"Sudah siap babe?" tanya Louis berada di ambang pintu kamar Summer.
"I don't know," ujar Summer memainkan jarinya. Terdapat rasa khawatir tersirat di wajahnya, "i don't think will ever ready. Bisa kita menundanya lagi?"
Saat ini Summer berada di apartment Louis yang berada di New York. Karena One Direction sedang mengadakan break, ini kesempatan mereka berdua untuk mengahabiskan waktu bersama dan kesempatan Summer untuk bertemu keluarga Louis.
Loui hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa, "bagaimanapun juga kita harus memberitahu mereka semua. Kita tidak bisa selamanya bersembunyi terus, oke?"
"Tapi bagaimana jika semua fansmu membenciku? kau tahu terakhir kali hubungan kita memasuki media bukanlah hal yang bagus."
Louis hanya menghela nafas. Pun ia berjalan menuju Summer yang sedang duduk di tempat tidurnya. Louis memegang wajah Summer dan mendongakkan wajahnya sehingga wajah Summer menghadap ke wajah Louis yang sedang berdiri.
"Tenang saja, " Louis mencium kening Summer, "mereka menyukaimu? that's cool. Mereka membencimu? it's okay because i love you. Kau tahu aku akan selalu ada, kita bisa menghadapi semua bersama."
Dengan sedikit dorongan, akhirnya Summer tersenyum dan berdiri untuk mencium bibir Louis, "okay."
Louis dan Summer. Mereka sudah menjalani hubungan mereka selama 1 tahun. Dan dalam 1 tahun itu, tidak sekalipun mereka menyebutkan status hubungan mereka pada media. Menyembunyikannya cukup mudah, karena Louis yang sedang tur dan Summer yang masih menjalankan bisnisnya di kota lain membuat mereka jarang terlihat bersama. Walau terdapat berita yang menyatakan mereka kembali bersama, Louis tidak pernah mengkonfirmasi ataupun menolak berita tersebut.
Tapi untuk mempertahankan hubungan mereka itu tidaklah mudah. Dengan Louis yang keliling dunia tentu menciptakan banyak rumor membuat hubungan mereka hampir kandas. All of the tears, the fight, the rumours, they always find a way to make it out alive. (a/n: history af)
Dan sekarang di tahun baru, mereka memutuskan untuk tidak menyembunyikannya lagi.
"Merasa baikan?" tanya Louis menggenggam tangan Summer.
"Yeah, i guess." ujar Summer masih sedikit khawatir. Tapi ketika melihat wajah Louis yang terlihat cukup bersemangat, semua kekhawatiran itu hilang. Karena Summer mempercayai Louis, dan apapun yang terjadi mereka selalu ada untuk satu sama lain.
"Alright then, let's go!"
-
"Mau makan?" tawar Louis.
Karena hari masih sore, mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar Times Square hingga waktu penghitungan mundur pergantian tahun tiba.
"Boleh, " jawab Summer.
"Makan dimana?"
Summer mengedikkan bahunya, "terserah."
Mendengar jawaban itu membuat Louis memutar kedua bola matanya, "memangnya kau melihat ada tempat makan yang bernama terserah?" omel Louis tak lupa bergumam 'dasar perempuan.'
Summer hanya tertawa kemudian mencium pipi Louis, "baiklah kalau begitu, bagaimana jika di tempat pizza itu saja?" tanyanya seraya menunjuk kedai pizza yang tidak terlalu ramai.
Louis tersenyum dan menggenggam tangan Summer, "as you wish, princess."
-