[LA3] Will Begins

463 42 1
                                    

Ah, jadi namja itu Jimin.

"Mm, mianhae Jimin-ssi. Aku tidak tahu kalau tempat ini adalah ruang latihanmu, aku sudah mengganggumu. Mianhae." Yura terus merasa bersalah karena telah lancang memasuki ruangan itu tanpa izin.

Jimin ingin tertawa, tapi ia segera menutupinya karena tidak ingin image cool-nya menghilang begitu saja di depan yeoja yang lucu itu. Yeoja itu terus meminta maaf, padahal Jimin sendiri merasa tidak keberatan. Namun diam-diam Jimin menyadari sesuatu, sepertinya wajah yeoja itu tidak asing.

Tapi di mana? Ah, apakah saat fansign? Andwae, tidak mungkin. Aku benar-benar lupa, banyak sekali yeoja yang pernah kulihat, huh.

"Yura-ya, sedang apa kau di sini?" Hyemi terkejut saat menyadari Yura berdiri di daun pintu, sedang menatap ke arah Jimin. "Eonni?"

Ah, jadi dia adalah adiknya Hyemi-nuna?

"Ta-tadi aku tidak sengaja masuk ke ruangan ini. Mian," ucap Yura sambil menunduk. Hyemi hanya tersenyum tipis menanggapi. "Gwaenchana."

"Jimin-ah, dia adalah asisten baruku. Mianhae, dia tersesat karena baru pertama kali ke sini," jelas Hyemi eksplisit. Ia tersenyum ke arah Jimin, karena ia tahu Jimin sangat baik, tidak mungkin marah hanya karena hal sepele seperti ini.

"Ah gwaenchana...," jawab Jimin sekenanya. Hyemi dan Yura segera pamit dan melenggang dari tempat itu.

Yura menghela napas lega. Untung saja namja itu tidak marah. Tidak lucu juga jika ia diusir padahal belum sempat memulai, bukan? Sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya.

"Yura-ya, untung saja yang kau temui itu adalah Jimin. Ah, kalau Namjoon, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu selanjutnya," sahut Hyemi tiba-tiba, membuat Yura mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Wae? Apakah dia g-galak?" tanya Yura tidak percaya.

"Sangat! Dia paling tidak suka diganggu, dan tidak suka bila ada orang lain menyentuh barang pribadinya. Jadi kau sebaiknya menjauh darinya, untuk mencari aman. Ara?" Hyemi berkata sangat pelan agar tidak ada siapapun yang mendengarnya selain Yura. Jika Namjoon tahu, ia pasti akan dicincang habis-habisan oleh namja itu.

Sexy brain, Top Leader, huh? Itu semua hanya kedoknya di luar! Mereka yang di luar sana hanya belum tahu sifat Namjoon yang asli! umpat Hyemi kesal dalam hati. Tak jarang juga ia mendapatkan sindiran sinis dari namja yang satu itu. Ya walaupun ia akui kalau Namjoon itu tampan.

"Ah! Ne, aku hampir saja lupa." Hyemi menepuk dahinya, kemudian buru-buru mengambil ponselnya yang berada di dalam minibag miliknya. "Camkkanman."

"Kau harus kuberitahu, sebelum terlambat," lanjutnya kemudian mendekatkan ponselnya pada Yura. Terpampanglah tujuh namja tampan di layar ponsel, membuat Yura semakin tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Hyemi. Beritahu apa? Terlambat apanya?

 Beritahu apa? Terlambat apanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luv Affair [BTS FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang