Yura menatap dirinya di cermin dengan senyuman cerah. Hari yang sudah ia tunggu-tunggu kini tiba. Rasa penantian panjang selama ini akan segera terbalas, Yura benar-benar tidak sabar bertemu dengan sahabat lamanya itu.
"Taehyung-ah, aku sudah tahu harus mengatakan apa padamu. Gidaryeo, sebentar lagi aku akan datang. Jangan kabur ya pabo," gumamnya begitu melihat poster yang tergeletak di nakas meja. "Aigo... kau semakin tampan saja." Yura tertawa hambar.
Yeoja itu segera meraih kopernya. Ia akan berangkat ke stasiun mengingat waktunya tidak banyak lagi, dan Yura juga tidak boleh berangkat terlalu siang karena pasti Taehyung sangat sibuk.
"Eomma, aku berangkat ya!"
"Aish, jinjja! Kau ini buru-buru sekali. Ingat, jaga dirimu baik-baik," ucap Eomma kemudian memakaikan syal pada Yura. Dalam hati Yura merasa begitu gembira, sebelumnya eommanya itu menentang keras keinginan Yura untuk menyusul Taehyung ke Seoul. Eomma memang tetap bersikukuh, tapi untungnya karena perjuangan Yura yang tak kenal henti memohon, hati eomma dapat luluh juga.
Walaupun, eomma hanya mengizinkan Yura di Seoul untuk satu bulan. Tidak lebih. Sangat sulit, bukan? Yura juga tidak bisa menjamin kapan ia akan bertemu dengan Taehyung. Dan karena sekarang sedang musim dingin, Yura berharap semoga saja jadwal Taehyung tidak terlalu padat.
"Sampaikan salamku pada Bibi Yeon ketika kamu sudah sampai di sana, ya."
"Araso. Akan kusampaikan pada ahjumma. Selamat tinggal, eomma."
-oOo-
"Apakah benar ini gedungnya? Mengapa ramai sekali, huh." Yura melihat gambar gedung Bighit Entertainment dari ponselnya, ia memastikan berkali-kali apakah gedung itu sama dengan yang dilihatnya saat ini.
Di luar memang banyak orang yang sedang menunggu, terutama para yeoja. Sambil menarik kopernya, Yura berjalan mendekati gedung. Bersamaan dengan itu, pintu gedung terbuka. Muncullah beberapa bodyguard yang sepertinya berniat mengawasi para sesaeng fans. Benar saja, para yeoja yang sedari tadi duduk diam sekarang berlari berhamburan ke arah pintu.
Yura ingin mengikuti mereka, namun karena aksi dorong-mendorong para wartawan, ponsel yang semula berada di genggaman tangannya kini terjatuh mengenaskan. "OMO!!" yeoja itu memekik kaget saat ponselnya ditendang hingga terlempar sana-sini oleh orang-orang yang kalap berlari.
"Jeon Jungkook saranghae!!"
"Namjoon-ah..."
"JIMIN OPPA!!"
"OMO!! Yoongi kau tampan sekali!"
Terdengar suara teriakan riuh saat satu per satu member Bangtan ke luar dari gedung, berjalan dengan santai menuju ke arah mobil. Yura sejenak tidak memikirkan ponselnya, ia ikut memfokuskan pandangannya ke arah keramaian.
Betapa senangnya Yura begitu melihat seorang namja yang paling terakhir ke luar dari sana, dengan pakaian kasual dan wajah datarnya seperti biasa. Semua member Bangtan berhenti di depan gedung sebelum masuk ke dalam mobil, mereka semua tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah fans.
"Kim Taehyung!"
Yura menyelinap ke dalam kerumunan, kini posisinya sudah lebih dekat dengan Taehyung. Lantas Yura memanggil namja itu, "Taehyung-ah, aku Yura."
Mungkin karena tempat itu sangat ramai, Taehyung tidak mendengar suaranya. Tiba-tiba Yura merasakan seseorang mendorong tubuhnya, hingga yeoja itu kehilangan keseimbangan. Yura terjatuh hingga punggungnya sukses menghantam tempat sampah, menimbulkan suara yang mendebam keras di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luv Affair [BTS FANFICTION]
FanfictionTaehyung-ah, kau yang sekarang berbeda sekali dengan yang dulu. Kau semakin tampan. Dan aku tidak menyangka, sekarang kau telah menjadi artis terkenal. Aku kagum padamu. Aku benar-benar merindukanmu. Aku akan menyusulmu, tetapi waktuku tidak banyak...