"APA??" Teriakan Ali menggema diseluruh ruangan,
Ali mendadak beku, lututnya seperti tak sanggup menopang tubuhnya. Untung saja Romi dengan sigap menahan Ali sebelum Ali benar-benar terjatuh.
Clara sedari tadi sudah menangis dalam pelukan Amanda, Clara masih sangat ingat bagaimana Prilly diseret masuk kedalam sebuah mobil dalam keadaan pingsan, Clara dan Alex memang sengaja menjadwalkan kepulangan mereka pada acara ini, namun saat memasuki jalan komplek rumah Ali Clara dan Alex melihat Prilly diculik saat Alex mengejar mobil itu namun naas mereka kehilangan jejak.
Alex segera mengemudikan mobilnya kerumah Ali, dan disinilah mereka sekarang,
"Tenang sayang, Bunda yakin bie Dan Raka baik-baik aja.?" Hibur Amanda saat melihat Clara mulai histeris, bahkan dirinya sendiri sama takutnya saat ini."Sayang, hei tenang Prilly dan Raka baik-baik aja aku yakin." Alex berusaha membujuk istrinya mengingat kandungan Clara yang mulai memasuki usia 5 Bulan(anggap segitu aja ya mimin lupa).
"Aku takut lex, bagaimana mungkin mereka menyeret Prilly dalam keadaan hamil besar, apa yang akan terjadi pada mereka, aku takut Raka Prilly..." Clara kembali histeris sebelum akhirnya terkulai tak sadarkan diri dalam pelukan Alex.
Melihat Clara pingsan semakin membuat suasana Panik, Ali yang dari tadi diam kini mulai bergerak berniat menghubungi semua anak buahnya seperti yang dilakukan sahabat juga papa-papa nya.
Namun," shit.." umpat Ali saat mengingat iphonenya tadi dititipkan pada Prilly,
"Lo kenapa?" Tanya Romi saat melihat Ali mengumpat.
"Hp gua sama Prilly." Sahut Ali sekenanya sambil menjambak rambutnya.
"Bagus.." pekik Kevin membuat semua wajah khawatir menatap pada Kevin.
"Maksud lo Bagus Prilly dan anak gua diculik hah?" Teriak Ali menatap tajam pada Kevin. Mereka yakin Raka juga ikut diculik bersama Prilly.
Kevin tak menanggapi berbagai tatapan padanya dia terlihat sibuk mengutak-atik iphonenya, Ali semakin menatap tajam Kevin, ya Tuhan bagaimana keadaan anak dan istriku, lirih Ali, matanya mulai meredup dadanya semakin sesak seperti terhimpit, Ali tidak menyangka dihari bahagia mereka seperti ini berubah menjadi ketakutan, Ali takut hal buruk terjadi pada Raka dan Prilly juga anaknya dalam kandungan Prilly.
"Ya tuhan.. Lindungi mereka.." doa Ali sambil menangkup wajahnya, tiba-tiba Ali tersentak...
"ANDRE.." Desisnya membuat Romi didekat Ali menoleh.
"Yupp... DAPAT ....." Pekik Kevin...
**************
Prilly mengerjapkan pelan matanya, abu-abu warna dinding yang pertama ditangkap Indra penglihatnya,
"Ini dimana.." lirih Prilly sambil berusaha bangkit dari posisi tidurnya diatas lantai yang dingin."Oooowww.. sudah bangun tuan Putri." Prilly tersentak saat mendengar suara itu..
Prilly membelalakkan matanya melihat sosok wanita didepannya, Ya Tuhan... kenapa harus seperti ini? Bahkan Prilly tak pernah berurusan dengannya.
"Denia..."
"Iya ini gua? Ingat lo?" Denia berjalan mendekati Prilly.
"Dasar jalang, lo ngebuat orang-orang yang gua Cinta melirik lo, lo tahu bagaimana perjuangan gua mendapati Ali dan lo datang dengan tiba-tiba dengan mudah mendapatkan Ali." Ucap Denia sinis sambil mencengkram kuat rahang Prilly."Dan wowww.. lo rupanya sedang mengandung anak dari laki-laki impian gua,wah.. jangan-jangan lo lagi belanja keperluan anak lo di mall waktu itu.." Prilly dengan sekuat tenaga menutupi perutnya namun sayang tangannya semakin sakit saat digerakkan. Denia terlalu kencang mengikat kaki dan tangannya dan lagi kenyataan menampar Prilly diparkiran mall waktu itu memang benar ada yang mengawasinya dan itu Denia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Handsome Devil Love
FanfictionWARNING !!! CERITA INI DI PRIVATE ( khusus untuk folowers saya ) Kenangan lalu masih jelas terekam di memori otakku, masa lalu yang begitu sulit ku terima pil pahit yang tak mampu kutelan, mimpi buruk yang selalu menghantui memporak porandakan masa...