Part 9

5.7K 742 80
                                    

Kilas balik..

Malam itu ketiga vampire itu sedang berkeliaran di tengah malam yang hampir larut. Kulit mereka yang pucat tak terlalu mencolok pada waktu malam begini. Mata mereka yang kelam serasi dengan warna langit yang gelap, kebetulan sekali bulan tertutup awan saat itu. Cahayanya redup. Terlalu sekali bila ada orang yang keluar diwaktu begini. Apa lagi bila itu seorang-

"KYAAAKKKK TOLOOOONG!" teriakan seorang gadis membuat ketiga pasang mata itu mengarah pada gang kecil di depan mereka. Kim dan Jin yang sedang berbicara pun terpotong dengan terpaksa.

Suga yang berjalan paling belakang kini melewati mereka berdua untuk duluan memeriksa ada-apa-?. Satu langkah lagi Suga berada tepat di depan gang, satu perempuan berlari dan tersandung jatuh di depannya. Perempuan itu meringis. Dia mendongak ketika menyadari sepasang kaki di sampingnya membuat Suga terkejut.

"Saeun?" tak hanya Suga namun Kim dan Jin. Mereka semua dikejutkan dengan gadis yang berwajah mirip seseorang yang namanya disebutkan tadi. Gadis itu bangkit dengan sigap menarik tangan Suga meminta pertolongan.

"Hh..tolong aku..kumohon..hhh..me-mereka aneh..mereka menggigit eonniku!"

Kim, Suga dan Jin saling pandang. Gadis ini bukan meminta pertolongan karena dia dijambret atau dikejar-kejar psikopat. Dia pun bukan meminta pertolongan karena para preman sedang mencarinya. Dia meminta pertolongan dari para vampire yang ingin bersenang-senang dan kehausan.

"Hei mau lari kemana kau?!" selang sepersekian detik seorang vampire keluar dari dalam gang membuat gadis yang mirip Saeun itu bersembunyi di belakang tubuh Suga.

Jin menatapnya tajam, begitu pun Suga. Namun Kim hanya menatap perempuan itu. Dia memikirkan rencana yang telah dia bentuk. Rencana pembalasan dendam. Melihat gadis itu, gadis yang berwajah persis adiknya yang telah tiada itu. Sebesit ide briliant melintas di kepalanya. Gadis itu akan dia jadikan umpan dari pembalasan dendamnya.

"Woah kukira hanya kami berlima yang sedang berkeliaran disini. Apa kalian ingin ikut minum?" tanya vampire itu mengajak ketiganya untuk ikut. "Disana, kakaknya mungkin sebentar lagi akan mati. Jadi, bila kalian membantu gadis itu..kita tak bisa minum bersama."

Suga menatap gadis yang sedari tadi mencengkram erat lengannya itu.

"Apa-apaan sekali kalian? Apa kalian tau membunuh mereka itu dilarang bukan? Kotor sekali!" Jin menghalangi gadis yang ketakutan itu. Meskipun mereka meminum darah pada dasarnya, tetap saja membunuh manusia dengan alasan hanya ingin bersenang-senang bukanlah cara yang terpuji. "Sepertinya kalian dirasuki jiwa strigoi busuk."

"APA KATAMU?!" vampire itu geram. Matanya yang biasa-biasa saja menjadi sangat kelam. Vampire mana yang mau disamakan dengan strigoi si kanibal kejam?

"Ambilah.." entah sejak kapan Kim menarik gadis itu dan menuntunnya pada si vampire yang sedang ngamuk.

"HYAK LEPASKAN! LEPAASS..hiks.."

Saat Kim akan memberikan tangan si gadis, dengan cekatan dia menonjok dan menendang perut vampire brandal dihadapannya itu hingga tersungkur jatuh. Membuat ke empat kawan lainnya menghampirinya.

"Aku akan menolongmu, tapi kau harus mengikuti apa mauku sebagai balas budi. Bagaimana?" Kim menelusup pada manik gadis itu dalam. Bagi gadis itu sekarang yang terpenting adalah keselamatan dan pertolongan.

"Apa yang kau rencanakan Kim?" satu telepati dari Jin diterimanya. Namun tak ia gubris.

"Baiklah! Sekarang hanya tolonglah kami, kumohon!" gadis itu sudah tersengal-sengal dan gelisah.

Red HairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang