chapter 7

25.1K 1.7K 9
                                    

Author pov

Prilly tersentak, kakinya seakan tak berpijak sekarang, bagaimana bisa cowok resek yang menabrak nya ada disini di atas panggung dan memegang microfon sedang kan ini acara pembukaan, pasti dia salah satu mahasiswa penting disini dan tentu cowok itu akan menjadi seniornya..
Tunggu...

"Whaaatttt....."pekik prilly dalam hati, " senior, kacau masaan cowok resek itu seniornya, mati kamu prilly mati.." prilly memukul kepalanya pelan..

"Ngapain loe disini, mau jadi patung pancoran lo disini, hah.." suara lantang itu terdengar dekat..

Prilly mendongakkan kepala nya, Prilly memandang manik mati hitam legam milik si cowok resek yang tengah ber diri didepannya, mata itu terlihat teduh lembur dan sangat indah..

"Puas lo meratiin gue, kagum loe sama kegantengan gue.." ucap Ali dengan pede yang selangit, meskipun dalam hati prilly membenarkan bahwa Ali memang Tampan bahkan sangat Tampan.

Yups si devil yayasan Winata sekarang ada di depan prilly, Prilly dapat membaca lencana yang menggantung dilehernya, Danian Ali Putra W. Prilly tidak sadar sedang menjadi pusat perhatian sekarang bahkan beberapa orang senior menghampirinya dan berdiri dibelakang Ali.

"Loe sekarang ikut gue,.bisa-bisanya ya loe terlambat dan bahkan dihari pertama loe udah terlambat, gue aja ketua panitia on time lo tau.." Ali masih bersuara meskipun dengan nada datar tapi tetap dengan penekanan dan tatapan devilnya.

Prilly hanya menunduk, prilly tak berani menatapnya, Prilly tahu dia terlambat bahkan tadi dia berjalan dengan santai,

"Prilly bego amat sih kamu, hari pertama udah buat masalah Prilly prilly.." Prilly merutuki kebodohan dan kecerobohannya lagi sekarang.

Prilly tersentak saat tangannya ditarik dan diseret oleh Ali, banyak mahasiswi yang menatap prilly dengan tatapan tak suka, bahkan mereka sangat ingin ada di posisi prilly sekarang Sang devil tampan menarik tangan nya dengan genggaman yang kuat, meskipun bukan pada jari atau tangan Prilly tepatnya pada lengan Prilly. Tetap saja itu sangat mereka inginkan sidevil nan tampan berwajah bak malaikat.

Prilly hanya mengikuti langkah Ali yang menyeret nya keatas panggung, Ali menarik prilly ke atas panggung, panggung yang lumayan tinggi sangat susah untuk prilly dengan badan mungilnya.

Ali sudah diatas panggung sedangkan prilly masih dibawah, Ali melepaskan genggaman tangannya pada saat naik keatas panggung.

"Ngapain loe ngejonggrak di situ naik.." perintah Ali dengan tatapan maut nya..

"Aku enggak bisa manjat, ini terlalu tinggi, kamu lihat aku mengenakan rok.." Prilly memperlihatkan roknya, bene saja hari ini prilly memakai kemeja dengan berbahan sifon yang agak tipia berwarna biru muda yang sangat kontras dengan kulit nya yang putih bersih, dan rok ngembang selutut berwarna hitam dengan sepatu weadges nya. Cantik Prilly sangat terlihat imut dan menawan hari ini..

Ali masih memperhatikan Prilly yang berada dibawah panggung, sedang kam acara di ambil alih oleh Kevin, prilly menunduk karena sedari tadi Ali masih memandangnya,

Ali juga tidak mengerti kenapa otak dan hatinya sangat tidak sinkron sekarang, Otak Ali ingin memarahi prilly habis-habisan sedangkan hatinya Ali ingin terus menatap wajah cantik, pipi chubby dan mata hazel indah milik prilly.

Ali menjulurkan tangannya, prilly mengangkat wajahnya mendapati tangan Ali terulur kearah nya.
Prilly masih mematung dan menatap Ali,

"Pegang tangan gue, loe hobi banget bengong begitu ya, cepet tangan gue pegel nih.." ali mulai menaikkan nada bicaranya setengah berteriak membentak Prilly

The Handsome Devil LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang