XIV

10 3 0
                                    

HARRY POV :

Shit.. aku benci hal ini, sangat benci. Petasan, kembang api atau semacamnya yang bisa meledak, aku sangat benci dengan suaranya yang menggelegar walaupun warnanya bagus. Dan sekarang aku disini, berdiri seperti orang bodoh dengan mereka terutama dia, Sarah.

Aku tidak mau berdiri disini seperti orang bodoh atau lebih seperti pecundang , kulihat Niall dengan tatapan menantangnya itu sedang menatapku, argh! Baiklah, baiklah jika mereka mau ini, dengan enggan aku berjalan menuju petasan yang sebesar tongkat bisbol, aku menelan ludahku dan memastikan agar diriku tetap tenang, ingat Harry.. this is just fireworks, dont be a f*king loser.

"Ini dia, silakan Mr.Styles" Louis memberiku sebuah korek api dan aku terima, aku melihat ke atas langit yang sudah dipenuhi oleh kembang api sedari tadi, aku kaget, biasanya suara suara kembang api itu langsung membuatku bersembunyi di bawah tempat tidur, namun aku tak mengalami hal itu sekarang, atau kini adrenalin mengambil alih tubuhku?

"Kau tak perlu melakukan jika kau tidak mau" suara nan lembut tiba tiba terdengar di telinga ku, aku berbalik dan melihat Sarah dengan piyama panjangnya menatap ku khawatir, aku merasa sangat pecundang sekarang, perlahan aku mendekati telinga Sarah

"Aku bisa mengatasi ini, thanks"

Kulihat dia tersenyum dan itu menambah rasa percaya diriku, dengan mantap aku kembali memfokuskan pandanganku ke petasan itu lalu ke korek api, sudah saatnya aku berlaku layaknya seorang pria sejati.

Perlahan namun pasti aku menghidupkan korek api dan mendekatkan apinya ke petasan, terlihat tali di petasan itu mulai terbakar dan petasan meluncur pesat ke atas langit malam dibarengi suara "DORRRR" sontak aku terkaget dan hampir jatuh kebelakang, untung saja Liam dengan cekatan menangkapku.

"Nice job hazza"  aku tersenyum, tak kusangka aku bisa melakukan ini, akhirnya kami harus menutup acara kecil kecilan ini saat jam menunjukkan pukul 00.10

*

"Sleep, priestess, Lie in peace" jika aku tidak salah dengar sepertinya ada suara yang asing di telingaku, jadi aku buka perlahan kedua kelopak mataku dan melihat sekitar, hmm.. mereka nampak sedang terlarut dengan mimpinya mereka masing masing.

Tunggu.. dimana Sarah?


"Sleep, priestess, Lie in peace" nada itu kembali tertangkap oleh telingaku, dan ini aneh mengingat Sarah juga tidak ada disana, kurasa nada itu berasal dari Living Room jadi aku bangkit dari tidurku dan berjalan menuju kebawah.

Aku mengedarkan pandanganku dan menangkap sebuah siluet didepan tirai, sepertinya itu Sarah atau bukan?

"If the priestess wakes from her dream"  suara itu semakin membuatku ngeri, dari suaranya memang terdengar seperti Sarah namun rambutnya tidak sependek ini, aku mengumpulkan keberanianku dan menyentuh bahunya "Sarah?"




But there's no answer







Siapa yang maen Project Zero/Fatal Frame III disini? ;)

HistoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang