"Tapi aku sudah terlanj--"
Mata Mingyu membulat ketika bibir Jiae menyapa bibirnya. Gadis itu memotong perkataannya dengan menciumnya.
Mingyu merangkul gadis itu dan membalas ciumannya. Mingyu melumat bibir Jiae dengan lembut.
Jiae sendiri tidak percaya kalau ia tiba-tiba mencium Mingyu. Entah apa yang merasukinya. Semua berjalan diluar kendalinya.
Jiae bisa merasakan Mingyu tersenyum di sela-sela ciuman mereka. Akhirnya Mingyu menyudahi ciuman mereka.
Ia tersenyum manis kearah Jiae, tangannya masih merangkul Jiae. "Aku tidak mau kau menerima Hyein" kata Jiae. Senyum Mingyu makin melebar "aku belum menyelesaikan perkataanku tau!"
Jiae hanya tersenyum malu dengan wajah memerah "maksudku tadi, aku sudah terlanjur menolaknya karena aku mencintai gadis lain" kata Mingyu.
Jiae tersenyum "siapa gadis beruntung itu?" Tanya Jiae. Mingyu menatap Jiae intens "kau" katanya mantap. Pipi Jiae bersemu merah "jadi, Hong Jiae, mau tidak jadi kekasihku? Kalau tidak mau aku akan menenggelamkan diriku ke laut" kata Mingyu.
Jiae membulatkan matanya "jangan melakukan hal-hal yang aneh babo!" Teriak Jiae. Lalu Mingyu tertawa "jadi?" Tanyanya.
Jiae tersenyum manis "tentu saja aku mau, babo"
***
Hani terbangun lalu duduk di kasurnya. Ia melirik jam di nakasnya. Pukul 11:23 malam. Ia melirik ke sebelahnya.
Jiae tidak ada di kasurnya. Hani membulatkan matanya lalu menyibak selimutnya dan bergegas keluar. Bertepatan dengan itu ternyata Wonwoo juga keluar dari kamarnya dengan panik.
Mereka berpandangan selama beberapa detik "gwenchanna? " tanya Wonwoo. Hani tersadar "eum, aku baik. Kau terburu-buru oppa?" Tanya Hani. Wonwoo mengangguk "Mingyu tidak ada di kamar"
"Nde? Eonni juga tidak ada di kamar" kata Hani. Kemudian keduanya tersadar "dasar couple sialan, setidaknya bilang dulu pada kita, haish" gerutu Wonwoo.
Hani hanya tertawa "mau berjalan-jalan bersama?" Ajaknya. Wonwoo tersenyum dan mengangguk. Lalu keduanya berjalan di pesisir pantai.
"Kau kenapa tidak memakai jaket?" Tanya Wonwoo. Hani mengangkat bahunya "aku panik sih, kau juga tidak memakai jaket, oppa!" Balas Hani. Wonwoo dan Hani terkekeh.
Karena Mingyu-Jiae mereka jadi panik sendiri.
Tangan Wonwoo bergerak merangkul badan mungil Hani. Hani hanya bisa terdiam. Jantungnya berdegup dengan kencang "aku tidak memakai jaket, hanya ini yang bisa kulakukan untuk menghangatkanmu" kata Wonwoo.
Hani tersenyum manis "ini sudah lebih dari cukup, oppa" balas Hani.
***
Mingyu mendekap badan Jiae karena gadis itu menggigil. Kepala Jiae di sandarkan di bahunya "aku tidak menyangka akan menjadi kekasih laki-laki gila" kata Jiae.
Mingyu tertawa "kau tulus kan, Gyu? Tidak karena dare bodoh dari siapapun?" Tanya Jiae. Mingyu tersenyum, ia tahu Jiae pasti masih trauma akan kejadian dulu.
Mingyu mengangguk "aku tulus Jiae, dan kami tidak bermain turth or dare kan tadi" jawab Mingyu. Jiae tersenyum lega "ayo kembali ke kamar, aku takut kau masuk angin" kata Mingyu.
Mereka lantas berdiri dan mulai berjalan beriringan. Mingyu menggandeng tangan Jiae dengan senyum merekah diwajahnya.
"Eoh?" Keduanya berhenti lalu menoleh ke depan. Mereka berdua terkejut melihat kedua orang didepan mereka.
Wonwoo dan Hani berdiri didepan mereka tengah memandang mereka terkejut. Pandangan Mingyu dan Jiae jatuh ke tangan Wonwoo yang bertengger manis di pundak Hani.
"Yaa! Kalian ini pergi tidak pamit! Kami khawatir tau, kami kira kalian hilang" amuk Wonwoo. Mingyu dan Jiae tertawa kecil "mian, aku tidak enak membangunkan Hani tadi. Dia sudah pulas begitu" kata Jiae.
"Kalian bagaimana bisa berdua begini?" Tanya Mingyu. Wonwoo dan Hani berpandangan lalu muka keduanya memerah. Wonwoo segera melepas rangkulannya.
"Aku bertemu Wonwoo oppa saat mau pergi mencari eonni" jawab Hani. Jiae hanya mengangguk "lalu kenapa kalian rangkul-rangkulan?" Goda Jiae.
Membuat wajah keduanya memerah lagi "lalu kalian sendiri kenapa gandengan seperti itu" balas Wonwoo.
Skakmat!
Giliran Jiae dan Mingyu yang memerah. Hani tertawa "sudah ayo kembali, aku ngantuk!" Ajaknya. Jiae mengangguk lalu segera merangkul tangan Hani.
Wonwoo dan Mingyu mengikuti dari belakang "kau utang penjelasan" bisik Wonwoo pada Mingyu.
***
Tempat wisata mereka kali ini adalah sangumburi crater. Selama di perjalanan mereka tak henti-hentinya tertawa.
Mingyu dan Jiae masih merahasiakan hubungan mereka. Hanya Hani dan Wonwoo serta tuhan saja yang tahu.
Bahkan Jisoo dan Seokmin pun tidak tahu.
Begitu sampai di sangumburi crater, mereka segera berfoto ria disana. Wonwoo dan Hani berfoto dengan pose yang masih malu-malu.
Sementara Seungkwan dan Seokmin berfoto dengan pose kuda. Membuat Yoochan yang mengambil gambarnya menjadi tertawa terpingkal-pingkal.
Jisoo, Jiae, dan Seokmin kemudian mengambil foto bersama untuk kenang-kenangan. Lalu keenam gadis itu mengambil foto bersama dengan beragam pose.
Mingyu dan Jiae tidak lupa berfoto bersama. Selesai berfoto mereka segera mengelilingi sangumburi crater. Mingyu dan Jiae lagi-lagi berjalan di belakang.
Didepan mereka ada Wonwoo dan Hani yang sibuk melihat sekeliling mereka. Jiae tersenyum senang, ini liburan terbaiknya.
Mingyu menggandeng tangan Jiae sambil menatap gadis itu penuh sayang "berarti mulai sekarang aku bisa memanggilmu sayang?" Tanya Mingyu. Jiae mengangguk "tapi jujur aku tidak suka dipanggil sayang" kata Jiae.
Mingyu mengangguk "kalau begitu tidak akan kupanggil sayang" katanya. Jiae mengangkat bahunya "terserah kau" katanya.
"Jiae kau ba--" ucapan Jisoo terpotong ketika melihat tautan tangan Mingyu dan Jiae. Mereka berdua juga terdiam. Jiae berusaha melepas tautan tangan mereka.
Tapi Mingyu malah mempertahankannya "Jisoo-ya ken--" Seokmin yang berniat memanggil Jisoo malah terdiam juga ketika melihat tautan tangan mereka.
Mingyu memasang senyum tanpa dosa sementara Jiae hanya menunduk "chukkae!!" Teriak Jisoo dan Seokmin. Membuat Jiae mendongak dan Mingyu makin tersenyum lebar.
Jisoo dan Seokmin menghampiri keduanya dengan senang "awas kau tidak menjaga Jiae dengan benar!" Ancam Seokmin. Mingyu hanya mengangguk "jangan bikin dia menangis atau kau kuhajar" kata Jisoo.
Mingyu mengangguk lagi lalu mereka kembali berjalan. Tangan Mingyu menggenggam erat tangan Jiae, senyuman tidak pernah luntur di wajah keduanya.
Secara tiba-tiba Jiae mengecup bibir Mingyu "kejar aku kalau bisa!" Kata Jiae lalu berlari menghindari Mingyu. Mingyu tertawa kecil dan segera mengejar Jiae.
"Awas kau gadis nakal! Aku pasti mendapatkanmu!!" Teriak Mingyu. Jiae berlari sambil berteriak dan tertawa.
Mereka berakhir saling mengejar disana. Bagi Jiae ini sudah lebih dari cukup, mendapatkan teman-teman yang baik, memiliki saudara yang selalu ada untuknya, dan Kim Mingyu.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
You 🔅kmg✔️
FanfictionHal terbaik yang kudapatkan di hidupku adalah dirimu -kim mingyu © jaederella -2016