilnya?" Pekik Saeron.

Laki-laki itu tak menghiraukan ucapannya, ia lantas membayar roti dan susu yang ia beli.

Saeron mendengus kesal. "hey, apa kau tidak dengar?" teriaknya sambil menarik headset yang tersangkut di telinga laki-laki itu.

"ya! apa-apaan kau ini? tidak sopan sekali." Sahut laki-laki berambut hitam itu dengan jengkel.

"dasar laki laki menyebalkan, itu rotiku kenapa kau mengambilnya?" Balas Saeron tak kalah jengkelnya.

"Aku membelinya, tidak mengambil milikmu." jawab laki-laki itu ringan.

Saeron mendesah kesal. "Tapi itu roti yang aku pesan dan itu tinggal satu satunya."

"sudahlah, kan kau bisa beli di tempat lain, cerewet sekali kau ini." Laki-laki itu lantas pergi meninggalkan Saeron yang nampak kesal.

Gila. Dia benar-benar menyebalkan.

Kim Saeron sadar, laki-laki itu adalah laki-laki yang kemarin membuat kepalanya luka dan berdenyut kencang.

"Padahal aku baru pindah kesekolah ini, tapi sudah ada saja laki laki yang begitu menyebalkan." ucap Saeron menceritakan kejadian menyebalkan itu kepada iu.

Iu adalah teman satu kelas dan teman barunya. Mereka sudah begitu akrab, dan sudah berbagi banyak cerita yang mereka alami.

Iu terkekeh. "Sudahlah Saeron-ah, mungkin laki-laki itu memang tidak sengaja."

Saeron berdecak. "Tetapi kenapa aku harus selalu sial karena laki-laki itu?"

"Mungkin itu adalah awal dari semuanya."

"Maksudmu? Hey, mau kemana?" tanya saeron saat melihat iu bangkit dari tempat duduknya.

"Mencari buku merahku, aku pergi dulu ya saeron-ah". Kata iu pergi menjauh.

Saeron lantas menenggelamkan kepala dikedua tangannya. Mengistirahatkan sejenak rasa jengkel yang dibuat oleh laki-laki jutek itu.

"Hai, ada apa denganmu? Tidak biasanya."
Saeron mengangkat kepalanya setelah mendengar suara laki-laki dihadapannya.

"Ah, yunhyeongi. kenapa kau disini?"

Yunhyeong tersenyum. "Tentu saja ingin mengajakmu pergi kekantin."

" aku sedang malas" jawab saeron sambil menaruh kepalanya lagi di atas meja.

"Kyaa, ayolah aku yang traktir." Lantas menarik tangan Saeron.

Saeron mengangkat kepalanya. "Benarkah? Baiklah kalau begitu. Kajja!!" jawab Saeron bersemangat setelah mendengar kata 'traktir' itu.

  
SKIP
.
.

Kim Saeron baru saja selesai pada jadwal kelas berenangnya. Dia begitu terburu buru karena takut Yunhyeong menunggunya.

Saat dia sibuk memasukkan pakaiannya ke dalam tas seraya berjalan di sisi kolam renang dan tidak memperhatikan jalannya dengan baik.

Tiba tiba dia tertabrak laki laki yang juga sedang terburu buru. Alhasil, Saeron terpeleset dan jatuh kedalam kolam renang.

Demi kimchi basi didalam lemari es, ini benar-benar sangat sial. Sangat sial bagi Saeron.

Seragamnya basah. Ini tidak lucu bukan jika dia harus pulang dengan pakaian basahnya.

Laki laki itu terkejut dan hanya mengatakan kata maaf tanpa menoleh.

"Heeey, laki laki menyebalkann!!" teriaknya seraya berusaha keluar dari kolam.

Laki-laki itu menghentikan langkah dan memutar badannya untuk melihat gadis yang berteriak itu.

"Kenapa kau selalu membuatku sial? ada apa denganmu?" Teriaknya sekali lagi dengan kesal.

Laki-laki jutek itu memalingkan wajahnya. "Aku tidak sengaja." jawabnya ringan.

"Lihat seragamku, bagaimana aku bisa pulang dengan pakaian seperti ini?"

"hey,Itu juga bukan sepenuhnya salahku, kau saja yang tidak memperhatikan jalanmu. Kau yang menabrakku, mengerti?." Balasnya kesal.

"Sudahlah, aku terburu-buru. Ambil ini." meraih tangan Saeron lantas memberi sebuah handuk kecil

Laki-laki itu pun melangkahkan kakinya pergi menjauh tanpa rasa bersalah. Sedangkan sang korban hanya membeku memikirkan nasibnya.

Sial. Aku selalu sial jika bertemu dengannya. Ini sungguh menyebalkan. Kenapa harus laki-laki itu lagi. Lagi.

"Akhh.. eomma, ini menyebalkan." Rengek Saeron kesal.

.
.
.

Tbc

WithLove~
Junhoe's wife

LOVE Comeback | KjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang