chapter 12

26.5K 1.5K 2
                                    

Author pov

Prilly mulai memejamkan matanya, bayangan Ali memenuhi rongga kepalanya,

"Aku kenapa sih, bie sadar, Ali udah punya anak dan mungkin istrinya sedang diluar kota atau luar negeri, buang jauh-jauh pikiran kamu tentang Ali.." bathin prilly, prilly menggeleng-geleng kan kepalanya.

"Kok aku mikirin istri dia sih, mau ada istri mau nggak , itu urusan Ali dan ngapain juga aku mikirin sampai kesana, mulai enggak beres nih otak nih.." lagi-lagi prilly menggeleng-geleng kan kepalanya, bayangan Ali yang menopang tubuhnya juga pelukan reflek Ali masih memenuhi pikiran prilly.

"Bie sadar, sadar dong itu cuma reflek" prilly beranjak dari tidurnya, memukul kepalanya.

"Loe kenapa " suara Nayla mengagetkan Prilly.

"Eh, maaf ganggu kamu bobok ya.. " prilly merasa bersalah karena gresak grusuk nya membangunkan Nayla yang sudah terlelap di samping Raka sejak dia masuk tenda tadi.

"Enggak kok, oya gue Nayla Graderia Dirgantara, " Nayla menjulurkan tangannya kepada Prilly.

"Aku Amiranda aprillyana Dewi " prilly tersenyum.menyambut tangan Nayla.

"Panggil aku nayla aja ya, aku manggil kamu ily gimana" prilly tersenyum dan mengangguk. Sepertinya Nayla akan menjadi sahabatnya selain satu angkatan nayla juga satu fakultas dengannya.

"Oke, aku manggil kamu nay atau princes seperti abang kev dan yang lain.. " prilly tersenyum, nayla menggelengkan kepalanya.

"Jangan panggil aku nay aja, abang-abang aku kadang lebay manggil aku princes" nayla memanyunkan bibirnya.

Prilly tersenyum melihat nayla, Nayla juga tersenyum melihat prilly, Nayla belum pernah dekat dengan orang lain selain Ali galang dan kevin, bahkan dengan Clara yang notaben Sahabat saudaranya Nayla tidak dekat hanya mengenal begitu saja.

Prilly membelai wajah Raka yang tertidur pulas disampingnya, Nayla kagum melihat prilly, aura keibuannya begitu terpancar dari wajah ayu nya.

"Dad, ehh.. dad..." Raka mulai gusar dalam tidurnya. Prilly berusaha menenangkan Raka.
Namun Raka masih saja mengigau memanggil daddynya.
Prilly mulai panik, saat Raka terisak dalam tidurnya.

"Nak, ini mommy bie.." prilly merebahkan kembali badanya memeluk Raka,

"Tenang aja Ly, Raka emang gitu, dia nngak bisa jauh dari bang Ali, dia enggak bisa bobok kalau enggak diusap kepalanya sama bang Ali!" Prilly mulai mengusap kepala Raka membelai rambut halusnya Raka.

Raka kembali tenang dan terlelap namun kini dengan posisi memeluk prilly, prilly tersenyum dengan tingkah Raka yang super manja dengannya padahal ini adalah pertemuan kedua mereka.

"Kamu kenal raka dimana sih Ly, kok bisa Raka sampai segininya sama kamu.." nayka mulai merebahkan badannya juga disamping raka, karena posisi Raka ditengah mereka.

"Eumm, kami jumpa sekali ditaman pas hari pertama aku sampai jakarta," nayla memanggutkan kepalanya.

"Terus kok sampai bisa sedekat ini, Raka anaknya jaga jarak banget lho sama orang asing, sama kek bang Ali, bahkan cewek-cewek yang ngejar bang Ali pada nyerah semua karena nggak ada yang bisa deketin Raka.." prilly menyimak cerita nayla, sambil tersenyum dia sendiri heran kenapa bisa sedekat ini dengan Raka.

"Aku juga nggak tau nay, Raka pengen manggil aku mommy karena dia pengen punya mommy, aku sama sekali nggak keberatan dia manggil mommy, enggak tahu kenapa aku juga sangat menyayangi Raka sekarang.." prilly masih membelai rambut raka.

The Handsome Devil LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang