six

4.3K 519 6
                                    

Dengan senyuman terpatri di wajahnya, Mingyu keluar dari apartmentnya. Ia tampak tampan dengan celana jeans dan kaos berwarna abu-abu serta jaket hitamnya.

Bertepatan dengan itu, Vernon dan Wonwoo juga keluar dari apartment mereka. Keduanya mau mengajak Mingyu pergi, namun melihat Mingyu yang tampak rapi seperti itu membuat keduanya mengurungkan niat mereka "kau mau kemana?" Tanya mereka.

Mingyu menoleh kearah mereka berdua dengan kaget "gosh, kalian mengagetkanku! Aku mau pergi dengan Jiae" balas Mingyu. Vernon menatapnya penuh arti "aih, aku jadi iri" katanya.

Wonwoo hanya menggeleng "yasudah kami ikut denganmu juga, sekalian mau main game di rumah Jisoo" kata Wonwoo.

***

Bel rumah Jiae berdenting nyaring di telinga gadis itu. Beberapa menit yang lalu ia masih santai. Namun setelah mendengar bunyi bel rumahnya, tiba-tiba saja ia merasa nervous.

Padahal ia hanya akan pergi dengan Mingyu. Seokmin dengan hebohnya pergi ke kamar Jiae "Mingyu sudah datang!" Katanya. Jiae jadi panik sendiri. Gadis itu melonjak dari kasurnya lalu segera memakai sepatunya.

Jisoo ikut masuk ke kamarnya dengan heboh bersama Wonwoo dan Vernon di belakangnya. Kedua laki-laki itu menatap Jiae tanpa berkedip selama beberapa detik "wahh, pantas saja Mingyu suka denganmu" kata Wonwoo.

Jiae hanya melotot kearah keduanya "Jiae fighting!" Kata Jun. Jiae mengangguk lalu pergi menemui Mingyu yang menunggunya. Ibunya hanya tersenyum penuh arti kearahnya.

Jiae menepuk pundak Mingyu yang berdiri membelakanginya. Mingyu berbalik dan tersenyum begitu manis "aku tidak mengganggu kan?" Tanyanya. Jiae menggeleng "tidak, ayo nanti keburu malam" ajak Jiae.

Mereka berjalan beriringan. Mingyu tak hentinya tersenyum. Ia melirik tangan Jiae lalu menggeleng. Belum saatnya.

Jiae sendiri asyik melihat sekelilingnya. Entahlah, menurutnya pemandangan sekelilingnya tampak lebih indah. Padahal setiap harinya ia melewati jalanan ini.

Ia menoleh kearah Mingyu "jadi, kita mau kemana?" Tanya Jiae. Mingyu tersenyum "kuharap kau tidak bosan dengan tempat ini" ujarnya.

***

"Aaaaaaaa!!" teriak Jiae "Hong Jiae cantik sekali!!" Teriak Mingyu. Jiae hanya tertawa. Mereka berdua berada di rooftop yang tempo hari mereka kunjungi.

Kali ini mereka tengah berdiri di dekat pagar pembatas. Mingyu menyarankan Jiae untuk berteriak karena itu bisa melegakan perasaan gadis itu.

"Kim Mingyu babo!!" Teriaknya. Mingyu hanya tertawa "Hong Jiae menyeramkan!!!" "Yaa!!" Mereka tertawa bersama kemudian pergi menuju sofa.

Mingyu menggunakan jaketnya untuk menyelimuti kaki Jiae agar gadis itu tidak kedinginan. Jiae bersandar di sofa dan menatap kearah langit.

Mingyu juga ikut bersandar di sofa. Namun pandangannya tertuju kearah wajah gadis itu. Ia masih tidak percaya kalau gadis di hadapannya ini mampu membuat perasaannya campur aduk.

Secepat itu kah ia move on dari Hyein?

Jiae tersenyum, malam ini langit terlihat begitu cerah. Ia bisa melihat beberapa bintang malam ini "Mingyu" panggilnya. Mingyu hanya bergumam "kau tau apa hal yang paling kutakutkan?"

Mingyu menggeleng "aku takut bermain turth or dare" kata Jiae. Mingyu mengerutkan keningnya "wae? Permainan itu cukup menyenangkan" kata Mingyu.

You 🔅kmg✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang