Ali sedang menyuapi sarapan pagi nya Raka terjengkit kaget saat pintu kamar rawat Raka dibuka lebih tepatnya di dobrak...
BRAAKKKK?!!!!
"sayang..." Raka langsung merentangkan tangannya.
"Kamu enggak apa-apa nak, ya Tuhan bagaimana ini bisa terjadi curut.." sungut Kevin yang kini sedang menggendong Raka
"Gue enggak tahu, pas gue datang Raka sudah berdarah dan kepalanya bocor terus harus dijahit." Jelas Ali sambil membereskan sisa bubur Raka. Pagi-pagi buta tadi Ali menelfon Kevin memberitahukan Raka yang dirawat kalau tidak Kevin bakal mencak-mencak seperti dulu saat Raka kena demam.
"Ya Tuhan, Raka kenapa sayang, kok bisa kek gini.?" Kevin memeluk sambil menepuk-nepuk pantat montok Raka.
"Aka atoh daddy mpin, aka au mbil mainan telus atoh tena meja deh." Jelas Raka polos sambil memeluk erat leher Kevin.
"Ya ampun nak, besok-besok Raka harus minta tolong sama daddy ai dong kalau enggak bi minah, daddy mpin enggak mau lagi ya lihat Raka kek gini." Titah Kevin yang dibalas anggukan patuh dari Raka.
Ali tersenyum Raka sudah mulai membaik mungkin besok atau lusa sudah bisa pulang hanya perlu rawat jalan saja.
"Raka gitu ya, kalau sama daddy mpin aja Raka cerita, padahal daddy ai dari kemaren lho nanya Raka kenapa, tapi Raka malah diem aja." Ucap Ali pura-pura marah pada Raka.Raka melepas pelukannya pada leher Kevin dan menatap Ali,
"Aka ambek ama daddy, daddy boong daddy ilang mom nengoin aka tapi mom endak atang." Lirih Raka kembali memeluk leher Kevin.Ali mematung, Raka tidak tahu permasalahannya bersama prilly, lebih tepatnya kesalahfahaman yang sedang terjadi diantara mereka, Kevin menyipitkan matanya pada Ali seolah bertanya 'apa ada masalah dengan prilly'. Ali hanya tersenyum getir berusaha menampakan semuanya baik-baik saja, dan Kevin sudah sangat mengenal sahabatnya itu, Kevin tahu Ali sedang tidak baik-baik saja saat ini.
"Nanti daddy mpin ajak mom ya, yang penting Jagoan daddy harus cepat sembuh oke." Raka berbinar saat mendengar perkataan Kevin dan mengangguk antusias.
Cup
Cup
Cup
Cup
Berkali-kali Raka mencium pipi Kevin hingga Kevin terkikik geli, Ali berusaha tersenyum bahkan sampai hari ini Prilly belum menghubunginya, Tentu saja Ali kau tahu bagaimana sakitnya hati wanitamu itu. Ali kembali menyesali kebodohannya kemarin.
"Menyesal tidak akan membawa Prilly kembali." Kevin menepuk pelan bahu Ali.
Ali mengernyitkan dahinya, dia belum bercerita pada siapapun kejadian kemaren, tapi Kevin kenapa...
"Gue tahu kalau lo lusuh begini pasti ada hubungannya dengan Prilly kan?" Tebak Kevin sambil mendekap tangannya.
"Lo tahu, kondisi lo saat ini sangat mengenaskan, bahkan lebih parah daripada saat gue temuin lo ditaman rumah sakit saat Prilly dirawat." Jelas Kevin yang lagi-lagi hanya didiamkan oleh Ali.
"Lo enggak mau cerita sama gue?" Kevin kini duduk ditepi ranjang Raka. Sesekali Kevin menepuk pantat Raka saat Raka mulai gelisah dalam tidurnya. Ya Raka tertidur dalam gendongan Kevin tadi.
"Gue nyakitin Prilly lagi kev." Jelas terlihat nada frustasi Ali.
Kevin masih menepuk Raka membiarkan Ali menceritakan semuanya tanpa berniat memotong cerita Ali, Ali bercerita semuanya sampai tangisan pilu Prilly saat mengucapkan selamat tinggal padanya, Ali menangkupkan kedua tangannya menutupi wajah frustasi dan terluka nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Handsome Devil Love
FanfictionWARNING !!! CERITA INI DI PRIVATE ( khusus untuk folowers saya ) Kenangan lalu masih jelas terekam di memori otakku, masa lalu yang begitu sulit ku terima pil pahit yang tak mampu kutelan, mimpi buruk yang selalu menghantui memporak porandakan masa...