Selena menggeliat sambil mengerjapkan matanya berulang kali. Cahaya pagi yang masuk dicelah-celah jendela membuat gadis latin itu menggeser posisinya hingga membentur lekukan leher milik seseorang yang sedang tertidur nyenyak disampingnya.
"Bisakah matahari itu tidak masuk melewati celah-celah jendela kita?" Selena menggerutu dengan tangan yang semakin merapat pada pinggang kokoh pria disampingnya.
"Itu tandanya kau harus bangun dan jangan memelukku semakin kencang." Justin menggeser tangan lembut milik istrinya untuk terlepas dari pinggang lalu berdiri dengan sedikit peregangan otot. Justin sesekali melirik istri-nya yang masih setia meringkuk diatas ranjang kebesarannya.
"Really justin? Jangan melihatku seperti itu." Sadar dengan tatapan mematikan sang suami. Selena langsung terduduk dengan selimut yang sudah menuruni buah dadanya hingga menampakkan bra berenda yang sering ia kenakan.
"Pakailah bajumu. Nanti kau sakit." Justin memberikan sehelai kaos kebesaran miliknya, yang semalam dipakai selena. "Padahal aku sudah menyetel ruangan ini dengan suhu paling rendah." Justin menggerutu dan mengecek remote AC dikamar mereka.
"Ntahlah bee. Semalam benar-benar panas. Kau tidak liat tubuhku mengeluarkan keringat? Dan lihatlah sekarang. Tubuhku lengket sekali." Selena memasang kaos dengan geram setelah itu mengikat rambut panjangnya asal-asalan.
"Baiklah." Justin mengangguk kecil dan duduk tepat dihadapan selena. "Berniat mandi bersama?" Tatapan hangat mata justin membuat selena mengerjapkan mata berulang kali sambil memikirkan suatu hal 'ada apa dengan suaminya?'
"Kau baik-baik sajakan?"
"Kau tidak mau? Baiklah. Ak-"
"AYOO BEE!!" Selena langsung memeluk justin dalam sekali tarikan, selena sudah berada dalam pelukan suami tampan-nya.
----
Suara bel yang berbunyi sebanyak 3 kali, berhasil membuat sepasang suami-istri ini terusik ketika tengah menikmati sarapan pagi mereka.
"Kemana semua orang?" Selena menggeram kesal dan berjalan dengan anggun melewati sang suami yang tengah sibuk sarapan dan menyesap kopi pahit kesukaannya.
Pintu terbuka menampakkan seorang wanita cantik bak model profesional dengan heels tinggi serta tas yang bergantung digenggaman tangannya. Selena mengernyit dan melipat kedua tangannya didepan dada.
"Maaf. Aku pikir ini terlalu pagi untuk kau bertamu kerumahku nyonya Davon." Wanita itu tersenyum miring namun ditanggapi oleh kekehan kecil yang lembut.
"Maaf Mrs. Watson. Aku mengganggu sarapan pagi dengan suamimu." Selena mengangguk menyetujui. "Apakah aku bisa bertemu dengan suamimu?" Sekali lagi. Selena tersentak dan menatap wanita dihadapannya lama.
"Dia sedang sarapan. Dan ia tidak suka diganggu ketik-"
"Jessica?" Justin muncul tepat dibelakang sang-istri membuat selena harus memutar tubuh dan melihat senyuman lembut yang terukir diwajah tampan milik suaminya. Really? Ia tersenyum seperti itu lagi? "Aku pikir kau akan menunggu dihalaman rumahmu saja." Justin kembali melanjutkan kata-katanya dan sekarang sudah berdiri tepat didepan jessica. Tetangga baru mereka.
"Ya. Awalnya memang begitu. Namun, karena aku yang menumpang denganmu. Jadi aku kesini saja. Lagi pula hanya berjalan beberapa meter justin." Selena terdiam dan mencerna kata-kata yang keluar dari mulut besar wanita dihadapan mereka. 'menumpang' dengan suaminya?
"Kau? Menumpang dengan suamiku? Ap-"
"Oh. Aku lupa memberitahumu. Mobil jessica rusak semalam. Dan aku tidak sengaja bertemu ditepi jalan masuk perumahan kita. Dan kau tau apa? Jessica ternyata juga menjadi dosen di universitas tempat aku bekerja. Kebetulan yang tidak terduga." Selena terdiam cukup lama dan kembali menatap wanita iblis dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Fanfiction[Sequel of About 'US'] [#1 in FanFiction 22/02/2015] Ketika kehamilan sang istri menguji kesabaran sang suami. Ketika ujian datang silih berganti, pada akhirnya perasaan untuk saling memiliki terasa begitu nyata.