2 tahun berlalu, rumah megah dengan cat berwarna putih serta abu-abu itu tampak sedikit sibuk dipagi hari akhir weekend ini. Dua orang dewasa itu tampak tengah sibuk mendekor taman belakang mereka dengan balon warna-warni serta beberapa perlengkapan lainnya untuk pesta ulang tahun. Selain dua orang itu, ada seorang gadis kecil yang tengah sibuk memunguti potongan-potongan kertas kecil yang berjatuhan. Sesekali gadis itu terkekeh ketika satu persatu potongan-potongan itu berterbangan karena tertiup angin di pagi hari.
"Kekey!!" Suara lengkingan hebat dari arah ruang tengah berhasil menyentak kegiatan gadis kecil itu. Ketika melihat seorang wanita dengan perut besar, gadis kecil yang merasa terpanggil itu langsung berlari sekencang yang ia bisa untuk menerima kantong besar pemberian wanita diujung pintu.
"Tyma!!" Berlari dengan kekuatan penuh serta tangan melebar ingin langsung masuk ke pelukan wanita yang tengah berjongkok, seketika gadis mungil itu kini sudah melayang setinggi mungkin didalam pelukan pria berkulit putih dengan kacamata bertengger diatas hidung mancungnya.
"Hey baby girl. Do you miss me?" Gadis mungil itu langsung terkekeh keras ketika pria itu mengecup bagian perut buncitnya. Sesekali menarik nafas keras agar terdengar dengkuran halus disana.
"Kel yan. Ai mich you.." Gadis cantik itu memeluk leher pamannya dengan kekuatan penuh lalu menarik rambut jambul pria itu hingga sesekali ia meringis karena sakit.
"Key, jangan gitu ah. Kasian itu unclenya sakit." Merasa dipanggil, Keysha hanya bisa menyengir ketika sudah masuk kedalam pelukan sang ibu. Ia juga memandang Ryan yang masih meringis, diikuti oleh sang istri yang mengelus rambutnya meredakan rasa sakit. "Sorry yan, you know.." Selena sedikit meringis atas kelakuan ajaib sang anak.
"It's okay. Sekedar latihan." Ucap pria itu lalu mengelus perut sang istri sayang. "Tinggal tunggu 2 minggu lagi, Gemma akan lahiran." Selena tampak mengangguk antusias diikuti oleh gadis mungil di gendongannya pun ikut mengangguk seperti mengerti.
"Oiya, hampir lupa. Tyma bawa sesuatu buat birthday girl ini. Happy birthday ya sayang, semoga makin endut ya." Gadis mungil itu menatap gemma lalu menatap bungkusan besar itu seraya meronta ingin turun dari sang ibu. Setelah bebas, gadis mungil itu langsung mengobrak-abrik isinya namun sedikit kesusahan.
"Mom.." Ia merengek menatap sang ibu dengan kesal. Gemas dengan bungkusan yang susah sekali untuk dibuka, ia menatap pemberi kado dengan nyalang. "Tyma ahat!"
"Loh kok jahat?"
"Cah kak nya (Susah bukanya)." Tingkah keysha yang begitu lucu, sontak membuat mereka bertiga kompak tertawa. Merasa tidak ada yang mau membelanya, gadis kecil itu langsung berteriak nyaring. "DADDAA!!!"
Pria yang tengah sibuk memasang balon-balon didekoran pentas, hanya mampu menghela nafas pelan sambil kembali melanjutkan kegiatannya karena merasa sang istri mampu mengatasi sifat merajuk sang anak. "DADDAAAA!!" Panggilan nyaring itu berubah menjadi teriakan penuh rengekan membuat pria itu langsung turun dari tangga pembantu dan berjalan dengan cepat kearah sang anak.
"Kenapa sayang?" Berjongkok hingga sejajar, justin menatap tiga tersangka yang masih cekikikan.
Keysha menunjuk bingkisan pemberian gemma lalu menatap wanita itu jahat. "Nda awu uka, dad. Tyma ahat, cucah." Justin menatap bungkusan itu sambil membawa sang anak dalam pangkuannya. Sang anak yang kelewat manja terhadap justin hanya mengalungkan tangannya erat sambil sesekali mengusap air matanya kasar.
"Ini. Ada barbienya." Setelah berhasil membukanya, justin langsung menyodorkan boneka cantik itu kepada keysha lalu berdiri dari posisi sebelumnya.
"Nda awu."
"Kenapa?" Kali ini gemma yang bersuara. "Kan cantik kayak kekey."
"Tapi dari tyma. Tyma ahat. Ndak awu dad." Kali ini bukan hanya rengekan tapi rontaan keras dari pelukan justin yang pria itu terima, membuat pria itu menatap sang adik kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Fanfiction[Sequel of About 'US'] [#1 in FanFiction 22/02/2015] Ketika kehamilan sang istri menguji kesabaran sang suami. Ketika ujian datang silih berganti, pada akhirnya perasaan untuk saling memiliki terasa begitu nyata.