five

5.1K 525 16
                                    

Mingyu tidak bisa diam saat melihat Jiae di seberang sana. Mingyu merasa ia harus menghampiri gadis itu. Mingyu juga hampir gila melihat gadis itu berbalik pergi sambil menahan tangis.

Dengan cepat ia berlari menghampiri Jiae "kalian pulanglah, biar kuurus Jiae" teriaknya sebelum pergi.

Teman-temannya masuk ke dalam bis dengan ragu. Mingyu segera menarik Jiae kedalam pelukannya begitu ia sampai di hadapan gadis itu.

Ia dapat melihat laki-laki yang dihampiri Jiae menatap mereka kaget. Jiae menangis. Mingyu terdiam. Gadis yang selama ini dimatanya terlihat dingin, kali ini terlihat benar-benar rapuh.

Mingyu menatap tajam laki-laki yang tadi dihampiri Jiae sebelum ia menarik Jiae pergi dari sana. Mingyu menggenggam tangan Jiae selama perjalanan. Tangan gadis itu dingin dan lembut, sama seperti sifat gadis itu.

Jiae menyeka air matanya dengan tangan kirinya lalu mendongak. Ia kaget begitu melihat orang yang ia peluk tadi adalah Mingyu. Matanya membulat, mulutnya terbuka sedikit dan pipinya merah.

Membuat Mingyu gemas ingin mencubit kedua pipi gadis didepannya ini. Ia menyeka air mata Jiae yang masih meluncur mulus di pipi gadis itu. Setelah melihat keadaan Jiae yang agak membaik ini, hatinya terasa lega.

"Kau kenapa menyusulku?" Tanya Jiae. Mingyu hanya mengangkat bahunya "aku takut kau kenapa-kenapa jika pulang sendiri. Apalagi hari mulai malam" balas Mingyu.

Pipi Jiae bersemu merah. Mingyu mengkhawatirkannya? Hanya karena perkataan itu mampu membuat berjuta kupu-kupu yang lama tidur di perutnya kini terbangun kembali. Sekalipun dengan Arka, Jiae tidak pernah merasa seperti ini.

Mingyu mengajaknya ke rooftop sebuah gedung. Di tengah rooftop itu terdapat sebuah sofa dengan beberapa pernak-pernik unik dan lampu warna warni.

Mereka berdua duduk disana "kau tunggu disini sebentar ya" kata Mingyu. Ia berdiri namun Jiae menahan tangannya "aku takut" kata gadis itu. Mingyu tertawa kecil.

Ia mengacak-acak rambut Jiae "aku tidak akan lama" katanya. Jiae akhirnya melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Mingyu. Mingyu segera pergi darisana.

Jiae menatap ke sekitarnya dan ia baru menyadari pemandangan dari atas sini sangat indah. Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

[line]
Yoochan : kau baik-baik saja kan bersama Mingyu?
Haejung : bagaimana keadaanmu Jiae?
Haejung : berteriaklah jika Mingyu berani macam-macam denganmu.
Seungmi : kalian sudah pulang? Atau malah nge-date?
Yoochan : sepertinya mereka nge-date
Rayeon : aku melihat mereka masuk ke sebuah gedung tadi.
Haejung : MWO?!
Haejung : wow! Mingyu sudah move on?!
Seungmi : hey Jiae jangan hanya dibaca! Balas pesan kami
Jiae : maaf kawan, Jiae dan aku harus berkencan dulu, bye ;) -Mingyu
Rayeon : hah! Apa kubilang

You 🔅kmg✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang