Hello, saya kembaliiii~^^
Setelah sekian lama nge-stuck ide, melewati gunung-gunung ujian sekolah, serta lembah-lembah praktikum akhir......Kayak hamtaro aja ya, haha..
(eh, bener kan namanya hamtaro? Haha)Okey, semoga kalian suka yaa~
Happy reading!!!!
Laff,
Pucuk.
Author POV
Tik..
Tik..
Tik..
Detik jam dinding mengalun teratur. Menunjukkan semakin banyak waktu yang sudah berlalu. Tanpa sadar, Ji He telah menghabiskan 2 jam waktunya yang berharga hanya untuk belajar.
Tolong di garis bawahi. Belajar.
Helaan nafas gadis itu halus terdengar. Sesekali bunyi kertas, cetikan pensil mekanik, dan suara seret meja mengiringi keheningan. Dilihatnya lagi jam dinding itu. Hanya berubah sedikit. Padahal rasanya sudah seperti setahun.
"Ji Ha.. Boleh aku bertanya?" Suara Ji He memecah sunyi.
Ji Ha, gadis berantakan itu, tengah menatap bukunya dengan penuh emosional. Sesekali keningnya berkerut, matanya berkeliling seolah tengah mencari sesuatu di pikirannya, bibirnya tersenyum lebar hingga menyeringai seram.
"Hm?" Respon, Ji Ha. Ji He keki, 'Hanya itu?!'
"Yak! Song Ji Ha! Kau mengacuhkanku?!" Ji He tak tahan, akhirnya berteriak. Membiarkan beberapa lembar kertas jatuh ke lantai karena gebrakan mejanya yang sedikit mengguncang. Matanya menatap tajam Ji Ha. Rambutnya berayun bebas menutup sebagian matanya.
Ji Ha, gadis itu akhirnya mengangkat wajahnya. Menatap kakaknya yang terlihat horror. Lebih horror dari Sadako yang merangkak keluar dari televisi. "Kenapa... Unnie?"
Di luar dugaan. Respon yang benar-benar di luar dugaan Ji He. Mata Ji He membulat tak percaya, lalu menggeleng. "Aniyo.. Kapan terakhir kali kau mandi?"
Ji Ha mengerutkan keningnya. Kedua alisnya bertaut, lalu matanya menatap ke arah lain seolah berfikir. Atau memang tengah berfikir. Lalu mengangkat bahunya sebagai jawaban.
"Kau bau.."
"Mungkin aku sudah 2 hari tidak mandi." Ucap Ji Ha polos lalu kembali pada bukunya. "Kenapa kau jorok sekali, sih, Ji Ha?"
"Aku tak sempat untuk melakukan hal yang tidak perlu begitu, unnie. Aku harus mempersiapkan ujian akselerasiku dan ujian tengah. Aku harus menulis essay yang harus diteliti selama seminggu lebih, belajar untuk ujian tengah, belajar pelajaran tingkat tiga, dan mengajarimu. Jadi, tak mungkin aku sempat mandi, rapih-rapih, beres-beres, atau lainnya."
"Kau lelah, ya?"
Ji Ha menghela nafas lalu menaruh wajahnya di atas meja, "Sangat. Aku mau gila rasanya."
"Kau sudah gila.."
"YAK!"
"Gila belajar.. Kau ini tak mau dipuji?" Ji He mengetuk dahi Ji Ha dengan pensil mekaniknya. Lembaran kertas yang ada di lantai diambilnya, lalu diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
"Dongsaeng, yang ini bagaimana caranya?"
Ji Ha terperangah, matanya membulat. Lalu mengerjap beberapa kali saat suara Ji He membuyarkan lamunannya.
"Eo? Begini, unnie.."
***
"Soal nomor 26, bagaimana caranya?" Ji He menggaruk kepalanya lalu menatap Min Ho dengan puppy eyes-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected (Jung Sister Story)
De TodoSong Ji Ha; gadis super berantakan, super cuek, dan super parah. Sedangkan kakaknya, Song Ji He memiliki sifat yang 180 derajat berbeda. Gong Min Ho, telah lama memendam perasaan pada Ji He. Mengetahui hal ini, Ji Ha akhirnya berniat berubah agar M...