Namun saat tiba di kampus suasana mendadak berubah karena prilly melihat ali yang berdiri tidak jauh darinya.Tapi disisi lain dia juga melihat arbani yang berdiri dibelakang ali dan juga menatapnya dengan tatapan seperti ali.
"Prilly" teriak mereka bersamaan memanggilku.
Seketika aku melihat perubahan raut wajah ali dan bani, raut wajah yang sulit diartikan.
Dalam keadaan yang semakin tegang ini, ponsel prilly tiba-tiba bergetar yang menandakan sebuah pesan yang masuk.
From Mila
Sekarang lho jangan keliatan gugup kayak gitu dan lho harus punya kepastian, maksudnya kembali untuk dia atau membuka lembaran yang baru dengan hati yang baru.
Prilly pov
-entah apa yang harus kulakukan saat ini, bingung,gelisah,bimbang, semua rasa itu beradu menjadi satu-
"Haiii" ucap prilly. Tetapi sapaan itu bukan untuk ali melainkan untuk bani.
Prillypun berjalan kearah bani tanpa menghiraukan ali yang masih diam terpaku karena sikap prilly.
"Kamu ngapain disini?" ucap bani dan mengelus rambut indah prilly.
"Aku lagi nungguin mila, kan mila itu sahabat sehidup semati aku" ucap prilly dengan nada bahagia juga diselingi tawa.
"Ohh ... Gitu ya udah yuk aku bantuin kamu cari mila" ucap bani lalu menarik tangan prilly menjauh dari sana.
***
Ali pov
-Haruskah kamu melalukan semua ini padaku, apakah ini caramu menghukum diriku karena kejadian dimasa lalu-
Saat baru keluar dari kelas dan menuju keparkiran, aku melihat dia berdiri disana. Apakah aku bermimpi ? - batinku. Tanpa membuang waktu aku pun segera memanggilnya tapi tanpa aku sadari ada orang lain yang juga memanggilnya pada saat yang sama denganku. Dia arbani, sahabatku.
"Prilly" teriakku dan bani bersamaan denganku.
Aku bingung. Apakah ini mungkin? - batinku. Aku kembali mengingat kejadian saat bani menceritakan soal gadis yang baru dia kenal.
Aku mengira dia akan berjalan kemari untukku tapi ternyata aku salah. Dia datang untuk bani. Dan memberi bani senyum yang dahulu hanya untukku. Sesakit itukah yang kamu rasakan dulu saat aku lebih memilihnya dibandingkan kamu.
Aku hanya bisa terdiam tanpa melakukan apapun. Aku bahagia bisa mendengar tawanya tapi rasanya sakit karena tawa itu bukan karena aku melainkan oranglain.
Aku berusaha mengontrol emosiku. Kukepal tanganku dengan penuh emosi yang berapi-api. Bani dengan beraninya menyentuh rambut indah prillyku. Tapi aku tetap berfikir positif dan tetap menjaga sikap, aku tidak mau kalau sampai prilly semakin membenciku.
***
Dari kejauhan kevin dan mila tampak memperhatikan kejadian tersebut.
"Aduhh kok cerita mereka makin rumit sih?" guman mila.
"Ya udah kita awasin aja apa yang akan terjadi kedepannya" ucap kevin menenangkan mila. "Mendingan sekarang kamu kekantin aja takut bani curiga nanti dan biar aku yang nyamperin si ali" ucap kevin.
Mereka berduapun segera menuju ketempat yang seharusnya.
***
"Lho kenapa li?"Tanya kevin pura-pura tidak tau apa yang telah terjadi.
"Gue nggak pa-pa kok vin, gue cabut dulu ya. Kalau gue terus disini bisa-bisa ada yang bakal ngamuk" ucap ali.
Kevin yang mengerti akan maksud ucapan ali tersebut hanya memberikan anggukan saja. Setelah itu kevin lalu mengirim pesan ke mila melalui ponselnya.
To my love
Sayang aku tunggu kamu ditempat biasa ya, kita bakal bahas soal ali dan prilly.
Love you 💏💑***
Saat perjalanan menuju kantin, prilly dan bani terlihat mulai akrab. Tetapi pertanyaan yang terlontar dari mulut bani membuat prilly seketika menegang dan terpaku.
"....."
Next --->
Sabar ya bang 😊👌
😭😭😭😭 nggak tega banget nulis semua itu. Author jadi baper sendiri #abaikanGenk
Okee sampe sini dlu, jangan lupa
Vote
Vote
Vote
Love you😊 salam sayang
Author. Santi 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Ini { COMPLETED }
RomansaApakah yang akan terjadi diantara hubungan Ali dan Prilly selanjutnya??? Apakah prilly dapat memaafkan ali ??? Penasaran baca ya !!! Makasih