[LA12] New Problems

385 33 0
                                    

"Yura-ya, aku menyukaimu."

Yura hanya berkedip, masih mencerna ucapan Jimin. Begitu melihat bunga aster yang disodorkan Jimin, ia menelan ludah dengan susah payah. Akhirnya mengerti maksud namja itu.

"Jimin-ah..."

"Aku serius. Aku sangat sangat menyukaimu, Yura-ya. Sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakan ini, tapi aku belum siap." Yura tahu Jimin tidak berbohong, karena cara bicaranya memang berbeda dengan biasanya. Bila berbicara dengannya, Yura sudah hafal nada humoris Jimin, yang lebih mengarah kepada lelucon.

Yura tidak tahu harus melakukan apa. Mungkin jika ada helikopter datang, ia akan segera melompat dan pergi jauh-jauh dari tempat ini. Namun ia juga tidak mau menyakiti Jimin.

Ini terlalu cepat. Aku butuh pertimbangan yang matang. Apalagi sebenarnya... aku masih memiliki perasaan pada Taehyung. Walaupun berkali-kali dia bersikap dingin padaku, aku tetap menyukainya. Ya, ini sulit. Tapi kenapa aku tidak bisa menyukai Jimin? Yang jelas-jelas selalu berada di sampingku, menghiburku? Aku tidak tahu.

Yura menerima bunga itu, dengan rasa gugup yang amat kentara. "Jeongmal mianhaeyo, Jimin-ah. T-tapi aku..."

Sebelum melanjutkan, dari sudut matanya Yura sudah menangkap senyuman getir Jimin. Senyuman yang mengartikan semuanya, senyuman kepedihan yang seakan-akan telah menjatuhkannya ke lembah terdalam.

"Arasseo. Aku sudah mengerti apa maksudmu," ucap Jimin mencoba tenang, sambil memalingkan wajahnya.

"Mengerti?" ulang Yura. Ia tidak yakin jika Jimin benar-benar mengetahui alasannya.

"Ne. Ini pasti karena Taehyung. Benar 'kan?"

Lantas Yura melebarkan matanya begitu nama Taehyung disebut oleh Jimin. Ia semakin tergeragap, otot-otot tubuhnya seakan melemas dan siap jatuh. "B-bagaimana k-kau bisa..."

"Kau menyukai Taehyung. Dan siapapun yang memperhatikanmu, pasti tahu itu." Jimin tersenyum hambar. Yura tahu secara tidak langsung ia sudah mematahkan hati Jimin saat ini, tapi ia juga heran karena ekspresi wajah Jimin tidak terlalu terpukul. Atau mungkin, Jimin ahli menyembunyikannya?

Tapi apa benar terlihat sekali kalau ia menyukai Taehyung? Sepertinya para member Bangtan tidak pernah curiga. Hanya Jimin yang selalu bisa menebak semuanya, juga tepat sasaran.

"Gadis sepertimu... ah, aku jadi bingung kenapa Taehyung tega mencampakkanmu seperti ini. Jadi, apa dulu kalian sudah saling kenal? Atau dulu kalian juga mempunyai hubungan spesial?"

"Ani," Yura menggeleng cepat. "Dulu kami satu sekolah di Cheongju. Itu saja."

"Memangnya bagaimana kau bisa tahu?"

Jimin tersenyum tipis, kembali mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu. Saat tanpa sengaja melihat Yura sebagai bahan tontonan yang menarik di tengah-tengah kerumunan para yeoja yang memburu ketujuh namja itu.

"Aku ingat saat kau memanggil nama Taehyung, dan itu juga hari pertama kau datang ke Seoul 'kan? Aku tidak tahu apa yang membuatmu nekat untuk menyusulnya ke sini. Jadi sudah kusimpulkan sendiri, kalau ada sesuatu di antara kalian."

"Jadi kau melihatnya..." Yura menunduk lesu. Saat itu, bahkan orang yang diharapkannya tak menoleh sedikit pun. Mengapa justru Jimin yang seolah-olah harus kujadikan destinasi?

Ada apa dengan diriku ini.

"Sudah, jangan dipikirkan. Aku baik-baik saja, kok," ujarnya kemudian mengelus bahu Yura dengan lembut. Yura merasa lega karena Jimin menunjukkan senyuman lebarnya. Beruntung sekali ia mempunyai teman seperti Jimin. Dia begitu baik.

Luv Affair [BTS FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang