"Sisi"
Prilly mematung dalam pelukan nyonya Ambal sedangkan Ali hanya menatap aneh pada Nyonya Ambal,
"Maaf nyonya saya Prilly bukan sisi."ucap Prilly namun tangannya terangkat untuk memeluk Nyonya Ambal."Kamu sisi nak, ini mama sayang,.mama kandung kamu.."isak Nyonya Ambal semakin mengeratkan pelukan pada Prilly.
Ali sedari tadi hanya mematung, Nyonya Ambal memanggil istrinya sisi namun sekilas wajah Prilly dan Nyonya Ambal terlihat mirip bahkan mate hazelnya sama dengan tatapan teduh itu..
Mungkinkah???
"Maaf nyonya...." suara asisten Nyonya Ambal akhirnya memecahkan keheningan.
Nyonya Ambal segera mengalihkan pandangannya dari Prilly, hatinya masih meyakini bahwa Prilly adalah sisi Putrinya yang hilang belasan tahun silam, tapi mungkinkah? Melihat gelang dengan gantungan kunci di pergelangan Prilly membuat Ambal semakin yakin Prilly adalah putrinya,
"Aah iya.. maaf nak.. saya hanya mengingat anak saya yang hilang belasan tahun lalu,mungkin jika dia masih ada dia sudah sebaya kamu." Jelas Nyonya Ambal.. tidak mungkin dia akan langsung mengatakan Prilly anaknya,semua harus diselidiki paling tidak sekarang Ambal merasa sedikit harapan untuk kembali bersama Putri tercintanya.
"Tidak apa-apa nyonya," balas Prilly kaku, jujur saja perasaan hangat membuncah didadanya saat Nyonya Ambal memeluknya.
Ali hanya tersenyum sambil memeluk istrinya,
"Kami permisi nyonya,semoga harimu menyenangkan." Ucap Ali sopan sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.Sebelum Ali menjauh nyonya Ambal sempat melihat tatapan Ali, seolah mengerti dengan kebingungan Nyonya Ambal yang Ali sendiri sudah mengetahuinya sejak Nyonya Ambal memeluk Prilly dan menatap lekat Gelang kunci ditangan Prilly, Ali menganggukan kepalanya sambil tersenyum lembut membuat Nyonya Ambal lega dan ikut tersenyum..
Nyonya Ambal mengerti Ali seakan berpesan,semua akan baik-baik saja..
Pa..dia Putri kitaa... lirih nyonya Ambal sambil menatap punggung Prilly yang menjauh..
*************
"Mama yakin?" Tanya Tuan Hardana setelah Nyonya Ambal menceritakan semuanya, mengenai pertemuannya dengan Prilly hingga Kunci yang menggantung di pergelangan Prilly.
"Mama yakin pa,bukankah kalung Kunci itu hanya ada satu didunia, bukan kunci itu kita pakaikan dileher sisi dan gemboknya dileher mama." Ucap Ambal sambil membuka tasnya memperlihatkan kalung yang terdapat aksesoris berupa gembok yang senada bahkan ukiran yang sama dengan kunci milik Prilly.
"Benar ma, kalung Kunci dan Gembok itu hanya ada 1 didunia karena Jack sahabat ku memberikannya padaku sebelum dia meninggal." Ucap Hardana sambil menggengam tangan Ambal.
"Ma pa..." Hardana Dan Ambal tersenyum saat melihat putranya diambang pintu.
"Romi adik kamu nak, dia masih hidup.." ucap Ambal sambil berlari memeluk Putra sulungnya itu.
"Mama serius?" Ucap Romi sambil memeluk mamanya dengan erat.
"Iya nak, dia bernama Prilly kamu kenal Tuan Ali Ceo Winata Group dia suami Prilly adik kamu nak." Jelas Nyonya Ambal begitu bahagia.
"Prilly? Adik abang kan sisi ma."
"Entahlah nak, dia menyebutkan namanya Prilly, mama mohon tolong cari tahu kebenarannya nak,mama yakin pertemuan mama dengan Prilly bukan sebuah kebetulan."
"Iya ma,abang janji abang akan bawa adek pulang bersama kita." Balas Romi sambil mengeratkan pelukan pada wanita yang sangat dicintainya itu..
Hardana tersenyum,sungguh ini adalah kebahagiaan yang tak pernah diduga olehnya, Putri tercintanya hilang belasan tahun lalu saat mereka sedang bersantai disebuah Taman, entah kelengahan atau memang ada yang sengaja ingin mencelakai putrinya hingga saat mereka berbalik putrinya sudah tiada hanya kereta bayi kosong yang membuat istrinya menjerit histeris sebelum akhirnya pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Handsome Devil Love
FanficWARNING !!! CERITA INI DI PRIVATE ( khusus untuk folowers saya ) Kenangan lalu masih jelas terekam di memori otakku, masa lalu yang begitu sulit ku terima pil pahit yang tak mampu kutelan, mimpi buruk yang selalu menghantui memporak porandakan masa...